Menyambut

1.6K 161 13
                                    

Hari ini Andin dan sang bayi telah diperbolehkan untuk pulang setelah tiga hari berada di rumah sakit. Saat ini mama Sarah sedang mengemas barang.
"Udah semua kan Ndin? Ada yang masih bercecer?"

"Udah kayak ma, handuk kecil yang dijemur udah ma?"

"Udah mama masukin, ini alat mandi dedek, udah, oh ya bajunya Al,"

Suster masuk mendorong box bayi.
"Permisi ibu, ini dedeknya udah siap pulang,"

"Halo anak mama, terimakasih ya sus, " kata Andin sambil menerima bayinya.

"Aduh-aduh anak mama.. haus ya?" Ucap Andin melihat sang anak bersemangat menyesap sumber kehidupannya.

"Pinter sekali anak mama, habis ini kita pulang ya sayang, uh.. lucu banget anak mama," ucap Andin sambil mengelus pipi anaknya.

"Eh cucu Oma udah datang ternyata," ucap mama Sarah.

"Iya oma, aku udah gak sabar mau pulang, Oma" jawab Andin menirukan suara anak kecil.

"Uh cucu Oma, gak sabar ketemu kakak Reyna ya? Haus banget ya kamu nak, sampai kencang nyusunya?"

"Iya oma, aku laper juga nih," ucap Andin menirukan suara anak kecil.

"Langsung lancar ya Ndin?" Tanggap mama Sarah.

"Iya ma, Alhamdulillah,"

"Yang penting kamu rileks, jangan stres pasti ASI nya lancar," pesan sang mama,

"Iya ma pasti,"

"Minumku banyak Oma, biar cepat besar," ucap Andin.

Al memasuki ruangan.
"Udah Semuanya?"

"Halo ganteng,, udah siap pulang ya," ucap Al sambil menggendong putranya.

"Anak papa nih, bau ASI,"

"Sini di bersihin dulu,"

Mereka pun dalam perjalanan pulang

***

Sementara di pondok pelita Reyna sudah tidak sabar menunggu adik bayi tiba, ia sangat antusias menyambut kepulangan mama dan adiknya.
Reyna Mirna dan Kiki sedang mendekor ruangan untuk menyambut kepulangan anggota keluarga baru Alfahri.
Mirna sedang memompa balon biru sementara Kiki merangkainya dengan pita dan Reyna sibuk dengan pita merahnya untuk merangkai bunga untuk sang mama.

"Encus, yang ini juga" reyna menyerahkan balon pink.

"Itu pink, gemoy, adik kan cowok masak pink,"

"Gak papa cus... Nanti buat kamar aku dong, lagian itu juga udah banyak,"

"Ooh.. pinter kamu nak, sekalian gitu ya," sahut Kiki. "Jadi sekali dayung dua pulau terlampaui,"
"Apa itu Miss Kiki?"

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam.. mama...!" Sorak Reyna.

"Pelan-pelan sayang, adiknya lagi bobo, nanti bangun,"

"Wah... bagus sekali ini, siapa yang bikin?" Tanya Andin.

"Aku dong ma, aku kan mau menyambut adik pulang," Reyna dengan bangga. Sementara Kiki menunjukkan ekspresi sedikit tidak terima dan Mirna hanya menahan tawanya.

"Tapi tadi dibantuin ncus sama miss kiki juga ma,"

"Oh gitu, makasih kakak Reyna udah menyambut aku, aku seneng banget, makasih juga cus sama miss Kiki," ucap Andin sambil menirukan suara anak kecil.

"Sama-sama adik, aku sayang sama adik,"

"Ya udah, mama ke kamar tidurin adik dulu ya,"

"Oke ma, aku ikut ya?"

"Iya tapi jangan kenceng-kenceng ya," 
Sesampainya di kamar Andin menidurkan sang bayi.

"Adik lucu ya ma,"

"Iya sayang,"

"Boleh aku cium ma?"

"Boleh dong, tapi pelan-pelan ya,"
Reyna mencium sang adik.

"Pipinya adik halus ya ma,"

"Iya sayang, kan adik masih baby jadi kulitnya adik juga halus,"

Sementara sang bayi mulai menggeliat kecil. "Lucu banget ma,"

Andin memandangi kedua anaknya dengan gemas

" Sini kakak peluk mama dulu, kangen gak sama mama?"

" Kangen ma, kemarin aku gak bisa bobo karena kangen mama,"

"Biasanya kan mama usap-usap aku dulu terus aku nyium tangan mama baru aku bisa bobo,"

"Uh.. sayang.., tapi sekarang belajar bobo sendiri ya, pelan-pelan kan udah jadi kakak,"

"Iya ma, aku akan belajar bobo sendiri,"

"Anak pinter," kata Andin sambil mengusap kepala Reyna.

Hai... Teman-teman maaf kalau gaje😁😁😄 stay safe ya..

Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang