Are you Cinderella part 7
"Kemana dia?" Ino melempar matanya ke arah samping. Menatap sinis sekaligus iba. Sinis pada Sasuke yang seenak jidat meninggalkan keponakannya, dan iba terhadap Sakura yang bernasib menjadi pengasuh anak.
"Dia tidak mengatakan apapun." Sakura menghela napas sambil sesekali membenarkan posisi Ken di dalam gendongannya. Bocah itu tertidur pulas setelah seharian bermain menelusuri pantai. Sasuke menitipkan padanya karena pria itu ada pertemuan mendadak.
"Mau tidak mau aku harus mengembalikannya."
Nasib Ken hampir mirip anak hilang. Bagaimana jika orangtuanya tahu dia diperlakukan seperti ini oleh sang paman?
"Kau tahu nomor kamar Sasuke?"
Ino menyilangkan tangannya di depan dada. Kakinya menghadang pintu kamarnya agar tidak terbuka lebar. Sakura hanya bisa menghela napas. Tidak bertanya pun ia sudah tahu, pasti Ino sedang menyembunyikan Sai di dalam sana.
Sakura menggeleng. Memangnya dia siapanya Sasuke sampai harus tahu dimana letak kamar pria itu?
"Akan ku tanyakan pada Sai. Barangkali dia tahu."
"Baiklah, cepat."
Ino secepat kilat menutup pintu. Hampir mengenai hidung Sakura. Sialan.
Setengah menit kemudian gadis pirang itu kembali membuka pintu kamarnya. Sekilas Sakura melihat ada bayangan Sai di atas tempat tidur dengan bertelanjang dada. Ia kembali menghela napas untuk yang kedua kalinya. Dasar Ino- Sai, apa yang sedang kalian lakukan?
"Lantai lima, nomor tiga kosong tiga."
***
Lantai lima tidak terlalu jauh, karena Sakura menempati kamar di lantai 4. Lantai yang sama dengan Ino. Hanya saja, karena hotel cukup luas, menggendong Kenichi ternyata cukup membuatnya sakit pinggang. Apalagi ia sudah mengalami keram perut sejak tiba di Hokaido.
Ketika Sakura hendak menekan bel, pintu 303 terbuka. Sakura sedikit kaget dengan munculnya Sasuke dari dalam. Pria itu terlihat segar dengan rambutnya yang basah.
"Sasuke-san.,.. Maaf mengganggumu. Aku hanya mengantarkan Ken saja. "
"Oh."
Sasuke lalu mengambil alih Kenichi. Melepaskan pelukan eratnya pada gadis di hadapannya. Sempat terheran, kenapa Ken bisa selengket itu dengan Sakura? Jarang sekali anak itu bisa akrab dengan orang lain mengingat sifatnya yang temperamental.
Di sisi lain Sakura merasa lega. Bahunya terasa ringan setelah Kenichi pergi dari tubuhnya. Tinggal keram perut saja yang masih ia rasakan.
"Per.. Permisi."
"Hn... Trimakasih."
Sakura tak tahu lagi harus berbicara apa. Menyudahi segalanya sambil meminta ijin undur diri. Gadis itu lalu berbalik, memunggungi Sasuke yang masih berdiri di pintu kamarnya.
"Tunggu!"
"Eh iya?" Sakura berbalik. Keningnya mengernyit dengan sebuah pertanyaan. Ada apa?
Sasuke terlihat memasuki kamar. Tak lama kemudian ia kembali keluar tanpa Kenichi, namun di tangannya ada sebuah jaket berwarna hitam. Pria itu dengan langkah pelan berjalan menuju Sakura yang berdiri mematung.
"Ada apa Sasuke-san?"
Sasuke enggan menjawab, namun tangannya mulai mendekat ke arah tubuh Sakura.
"Eh ini----"
Dengan telaten Sasuke mengikatkan jaket miliknya pada pinggang kecil Sakura. Membuat gadis itu bingung atas perlakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
Fiksi PenggemarHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...