Are You Cinderella part 13
"Apa berita itu sungguhan?" tanya Deidara sesaat setelah mengirim link berita ke room chat departemen pemasaran.
Tenten memutar bola matanya bosan. Ia meminum orange jus dengan malas seraya menatap kekasihnya Neji yang sibuk karena tugasnya sebagai MC acara. "Aku melihat secara live dengan mata kepalaku sendiri."
"Lalu?"
"Omong kosong Dei. Media saja yang melebih-lebihkan. Shion tidak mengatakan apa-apa."
"Jadi berita akan adanya pertunangan itu tidak benar?" Deidara tersenyum miring.
"Aku juga berada di sana tadi." Kiba menghampiri. Lihat, pria itu sudah segar bugar bahkan lebih sehat dari kemarin. "Sepanjang konferensi pers Shion hanya diam saja. Entah darimana berita itu berasal, hah ada ada saja."
"Kau sudah sembuh?" Deidara beradu kepalan dengan Kiba, sapaan ala pria.
"Memangnya dia sakit sungguhan?" Sindir Tenten dengan tatapan malas.
"Memangnya kalau aku sakit harus lapor padamu?" Kiba terlihat kesal. Dia sungguh sakit pagi tadi. Merasakan diare karena salah makan saat berada di Hokaido.
"Bilang saja malas kerja."
"Kau---"
"Sudahlah jangan ribut di sini." Sela Deidara. "Hubungi Sakura sekarang. Aku khawatir dia sekarat di kantor."
"Sakura jadi lembur?" Tenten terkejut. Ia tak mengetahui hal itu karena pulang lebih awal.
Deidara mengiyakan. Dia sendiri adalah orang terakhir yang meninggalkan kantor sebelum Sakura. "Aku hanya ingin tahu, bagaimana reaksi Sakura setelah melihat berita ini." Katanya dengan senyum jahil.
"Kasihan sekali Sakura, harus bertemu dengan orang-orang aneh seperti kalian, cih." Cibir Tenten.
"Aku tidak. Bukan aku." Sela Kiba cepat. Ia merasa tak ikut ke dalam masalah hari ini.
"Sangat membosankan bukan?" Ujar Deidara. Tidak hadirnya Sakura membuat hidupnya hampa. Tak ada gadis polos yang akan menjadi korban kejahilannya. Tenten? Sudahlah, gadis itu sudah kebal padanya. Meskipun mereka dulunya beda departemen, namun Deidara sangat mengenal Tenten. Ia tak akan berani macam-macam padanya atau Neji akan menendang pantatnya hingga membiru.
-----
Sakura baru mengetahui jika pesta hari jadi UCI diadakan di Konoha Green Hotel. Sebuah hotel bintang tujuh yang berdiri tegak di sebelah gedung apartement Konoha's Village. Pantas saja jalanan menuju apartemen sangatlah padat. Rupanya UCI tak hanya mengundang para pegawainya saja melainkan turut mengundang para member VVIP Uchiha departement store.
"Sasuke-san kau baik baik saja?"
Wajah Sasuke berubah murung setelah membaca headline news di ponsel milik Sakura. Kesan dingin bak pangeran es semakin terlihat. Sakura sempat ragu, apakah Sasuke yang berada bersamanya saat ini adalah Sasuke yang sama yang rela menunggunya di depan toilet wanita satu jam yang lalu?
Sakura juga tak mengharap balas atas pertanyaannya. Biarkan saja, toh ia sudah berbasa basi untuk bertanya bagaimana perasaan pria itu saat ini.
"Aa, aku turun di sini saja." Ujar Sakura. Sampailah ia di depan sebuah pohon maple buatan yang menyala terang saat malam. Pohon itu adalah patokan bagi Sakura selama tinggal di apartemen Konoha's Village.
Sasuke menghentikan laju mobilnya. Membiarkan Sakura bersiap untuk segera keluar. Gadis itu mengeluarkan selembar masker untuk menutupi wajahnya. Debu jalanan sangat banyak apalagi di saat macet seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
FanfictionHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...