Are You Cinderella part 11
"Ah benarkah itu Sakura?" Tenten menganga tak percaya. Sampai mengesampingkan burger yang ia pesan. Padahal sebelumnya ia merasa sangat lapar.
"Aku hanya bilang padamu. Jangan beritahu orang lain."
Tenten langsung memberi gerakan tutup mulut. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri, syukurlah aman. Tak ada satupun yang terlihat mendengar percakapannya dengan Sakura.
"Jadi apa yang Sasuke-san katakan padamu?"
Sakura lalu mengaduk ramen pesanannya dengan malas. Sambil mengingat kejadian saat Sasuke menyeretnya ke kafe. "Tidak banyak. Hanya menyuruhku agar tidak salah paham."
"Heee?" Tenten hampir tersedak burger miliknya. Buru-buru mengambil tissue untuk mengelap bibirnya. Akibatnya ada beberapa pegawai lain di kantin itu yang menoleh ke arahnya. Tenten langsung membungkuk minta maaf kepada sekeliling.
"Maaf Sakura hehehhe." Tenten memamerkan deretan giginya yang rapi membuat Sakura mendengus malas.
"Sasuke-san memintamu untuk tidak salah paham. Bukannya ini tidak masuk akal?" Tatapan Tenten mulai tidak mengenakkan. Sakura yang awalnya asyik mengaduk ramen seketika mengernyit.
"Apa maksudmu?"
"Kau tidak merasakan sesuatu yang aneh?"
"Tidak sama sekali."
"Ah kau kurang peka." Ucap Tenten asal.
"HE?"
"Tidak tidak... Lanjutkan saja makanmu. Pekerjaanmu sangat banyak sehabis ini."
Sakura menghela napas. Hari ini banyak sekali orang yang tiba-tiba menyita waktunya. Dari Naruto bahkan Sasuke. Sepertinya ia harus lembur malam ini.
"Sakura?"
"Hn."
"Apa kau tidak berpikir bahwa Sasuke-san menyukaimu?"
"Uhuk-uhuk uhuk!" Sakura tiba-tiba tersedak ramen, hingga mie dalam kuah beralih ke lubang hidung.
"Astaga kau tidak apa?" Tenten membantu menyodorkan segelas air putih. Wajah Sakura sudah sangat merah.
"Tenten, jangan bicara hal hal yang tidak mungkin terjadi."
Tenten berdecih, "Ini hanya perkiraanku saja. Kau jangan percaya diri."
"Jangan mengira ira lagi." ucap Sakura malas. Hah kenapa Tenten menjadi sama gilanya dengan Naruto, Kiba dan Deidara? Apakah ini salah satu pengaruh karena terlalu lama satu ruangan dengan tiga manusia itu?
"Jika perkiraanku benar bagaimana?" Tenten tidak menyerah. Tetap menggoda Sakura dengan mulut yang penuh burger.
"Aku akan mentraktirmu selama sebulan jika itu terjadi."
Mata Tenten berbinar cerah, "Aku memiliki keyakinan bahwa itu akan segera terjadi."
"Tutup mulutmu."
"Hahahahahahahaha."
***
Sasuke masih berdiam diri di dalam ruangannya sekembalinya dari kafe seberang. Tumpukan dokumen di depannya tak bisa mengalihkan pikirannya terhadap perkataan Sakura beberapa saat yang lalu? Untuk apa sebenarnya? Sasuke baru menyadari ada hal yang tak beres dalam dirinya. Mempermasalahkan suatu hal yang masih sangat abu.
Memangnya kenapa kalau Sakura salah paham? Paling banter gadis itu akan berkoar membuat berita di tengah-tengah pegawainya. Dan selama ini ia sudah melewatinya sendiri. Lalu kenapa sekarang berbeda, ia terlalu cemas jika Sakura, pegawai barunya itu salah paham terhadap apa yang sudah dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
FanfictionHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...