Part 16

1.9K 404 26
                                    

Are You Cinderella Part 16

Tenten berhasil menyeret Deidara dan Kiba ke suatu tempat yang sepi. Dengan wajah marah Tenten menguliti kedua pria itu dengan tatapan matanya.

"Ada apa denganmu sialan?" Deidara tak terima. Rasanya sakit sekali saat Tenten menyeret tangannya dengan paksa. Ternyata gadis itu memiliki tenaga super yang sangat kuat.

"Ada apa hah?" Kiba kesal karena acara menikmati hidangan pesta harus berhenti secepat itu.

"Jika kalian terus membicarakan Sasuke dan Sakura akan kujahit mulut kalian."

"Memangnya kenapa? Apa hakmu melarangku?"

"Tentu ada!" Tenten menghela napas. Ia memandang satu persatu rekannya dengan serius. Bukan lagi main main dengan lemparan kata kata kasar. Ia sungguh ingin mengatakan apa yang seharusnya ia katakan sejak awal.

Deidara dan Kiba pun terdiam. Merasakan hawa yang berbeda dari seorang Tenten. Mereka berdua lalu mengangguk bersama dan bersedia mendengarkan apa yang akan dikatakan satu satunya gadis yang sedang bersama mereka itu.

"Sakura mungkin saja adalah orang baru di departemen kita. Tapi sungguh, sejak mengenalnya aku sudah merasakan kita seperti keluarga."

Deidara dan Kiba mengangguk pelan. Setuju dengan perkataan yang baru saja dilontarkan Tenten.

"Kau tahu apa yang terjadi jika mulut kalian tetap bocor, menggunjing ke sana kemari dengan menyebut nama Sakura dan atasan kita?" Tenten mengatur napasnya sejenak. "Orang lain pasti akan berprasangka buruk terhadap mereka. Mengira-ira ada hubungan apa di antara Sasuke dan Sakura? Kenapa mereka selalu menjadi bahan pembicaraan?"

"Aku tentu senang sekali jika mereka benar menjalin hubungan. Aku adalah orang pertama yang akan memberinya selamat. Tapi...."

"Tapi apa?" Tanya Kiba. Ia semakin terhanyut dalam obrolan itu.

"Sakura. Apa menurut kalian Sakura tidak akan terkena dampak buruk jika kedekatannya dengan CEO kita tersebar luas di kantor, bahkan di departemen store?"

"Kalian tahu berapa banyak wanita yang mengincar Sasuke? Belum lagi jika media tahu orang seterkenal dia menjalin hubungan dengan orang biasa seperti Sakura. Apakah menurut kalian Sakura tidak akan menjadi bulan bulanan media? Bahkan pegawai UCI sendiri."

"Dei, Kiba." Tenten menggenggam jari Deidara, berikut Kiba. "Jaga mulut kalian mulai sekarang. Yang harus kita lakukan adalah melindungi Sakura. Aku tidak terlalu peduli dengan Sasuke karena dia punya kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri. Tapi Sakura? Dia hanya punya kita di lingkungan kerja. Jangan sampai berita berita tak berdasar itu membuatnya down."

"Tapi jika mereka memang menyukai satu sama lain bagaimana?" Ujar Kiba.

"Biarkan saja. Bukan hak kita untuk terus membuat mereka menjadi bahan pembicaraan. Beri mereka privasi."

"Ya ya aku paham maksudmu." Ucap Deidara kemudian. Benar apa yang dikatakan Tenten. Mungkin beberapa waktu yang lalu Sakura sempat mengalami masa masa sulit karena ulahnya.

"Maafkan kami Sakura."

"Mulai sekarang kita bicarakan hal hal privasi di lingkungan kita saja. Ingat ya jangan ember di tempat umum!"

"Baiklah Nona." Ujar Dei dan Kiba bersamaan.

"Tapi ngomong-omong, kita dimana sekarang?" Tanya Kiba. Baru menyadari jika tempat mereka mengobrol begitu sepi.

"Kau pesan kamar di sini?" Tanya Deidara pada Tenten. Lorong di depannya adalah deretan kamar VVIP.

"Tidak."

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang