Are you Cinderella part 14
"Kudengar kau sendiri yang mengajukan diri untuk membantu di perusahaan." Ujar Uchiha Fugaku dengan wibawanya. Pria dengan badan tinggi besar dengan sedikit jenggot. Garis tegas wajahnya sangat jelas menggambarkan betapa penting sosoknya di dalam kancah bisnis. Matanya yang setajam elang sudah sering berhasil melihat peluang usaha hingga menjadikannya mampu mendirikan kerajaan bisnis untuk dirinya dan anak anaknya. Mungkin umurnya sudah tidak lagi muda, namun pesona Uchiha Fugaku tak kalah tampan dari Uchiha Itachi maupun Uchiha Sasuke.
"Aku hanya ingin membantu saja paman. Lagipula jadwalku agak senggang akhir-akhir ini." Shion tersenyum sangat manis. Berdiri berdekatan dengan Fugaku membuatnya merasa sangat penting. Merasa bangga atas dirinya yang mampu akrab dengan keluarga Uchiha.
"Kenapa kau hanya diam saja saat wartawan bertanya padamu? Aku sudah melihat beritanya barusan."
"Ah itu... " Shion tampak malu sembari menyisir helai rambutnya ke belakang telinga. "Aku tidak bisa membicarakan hal itu paman. Biar Sasuke saja."
"Sasuke?" Fugaku tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya. "Entah mengapa paman ragu. Dia hanya sibuk bermain saja tanpa memikirkan masa depan."
"Dia sungguh-sungguh. Aku melihatnya sendiri. Dia mengurus perusahaan dengan baik."
Fugaku menghela napas sebentar dan menerawang ke depan. Bukan kinerja Sasuke yang ia ragukan tapi, "maksud paman, ah bagaimana mengatakannya." Fugaku terlihat kesulitan merangkai kata. "Paman sudah mendengar banyak tentang kalian dulu, tapi tidak akhir-akhir ini. Namun setelah kau muncul lagi Paman merasa senang. Yaa, paman berharap Sasuke segera mendapatkan pasangan yang pas secepatnya."
Perkataan itu sukses membuat hati Shion membuncah. Bagai mendapat angin segar di tengah gurun yang panas. Setidaknya satu pintu telah terbuka untuknya melangkah tanpa halangan. Bukankah perkataan Fugaku merupakan sebuah restu?
"Oh itu Sasuke." Ujar Fugaku. Ucapannya membuat Shion ikut mengarahkan pandangannya.
Gadis itu menyipit. Memperhatikan sosok pria tegas yang berjalan tergesa di tengah padatnya tamu undangan. Mata Sasuke menghadap lurus. Dengan tangannya yang menggenggam sebuah ponsel bewarna merah muda. Seperti sedang mencari seseorang. Tapi tunggu...
Shion seketika berpikir. Sejak kapan Sasuke memiliki ponsel bewarna merah muda?
***
Sakura ingin sekali menendang apa saja yang ada di hadapannya. Dan ia berhasil melempar kaleng soda dengan kakinya yang mengakibatkan seekor anjing milik seorang tetangga menyalak padanya. Sungguh sial. Masalah ayahnya yang membuatnya tak karuan. Bagaimana caranya agar ia bisa membantu membereskan semua kekacauan ini? Ingin sekali memaki sang ayah, namun pria renta itu adalah ayahnya. Sosok yang menyenangkan dan selalu baik hati terhadap anak anaknya. Meskipun faktanya, pria itu sudah pernah membuatnya cukup menderita sebelumnya. Namun...
"Aahh Tuhan... " Sakura memijit kepalanya sendiri.
Sakura terus berjalan menuju Green Hotel dengan langkah lesu. Ia tak peduli jika harus ke pesta dengan pakaian kantor lusuh dan wajah yang kumal. Yang ia butuhkan hanyalah ponsel dan berencana pulang setelah ia mendapatkannya kembali.
"Astaga ramai sekali?"
Sempat ragu. Karena di depan hotel itu sangat banyak wartawan yang ingin meliput jalannya acara. Sakura tidak yakin apakah ia bisa melewati kerumunan itu.
"Permisi... Maaf permisi."
Beruntung Sakura memiliki tubuh yang kecil. Bisa menyelinap di tengah-tengah tempat sempit. Ia berhasil melewati kerumunan sedikit demi sedikit. Sampai seorang pria dengan rambut coklat jabrik menepuk bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
FanfictionHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...