Are You Cinderella part 12
Sasuke tidak sengaja pergi ke ruangan departemen pemasaran karena ia hanya berencana lewat saja. Lift dekat ruangannya mati, ia mencari jalan pintas hingga sampai di lantai itu. Suara gaduh seperti benda terjatuh yang membuatnya penasaran. Lampu ruangan pemasaran tampak menyala namun tak terlihat ada orang di sana. Dan semua itu terjawab kala ia membuka pintu ruangan itu. Matanya menangkap seorang gadis yang tengah mematung dengan wajahnya yang pucat.
"Bisakah antar aku ke toilet?" Sakura mengulangi permintaannya. Gadis itu memang terlihat berusaha menahan sesuatu.
"Hn." Satu kata yang keluar dari mulut Sasuke membuat Sakura berlari kencang keluar ruangan. Mereka sempat beradu bahu hingga membuat Sasuke hampir terjungkal. Yah tubuh Sakura yang kecil ternyata mampu menggoyahkan tubuh kekar milik pria es itu.
Ini aneh. Sasuke malah ingin sekali menertawai dirinya sendiri. Kenapa ia tidak marah? Kenapa ia mengiyakan permintaan konyol Sakura? Dan yang lebih mengherankan lagi kakinya kini melangkah mengikuti kemana gadis itu pergi. Jika dipikir, Sakura seharusnya tidak butuh ditemani karena gadis itu sendiri yang berlari kencang meninggalkannya di ruangan itu.
---
Sakura keluar dari toilet dengan wajah menunduk. Tak ada cara menutup wajahnya untuk menyembunyikan rasa malunya. Bisa bisanya dia meminta Sasuke untuk mengantarnya ke toilet? Toilet wanita? Sungguh pegawai kurang ajar.
Sebelum benar-benar keluar dari toilet, Sakura berharap bahwa Sasuke sudah pergi. Membiarkannya sendirian meski rasa takutnya semakin menjadi. Setidaknya dia tidak mempermalukan dirinya sendiri di depan bos-nya.
Harapan Sakura pupus. Pria tampan itu dengan gentle-nya masih berdiri tegak menunggunya, di depan toilet pegawai wanita yang remang.
"Sudah selesai?"
Sakura mengangguk dengan canggung, bukan, tapi malu. Malu yang berlebihan.
"Kenapa lama sekali?"
"Oh?" Sakura meringis bingung. Haruskah ia menjelaskan semua aktivitasnya di dalam toilet? Yang benar saja.
"Maaf merepotkanmu Sasuke-san. Harusnya kau pulang saja. Jangan pedulikan aku."
"Dan membiarkanmu pingsan karena ketakutan?"
"Aaa itu---"
"Ayo pergi." Sasuke berbalik. Berjalan dengan langkah pelan naum tegas. Namun selang lima langkah ia berhenti, merasa tak ada yang mengikutinya di belakang punggungnya. Dan benar saja. Saat ia berbalik. Ia masih mendapati Sakura diam melamun dengan wajah lelahnya.
"Kau ingin berdiam diri di sana sampai besok?"
"Oh iya?"
Sasuke menggelengkan kepalanya pelan. Kakinya secara otomatis berbalik arah, mendekat ke arah Sakura. Ia meraih tangan kecil yang sedikit gemetar itu lalu menggenggamnya.
"Sasuke-san--"
"Sudah diam saja. Kau takut kan?"
Sakura menggeleng cepat, "Tidak.. Aku tidak takut."
"Jangan banyak bicara. Ayo kita pergi." Sasuke menarik Sakura. Dan memaksa gadis itu untuk berjalan beriringan sambil bergandengan tangan.
Sakura tak bisa membantah. Ingin melepaskan genggaman tangan itu pun rasanya sungkan. Ya sudah, terima saja. Selama Naruto, Kiba ataupun Deidara tidak melihatnya, ia rasa ia akan aman dari gosip.
____
"Maaf sekali lagi sudah merepotkanmu Sasuke-san."
Mereka telah sampai di depan gedung UCI. Di sana sangat ramai karena pengunjung departemen store. Mobil Sasuke pun sudah terparkir di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/241073146-288-k637444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
Fiksi PenggemarHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...