Are You Cinderella part 6
Sakura berharap suara mobil yang ia
naiki memiliki bunyi berisik layaknya bajaj. Namun mobil mewah itu melakukannya dengan halus, hampir tak terdengar. Hal itu semakin membuat suasana di dalamnya semakin sepi bak kuburan. Ocehan Kenichi pun lenyap, karena mahkluk kecil itu tertidur pulas di pangkuannya.'Ino... Bisakah aku pulang saja?'
Sakura terus menggeram dalam hati. Serius, duduk berdampingan dengan Sasuke tidak baik untuk kesehatan organ dalam terutama jantung. Ia hanya bisa menggigit bibirnya dalam diam. Mengunci lidahnya sendiri agar tidak memulai obrolan-obrolan yang membuat suasana menjadi canggung.
Namun jika hanya diam begini, bukankah akan semakin canggung?
Sakura diam-diam memperhatikan wajah menawan itu dari samping. Bukan mengagumi betapa maha dasyatnya wajah itu, melainkan Sakura berfokus pada kening lebam yang kemarin berhasil ia timpuk dengan sepatu miliknya. Syukur, luka itu sudah menyusut dengan sempurna. Hanya ada sedikit warna biru abu kehitaman yang tertinggal di sana.
"Ee...mengenai kejadian kemarin---Sa saya minta maaf. Saya tidak tahu jika Sasuke-san berdiri di balik pintu."
"Hn."
"Apa sudah tidak apa-apa?"
"Soal?" Sasuke menoleh dengan sekali lirikan.
Sakura kemudian memberi kode dengan memegang keningnya sendiri.
"Sudah lebih baik."
Sakura menghela napas lega. Setidaknya Sasuke tidak menderita luka serius, semisal gagar otak atau pecah tempurung kepala. Namun satu hal lagi yang ia khawatirkan---
"Sudah kerja berapa lama?"
Deg
Kali ini Jantung Sakura berdegup cepat. Sampai ia bisa mendengarnya sendiri. Pertanyaan Sasuke membuatnya takut----takut jika hari kemarin adalah hari terakhirnya berada di UCI.
"Baru tiga hari, " ucap Sakura sambil bersiap menerima apapun yang akan dilontarkan pria di sampingnya. Semoga saja ia bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik jika itu benar benar terjadi.
"Kantor bukan tempat berkelahi."
Sakura terdiam. Mencerna kalimat yang baru saja didengarnya. Apakah itu sebuah peringatan untuknya?
"E.. Ee saya----"
"Lain kali tak ada toleransi."
"Eh?" Sakura berbinar. Kata 'lain kali' seolah angin segar baginya. Sasuke mempertahankan dirinya di perusahaan.
"Satu lagi. Jika kau merusak fasilitas office dengan cara seperti kemarin, kau harus menggantinya biaya kerusakannya."
"Termasuk jidat Sasuke-san?" ucap Sakura dengan wajah bingungnya.
Sasuke menghela napas kesal, "Apa jidatku termasuk fasilitas office?"
Sakura mengernyit. Benar-benar pertanyaan yang sulit dijawab. Namun dengan tampang tak berdosa ia malah menganggukkan kepalanya.
"Terserahmu saja." ucap Sasuke pasrah sambil menambah kecepatan laju kendaraannya.
***
"Satu babak lagi, ayolah! " Ujar Sora, anak magang yang bekerja satu divisi dengan Neji. Sambil memegang bola voly yang tadinya terlempar jauh di bawah pohon kelapa.
"Tidak asik!" gerutu Kiba sambil berjalan keluar lapangan. Padahal ia yang paling bersemangat bermain pertama kali.
"Jangan menyerah. Tunjukkan kalau kau bisa mengalahkanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
ФанфикHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...