Part 23

1.8K 341 47
                                    

Are You Cinderella part 23

"Ha?"

Untuk sesaat Sakura merasakan konslet di kepalanya. Atau mungkin Sasuke yang bermasalah dengan otaknya?

"Lupakan. Aku hanya bercanda."  Sasuke memalingkan matanya. Ada semburat tipis di kedua pipinya yang tidak disadari siapapun.

Sakura hanya bisa tersenyum paksa menanggapinya. Benar benar candaan yang sangat garing. Ia berharap Sasuke tidak memperlihatkannya pada orang lain.

"Satu lagi."

"Satu lagi?"

"Hn. Aku akan membawa Kenichi ke Chongqing. Kau bantu aku menjaganya nanti."

"Aaku lagi?" Sakura mengernyit. Apa sekelas keluarga Uchiha yang kaya raya tidak memiliki baby sitter? Ia jadi penasaran, siapa yang menjaga Kenichi saat bayi dulu. 

"Kuhitung tiga kali lembur."

Sakura diam saja pertanda setuju. Karena tidak ada alasan untuk menolak. Lagipula tawaran Sasuke cukup lumayan untuk dirinya yang sedang membutuhkan banyak uang.

"Kalau begitu aku permisi Sasuke-san."

"Hn."

Sasuke mengantar Sakura dengan matanya hingga gadis itu menutup pintu ruangannya dengan rapat. Diam diam ia merasa lega karena satu hal.

"????"

______

"Tuan Fugaku dan Nyonya Mikoto sangat menyayangimu. Apa kau berencana mengadukan sikap Sasuke padanya?" Ucap asisten Shion sembari menyisir rambut sang model di depan cermin besar.

"Aku tidak berencana melakukan pengaduan apapun. Lagipula aku ingin memberi Sasuke sedikit pelajaran." ucap Shion sambil memandang pantulan dirinya. Wajah cantiknya begitu menawan namun tanpa ekspresi.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Apapun itu." Shion mengepalkan genggaman tangannya. "Bukankah dia sangat membutuhkanku sekarang?"

****

Rombongan departemen pemasaran akhirnya tiba di Bandara lebih awal. Tak ada kata lain yang bisa mendiskripsikan situasi mereka selain heboh. Saling menyindir satu sama lain, ada pula yang sibuk mengagumi keindahan bandara. Ada yang sibuk dengan koper bawaannya seperti Deidara. Padahal, tugas di Chongqing hanya tiga sampai empat hari saja. Namun pria itu membawa dua koper super besar untuk kebutuhan pribadinya.

"Kudengar, Chongqing memiliki makanan mie yang super pedas, kau pernah mencobanya?"

"Belum pernah." Jawab Tenten. "Aku memang pernah ke Cina sekali, namun itu di Beijing. Apa kau mau mencobanya?"

Sakura berbinar penuh semangat, "Mari kita mencobanya."
Bukan ide yang buruk mencoba makanan super pedas, lagipula sebagian besar wanita menyukainya bukan?

"Kalian memiliki banyak waktu untuk membahas makanan. Cek dengan benar jadwal, apa yang harus kita lakukan setelah ini." ujar Karin dengan nada judesnya. Yah, wanita itu memang tidak pernah berubah, tetap dengan gaya kepemimpinannya yang arogan. Jika itu soal kerjaan dia memang perfeksionis.

Sakura dan Tenten langsung terdiam dan saling pandang. Tidak berniat membalas Karin. Tidak ingin menciptakan keributan di negara tetangga lebih tepatnya.

"Santailah sedikit, kau menganggu suasana hati seseorang yang baru pertama kali keluar negeri," sindir Naruto sambil menepuk bahu Sakura. Gadis itu lalu mengerucutkan bibirnya tanda malas.

"Terserahmu saja." Karin lantas menyeret kopernya cepat. Ia berjalan lima langkah di depan rombongan.

"Tunggu kawan!" Deidara kewalahan dengan barang bawaannya. Oh ternyata dia juga membawa boneka Minion besar yang kini dibawa Kiba.

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang