Part 5

2.9K 542 41
                                    

Are You Cinderella part 5

Sakura terus terusik, tak bisa tenang meski jam kantor sudah usai. Pandangannya terus kosong dan sesekali ia memukul jidatnya sendiri. Sakura merasa bodoh. Melukai CEO sendiri sama saja cari mati. Ia berhasil menggali lubang kuburnya sendiri.

"Apa aku akan dipecat?"

Sialan. Kalau saja Kiba tidak mengoloknya, kejadian itu tak mungkin terjadi. Ya Tuhan, kenapa ia harus satu divisi dengan para pria cerewet itu?

Sakura melangkah dengan gontai menuju apartement yang berada di lantai empat. Sebuah hunian yang ia tinggali bersama Yamanaka Ino sahabatnya. Fyi, Ino adalah kekasih Shimura Sai, ia juga merupakan ahli fashion sekaligus junior designer. Seringkali mengikuti berbagai kegiatan fashion show dan pameran busana. Ia bertugas melakukan reset untuk mengamati trend trend terbaru.

"Berhenti pamer bikini di hadapanku."

Sakura mendengus saat Ino menyambutnya dengan bikini bewarna ungu. Masih dengan bandrol harga yang menempel di sisinya. Sepertinya ia baru saja membelinya dari department store. Tak ubahnya seperti Karin yang merelakan seperempat dari uang gajinya untuk membeli pakaian mini itu.

"Aku akan ikut ke Hokaido."

"Lalu kau akan menjemur tubuhmu di sana?"

"Kenapa tidak? Orang Amerika menyukainya."

Sakura melempar tas kerjanya lalu beralih melepas sepatunya. Kejadian siang tadi seketika terulang dengan jelas. Bagaimana seorang Uchiha Sasuke menahan sakit dengan wajahnya yang sedatar tembok.

"Ck, sialan."

"Ada masalah?" tanya Ino. Mendekat lalu mengamati wajah Sakura yang lebih pucat dari biasanya.

"Berhenti menggunakan itu di hadapanku!"

Ino malah tertawa lepas. Berpose seksi ala model luar negeri dengan bibir yang dibuat sensual, "Kau belum memberikan pendapatmu Nona."

"Urusai, hanya mengingatkan saja. Kau tinggal di Jepang sekarang."

Ino menganga tak percaya. Sakura berlalu begitu saja menuju kamar mandi. Sangat berbeda dari sikapnya yang biasa. Ada apa dengannya? Baru kali ini seorang Haruno Sakura tak begitu antusias dengan barang baru yang baru saja ia dapatkan.

....

"Ceritakan padaku."

Wajah Sakura masih murung. Namun Ino memaksanya untuk ikut ke dalam ritual kecantikannya. Wajahnya sedang dioles dengan sejenis masker keluaran terbaru. Ino mengatakan jika itu bisa membuat kulitnya lebih bersinar.

"Kau murung sejak tadi. Ada apa hem?"

Sakura melepaskan diri. Wajahnya terasa penuh dengan adonan berwarna hijau yang menempel di wajahnya. Ia menyudahi ritualnya dan berbaring terlentang di ranjang.

"Apa ada yang menjahilimu?"

Sakura langsung melirik malas. Kenapa harus bertanya? Bukankah sudah jelas, department pemasaran adalah gudangnya orang jahil?

Namun Sakura mengurungkan niatnya untung mengumpat. Percuma membicarakan ketiga pria brengsek itu. Tak akan ada solusi.

"Kau tahu Ino? Mungkin aku akan dipecat besok."

"Bicara yang jelas."

Sakura menghela napas. Kejadian tadi benar-benar tak bisa lepas dari pikirannya. Sangat mengganggu sekali. Rasa bersalah dan malu menjadi satu. Entah apa yang akan ia lakukan jika bertemu dengan pria itu.

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang