Are you Cinderella part 19
Dokter Lee adalah pria asal Korea Selatan yang sudah bekerja di perusahaan selama tujuh tahun. Bisa dibilang pria dengan wajah khas opa-opa itu adalah dokter kepercayaan para pegawai UCI.
Dan di sinilah Sakura, duduk terdiam dalam kepasrahan sambil menunggu dokter Lee meresepkan beberapa obat. Sedangkan Sasuke sendiri sesekali berbincang dengan sang dokter mengenai situasi klinik.
Sasuke tak menjelaskan apapun saat membawa Sakura ke tempat itu. Pria itu hanya mendorong gadis itu masuk ke dalam ruangan dan selanjutnya sang dokter segera memeriksa keadaannya.
Sebenarnya tak ada luka serius. Pertolongan pertama yang diberikan Tenten cukup untuk menyembuhkan memar dalam dua hari ke depan. Namun Sasuke bersikeras menyuruh dokter Lee untuk mengecek semua kondisi tubuh Sakura, seperti melakukan pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula, dan asam urat. Bahkan sempat diminta untuk melakukan scan kepala, tentu saja Sakura secara tegas tidak mau melakukan hal itu. Apakah iya tamparan yang dilakukan Shion separah itu hingga membuatnya gagar otak?
"Tekanan darahmu sangat rendah. Istirahat yang cukup dan makan teratur." Ucap dokter Lee sambil memberikan beberapa obat pada Sakura.
Gadis itu hanya mengangguk pelan dan berjalan keluar ruangan dengan langkah gontai.
Sasuke menunggu di sana, di sebuah kursi tempat para pasien menunggu giliran. Sakura segera mendudukan dirinya di samping pria itu.
"Terimakasih telah membawaku ke sini." Sakura mengucapkan itu dengan terpaksa. Sebenarnya ia tidak ingin pergi ke klinik karena tidak mau semua orang tahu keadaannya. Apalagi jika mengetahui penyebabnya.
"Dia memukulmu?"
"Kurasa kau sudah tahu jawabannya." Kali ini Sakura menjawab dengan nada sedikit ketus.
"Kau marah padaku?"
Sakura menghela napas sebentar sebelum memalingkan wajahnya ke arah Sasuke. Ia memberanikan dirinya berhadapan dengan pria itu. Sungguh, ia harus protes sekarang. Kenapa semuanya harus terjadi.
"Bukannya kau yang marah padaku Sasuke-san?"
Sasuke memalingkan matanya, ke arah lain asal bukan bertatapan dengan manik hijau cerah yang menyejukkan itu. Tak disangka seorang Sakura, gadis yang terlihat rapuh itu mempunyai nyali untuk memberinya tekanan lewat tatapannya.
"Aku hanya menolongmu saja."
"Kenapa kau mencengkeram tanganku terlalu erat? Rasanya sakit sekali." Sakura menghela napas. Itu memang benar. Lengan kanannya terlihat merah sekarang.
"Tenagaku terlalu kuat, maaf."
"Kau bukan orang bodoh yang tidak tahu apa yang baru saja terjadi."
"Hn."
"Apa kau tidak menjelaskan pada Shion mengenai kejadian sesungguhnya?"
"Apa yang harus kujelaskan?"
Bibir Sakura perlahan menganga. Kepalanya menggeleng perlahan, seakan tak percaya bahwa dugaannya memang benar. Sasuke tidak menjelaskan apapun kepada Shion?
"Baiklah, aku mengerti."
"Mengerti tentang?" Sasuke menatap gadis di hadapannya dengan hati hati.
"Kumohon mulai saat ini jangan menemuiku---bukan, maksudku pura puralah tidak melihatku dimana pun itu. Kita tidak sedang dalam urusan apapun. Ini semua untuk mengurangi kesalahpahaman."
Sebuah kalimat yang panjang. Baru kali ini otak genius milik Sasuke seakan lambat dalam mencerna apa maksud dari deretan kata kata itu. Seakan bertolak belakang dengan apa yang ingin ia dengar dari bibir gadis mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
FanficHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...