Part 4

3.2K 561 48
                                    

Are You Cinderella Part 4

"Kemarin sangat sukses. Aku tidak tahu jika Sai sudah sebagus itu."

Hatake Kakashi menyecap kopi hitamnya sambil membolak balikkan sebuah majalah fashion. Tentu saja dengan berita suksesnya pelelangan jam tangan mewah limited edition karya desainer muda Shimura Sai. UCI seketika meraup keuntungan besar hanya dalam beberapa jam.

"Jika performa-nya tidak baik, untuk apa aku merekrutnya." Uchiha Sasuke tersenyum tipis. Sesegera mungkin ia akan menyiapkan sebuah apresiasi khusus untuk kerja keras Sai. Berkatnya nilai saham UCI melonjak naik hingga titik tertinggi. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa.

"Jangan lupakan Deidara, dia sudah kembali kemarin."

"Hn." Sasuke mengangguk sekali lagi. General manager berbakat seperti Kakashi telah mengirim orang yang tepat. Deidara berhasil mempromosikan produk perhiasan ke beberapa department store cabang, dan hasilnya di luar perkiraan. Ia tak menyangka jika produk yang awalnya sangat meragukan itu kini akan diproduksi secara masal karena banyaknya permintaan.

"Kau telah berjanji memberi mereka tiket liburan. Jangan lupakan itu Sasuke."

"Hn."

Benar. Sasuke telah menjanjikan sebuah liburan ke pulau Hokaido selama tiga hari kepada semua yang terlibat dalam proyek perhiasan, terutama untuk department pemasaran. Sebagai atasan yang komitmen dengan ucapannya, tentu saja Sasuke sudah menyiapkan segalanya sebagai hadiah karena mereka telah berhasil membuat perusahaan untung besar.

Kakashi melempar majalahnya lalu menghabiskan kopinya, "Sepertinya kau juga butuh liburan?"

Sasuke mengernyitkan keningnya. Merasa aneh dengan tatapan Kakashi yang sangat perhatian, tidak seperti biasanya.

"Ahahahaah kau pasti lelah karena Kenichi."

"Benar." Sasuke tak menampiknya. Ia memang lelah menghadapi bocah itu akhir-akhir ini, apalagi jika sedang merajuk. Sangat merepotkan ditambah ia harus focus bekerja untuk mengejar dead-line.

Raut wajah Kakashi seketika kembali berubah serius. Ah ya, ia melupakan tujuannya datang ke ruangan ini. "Kita butuh brand ambassador untuk memperluas pasar. Kau ada ide? Siapa yang akan kau pilih?"

Sasuke melepas kacamatanya lalu menyandar pada kursi kerjanya. Matanya menatap Kakashi yang duduk di sofa ruangannya. "Naruto sudah merekomendasikan seseorang."

"Siapa?"

"Belum tahu. Akan ku-tanya nanti."

"Apakah dia girl band dari negeri gingseng?" tanya Kakashi dengan raut penuh harap.

"Jangan berharap lebih."

Seketika wajah Kakashi berubah muram. Padahal ia berharap Red velvet akan datang untuk menjadi wajah UCI selanjutnya.

Sasuke lalu berdiri. Membenahi pakaiannya sebentar lalu menatap Kakashi dengan mata elangnya.

"Kau akan pergi?"

"Ke ruangan Naruto, aku akan meminta kepastian mengenai BA."

Kakashi menghela napas. "Baiklah. Aku juga akan pergi."

***

Karin datang dengan Matsuri ke department pemasaran. Membawa sebuah paper bag merah bertuliskan Uchiha Departement Store. Belanja memang menjadi hobi para wanita, apalagi masih dalam situasi tanggal muda. Sepertinya mereka baru saja menambah pemasukan bagi perusahaan.

Deidara dengan usil menyambar paper bag milik Karin. Membawa benda itu ke mejanya sendiri.

"Kembalikan bodoh!" teriak Karin marah. Ia berusaha meraih kembali barang belanjaannya namun nihil. Kemampuan jahil seorang Deidara memang berada di level yang berbeda. Sangat lihai mempermainkan tangannya hingga membuat Karin menyerah.

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang