Are You Cinderella part 17
"Siapa Kau? Kenapa bisa berada di sini?"
Shion terpaku sambil meneliti wajah gadis di hadapannya. Hatinya bergemuruh seakan baru saja dihantam ombak yang sangat besar. Mendapati wanita lain berada di dalam kamar Sasuke membuat aliran darahnya semakin kencang.
"Ini bukan seperti yang kau pikirkan....maafkan aku. Permisi." Sakura membungkuk hormat ke arah Shion, lalu melipir dan pergi menghilang di balik pintu.
Shion serasa tak mampu berjalan. Ia masih berdiri di dekat pintu sambil menatap Sasuke dari kejauhan. Namun pria itu malah terlihat santai dan sedang melepas sepatu milik Kenichi.
"Dia siapa?"
"Apa urusanmu datang ke kamar ini?"
Shion mengepalkan genggaman tangannya. Ia memegang lockcard kamar itu yang ia dapat dari Mikoto. Ia sedang berusaha menahan emosinya. Mendinginkan kepalanya agar bisa berbicara dengan tenang.
"Kita sudah terbiasa saling mengunjungi kamar satu sama lain sejak dulu. Kenapa kau masih bertanya mengapa aku bisa datang ke sini?"
"Aku tidak suka saat orang lain masuk kamar tanpa seijinku."
"Sasuke." Shion menahan tangisnya. Tidak menyangka akan mendengar kata kata pedas dari mulut pria yang ia sayangi.
"Mulai sekarang jangan melakukannya lagi."
"Sasuke kita tidak pernah seperti ini sebelumnya----"
"Aku tidak nyaman."
Deg. Dada Shion kembali bergemuruh. Satu kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Sasuke yang kini menatapnya dengan datar jauh dari kata lembut.
"Tidak nyaman?" Lirih Shion.
"Ya,. Aku tidak nyaman jika kau berada di sekitarku. Maaf, Kurasa kata kataku cukup jelas."
Dua tetes likuid bening terjatuh dari sudut mata Shion yang indah. Menjadi jalan bagi air matanya yang kini mengucur deras membasahi pipi. Ia masih bisa tersenyum namun menahan sakit yang luar biasa di dalam.
"Baiklah jika itu maumu." Shion menghela napasnya sembari mengusap pipinya dengan kasar. Ia terisak, namun ia tahan sekuat tenaga agar suaranya tidak membangunkan Kenichi.
Shion masih menjunjung tinggi harga dirinya. Ia cukup pintar untuk memahami kalimat Sasuke yang secara halus memaksanya agar segera keluar dari kamar itu. Namun sebelum itu, ada hal yang harus ia pastikan. "Tapi bisakah kau jawab satu pertanyaanku?" tanyanya parau.
"Hn."
"Siapa wanita itu?"
"Kenalanku."
Shion tersenyum sedih, "Kau bukan tipe orang yang mudah akrab dengan wanita."
"Lalu apa hubungannya denganmu?" Sasuke bertahan dengan sikap datarnya. Ia lelah sekarang.
"Aku hanya bertanya saja. Kau banyak berubah akhir-akhir ini."
"Aku sudah berubah sejak dulu. Mungkin kau tidak menyadarinya."
Shion menghela napas. Sekelebat masa lalu menghampiri ingatannya kembali. Saat Sasuke berlari sambil menangis, memohon dan menahannya untuk tidak pergi. Penyesalan memang di akhir. Andaikan saat itu ia mendengarkan pria itu, ia tidak akan melalui hal yang sulit seperti ini.
"Satu lagi." Sasuke lalu menunjuk kunci hotel yang dibawa Shion. "Letakkan kartunya di sana. Kau tidak mungkin masuk ke sini jika aku sedang berkencan dengan wanita bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
FanfictionHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...