Part 10

2.3K 455 52
                                    

Are You Cinderella part 10

"Ada apa dengan wajahmu?"

Lagi dan lagi, Deidara berpindah dari mejanya. Keberadaan Sakura memang sangat menjadi daya tarik tersendiri. Tak akan membiarkan satupun keganjilan yang ia dapatkan dari wajah gadis itu.

"Jangan menggangguku." Ucap Sakura sambil menekan tombol enter dengan penekanan penuh. Jangan khawatir, semua properti UCI adalah kualitas terbaik alias tidak mudah rusak.

"Kau terburu-buru masuk ke ruangan ini dengan wajahmu yang pucat. Matamu tidak fokus saat bekerja. Oh ya satu lagi, kau mengumpat eh?"

Sakura menghela napas, "Apa yang kau bicarakan Dei?" Lupakan soal senior dan junior, Sakura sudah melupakannya. Ruangan ini memang tidak ada penghuni yang pantas dihormati.

Deidara tersenyum licik. Ia melirik ke arah Naruto yang tengah sibuk dengan layar komputernya. "Hey kawan, kalian dengar Sakura mengumpat kan?"

Naruto lantas mengangkat tangannya tanda setuju, tanpa memalingkan pandangannya dari layar kerjanya. Ia lalu mengangguk ria sambil kembali memakai earphone.

"Kau lihat Sakura? Bukan aku saja yang mendengar umpatanmu. Jadi, ceritakan sekarang. Apa yang baru saja terjadi padamu." desak Deidara memaksa.

"Ayolah Dei, aku tak ada waktu meladenimu." Sakura mencoba memelas. Mungkin saja pria berambut panjang itu akan luluh lalu pergi meninggalkannya dan tidak menganggu lagi.

"Dei, kau ini berisik sekali!" ucap Tenten menimpali. Ia sedang dikejar deadline yang mengharuskannya menyelesaikan pekerjaan sore ini.

"Benar. Dia berisik." Sahut Sakura setuju. Ia mengacungkan jempolnya ke arah Tenten.

"Aku hanya ingin tahu saja apa yang terjadi pada temanku. Ayolah, aku siap menjadi tempat curhatmu."

Dan kalimat itu sukses membuat seluruh penghuni ruangan itu ingin muntah. Termasuk Karin yang sejak tadi fokus pada layar kerjanya sendiri.

"Diam dan kembali ke tempatmu." Gertak Sakura.

"Tidak akan."

"Dei---"

"Kerjakan laporanmu sekarang juga atau aku akan membuat aduan ke ruangan Terumi!" Seru Karin mengintrupsi. Sepertinya ia sudah tidak betah mendengar celotehan Deidara yang tidak berguna itu.

Deidara lantas mengangkat bahunya dan kembali ke meja kerjanya dengan malas.

"Dan kau Sakura!" Atensinya mengalih ke Sakura yang seketika memasang wajah terkejut.

"Aku?"

"Kau ini bisa profesional tidak? Jangan membawa hal hal negatif dari luar yang bisa menghambat pekerjaan. Jangan meracuni semua orang untuk tahu masalahmu! Cih, dasar tukang cari perhatian. "

Sakura menggeram dalam diam. Ia mengepalkan tangannya sendiri kuat kuat demi melampiaskan emosinya. Sialan, bibirnya seketika terkunci, tak bisa menjawab apa yang dikatakan Karin. Ia masih waras dan sadar sebagai pegawai baru. Sakura benar benar menahan diri untuk tidak ribut dengan kepala departemen pemasaran itu.

Hening sejenak. Namun keheningan itu tak berlangsung lama ketika pintu ruangan itu terbuka dari luar. Seseorang telah mendorongnya dari sana.

"Astaga, Sasuke-san?" Karin buru buru mengangkat bokongnya. Sangat terkejut dengan kehadiran sang CEO tampan rupawan ke ruangan itu.

"Hn."

Semua terperanjat dan menjeda pekerjaan masing-masing. Bahkan Tenten dan Deidara tak bisa berkata-kata lagi. Hanya Naruto yang tampak tersenyum penuh arti sambil bersiul lirih.

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang