Part 20

2.3K 414 46
                                    

Are You Cinderella part 20

"Meeting dijadwalkan kembali pagi ini. Bersiap jam delapan guys!" Karin memberi intruksi dengan terburu-buru. Maklum, sebagai ketua departemen membuatnya harus mengurus segala hal. Apalagi kemarin ia sempat absen sebentar karena tidak enak badan.

"Bagaimana denganku, bolehkah......"

"Tidak boleh Sakura, kau harus tetap ikut." Potong Deidara sebelum Sakura menyelesaikan kalimatnya.

"Tapi..."

"Sakura kau harus profesional," timpal Naruto. Wajahnya terlihat serius. Naruto dalam mode seperti ini tampak keren dan membahayakan dalam waktu bersamaan.

"Hanya tugas notulen saja. Tenang, tak akan ada interaksi apapun dengan Sasuke," timpal Kiba.

"Tenten, bagaimana jika Kau?"

Tenten menggelengkan kepalanya. "Maaf Sakura, laporanku sudah ditunggu departemen produk, Neji bisa membunuhku jika tak selesai hari ini."

Sakura membuang napasnya dengan pipi yang menggembung. Ya sudah, bagaimana lagi? Semua orang memang bekerja dengan tugas masing-masing. Jika dipikir akan sangat egois jika ia terus mengandalkan rekan rekannya hanya untuk menghindari Sasuke.

"Ya baiklah," hela Sakura akhirnya,  meski terdengar berat. Mereka benar, dirinya tidak bisa lepas dari tanggungjawab sebagai pegawai perusahaan.

"Oke kawan, lest go!" ucap Kiba bersemangat. Ia sudah rapi dengan kacamata dan dokumen di tangannya.

Sakura berdiri. Ia melangkah keluar dengan kakinya yang masih terasa sakit. Sedangkan Naruto serta Deidara mengikuti di belakang.

Taukah? Deidara dan Naruto saling berjabat tangan satu sama lain dan memasang senyum misterius di belakang Sakura.

****

"Aku sudah mendengar masalahmu."

Ino berbisik saat bertemu Sakura di dekat ruang meeting. Yah, gadis itu tentu menjadi salah satu staf penting untuk pembahasan kontrak mengenai kerjasama dengan golden entertainment.

"Menurutmu apakah dia akan menuntutku?" Sakura juga berbisik, sesekali ia memantau keadaan sekitar. Memastikan tidak ada telinga yang mendengarkan percakapan mereka.

"Menjadi artis Tiongkok sangat sulit. Jika Shion sampai membawamu ke jalur hukum, aku yakin karirnya tidak akan selamat. Dia yang memulai duluan, bukan kau."

Sakura menghela napas lega. Ia mengangguk pelan setelahnya. Kata kata Ino memang bagai setetes air di Padang pasir yang panas. Lagipula ia memiliki banyak saksi jika Shion memutuskan memulai peperangan.

"Jika dia macam macam padamu lagi, aku yang akan membalasnya untukmu."

"Terserah kau saja," ujar Sakura pasrah.

.......

Meja yang memanjang dengan kursi kursi di sampingnya itu sudah terisi sebagian besar oleh peserta meeting. Sasuke juga telah hadir dan duduk di bangku paling ujung sebagai pemimpin.Ternyata Shion juga sudah berada di sana. Duduk di bangku ujung dekat dengan kursi CEO. Sakura sengaja pura pura tak melihatnya untuk menjaga hatinya agar tidak meledak.

Sebagai anggota tambahan, Sakura duduk di sudut. Badannya yang kecil memudahkannya untuk bersembunyi dari mata elang yang sejak tadi mengawasinya.

......

"Untuk memudahkan Tiongkok mengenali produk kita, pameran akan di selenggarakan di pusat kota. Tiket gratis sudah kita siapkan dengan kuota seperti yang kita sepakati kemarin," ucap Karin menyampaikan apa yang sudah ia kerjakan bersama tim.

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang