Part 8

2.1K 446 17
                                    

Are You Cinderella part 8

"Kenyang sekali."

Ino mengelus perutnya yang penuh dengan daging bakar. Sai sangat bersemangat membuatnya seperti babi.

"Mau lagi?"

"Tidak tidak."

Nafasnya pun berat. Ino merasa ingin memuntahkan semua makanan yang masuk ke dalam perutnya. Jika itu Sakura, gadis itu akan bisa menampung semuanya. Dan tak akan ada efek samping pada tubuhnya. Ia benar-benar iri dengan gadis itu.

"Bisakah kita memanggil Sakura ke sini?"

"Katamu dia sakit perut." Sai terus mengipasi panggangan. Daging daging itu terlalu banyak. Naruto, Kiba dan Deidara tiba-tiba menghilang, sedangkan Tenten dan Neji menyudahi acara lebih awal karena ingin memanfaatkan waktu berdua.

"Benar. Dia sedang datang bulan. Dia mendadak berubah menjadi singa."

"Bukankah kau juga begitu? Wanita akan berubah menjadi singa satu bulan sekali. "

Ino melotot, "Ulangi kalimatmu!"

Sai tersenyum begidik. Lalu dengan cepat menyambar tangan halus Ino yang langsung ia genggam dengan hangat. "Tapi kau berbeda sayang. Kekasihku tak akan seperti itu. Dia lembut dan cantik seperti angsa."

"Sai, aku semakin mencintaimu."

Sai terkekeh lalu mengelus rambut kekasihnya dengan sayang.

"Aku akan mengundang satu orang lagi."

"Siapa?" Tanya Ino sambil mengambil satu tusuk daging.

"Ada, tapi aku tidak yakin dia akan bergabung atau tidak."

"Ya terserahmu saja. Kasihan jika daging-daging ini sia-sia."

***

Sakura mencoba mengendalikan emosinya dengan menghirup napas sedalam-dalamnya. Berhasil kabur dari Kiba dan Deidara tidak membuatnya keluar dari masalah. Justru ia sedang kesal karena alas kaki yang ia gunakan putus. Baru kali ini ia merasakan sakitnya terjepit pintu lift hingga membuatnya bertelanjang kaki.

Sakura enggan kembali ke kamar. Setelah Kiba dan Deidara pergi, ia sengaja pergi keluar untuk menikmati udara malam. Tentunya setelah menyelesaikan semua masalah pada tubuhnya. Ia menitipkan sekarung pembalutnya pada meja resepsionis.

Alih alih membuangnya, Sakura malah menenteng sandalnya yang telah putus sambil berjalan menapaki pasir pantai yang membuat kakinya geli. Angin malam membuatnya sesekali mengusap lengannya yang terbuka. Rambutnya yang lembut sesekali beterbangan. Menghalangi pandangannya ke laut lepas yang ada di depannya.

"Sedang apa mereka?" Sakura menghela napas. Mengamati layar ponsel yang menampilkan foto keluarganya. Entah, tiba-tiba saja ia merasa rindu.

"Halo." Kembali menghela napas. Sakura mendengarkan ocehan di seberang sana dengan malas.

"Cepat ke sini!"

Kau mengganggu waktuku."

"Ayolah Sakura. Benar kau tidak lapar?"

Kruk

Hembusan angin malam semakin kencang. Bersamaan dengan suara Ino yang terus memaksanya. Sebenarnya ia malas. Bertemu Ino yang sudah pasti bersama Sai di sampingnya. Sudah berapa kali ia menjadi obat nyamuk di antara mereka?

Namun, ia sangat lapar sekarang. Apa boleh buat?

....

"Lambat sekali."

Are You CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang