16

29 6 0
                                    

Di mobil, Rico pun membuka percakapan.
Rico: Kamu sampai kapan di sini, Dar?
Dara: Aku di sini 4 hari. Nanti hari keempat pulang.
Rico: Wih, bentar juga ya.
Rico: Terus besok mau ke mana? Udah ada rencana?
Dara: Besok? Belum ada rencana sih.
Rico: Ke Köln yuk? Deket kok.
Rico: Kalo ga macet 40 menit juga nyampe.
Dara: Boleh, di Köln kita mau ke mana?
Rico: Aku ada beberapa rekomendasi sih.
Rico: Kita bisa ke Chocolate Museum, naik Seilbahn (cable car), mau jalan-jalan di Altstadt (kota tua) juga bisa.
Rico: Atau kamu googling tempat terus bilang mau ke sana juga boleh.
Rico: Gimana kamu.
Dara: Bentar googling dulu.

Beberapa menit kemudian.
Dara: Aku nemu, tapi bukan di tengah Köln.
Dara: Kayanya agak pinggiran Köln.
Dara: Tapi gatau juga deh, takut salah.
Rico: Daerah mana?
Dara: Brühl.
Rico: Oh, mau ke Phantasialand?
Dara: Iya, kamu tau?
Rico: Tau dong. Ayo lah ke sana.
Rico: Aku suka tempat main gitu.
Rico: Yok besok gas.
Dara: Boleh.
Dara: Tapi, aku pengen naik Seilbahn juga.
Rico: Yaudah kita mending naik Seilbahn dulu aja, nanti pulangnya kita puas-puasin main di Phantasialand.
Rico: Gapapa kita ke yang jauh dulu aja.
Dara: Beneran? Aduh jadi ngerepotin gini.
Rico: Gapapa Dar, mumpung kamu di sini.
Dara: Makasih ya Rico, udah mau nemenin aku.
Rico: Apapun buat kamu, Dar.

Setelah berkeliling sambil mengobrol, tak terasa langit pun sudah gelap, hari mulai malam. Dara pun meminta Rico untuk mengantarkannya kembali ke Hotel XXX.

Dara: Makasih ya, sampai besok.
Rico: Sama-sama. Besok jam berapa dijemput?
Dara: Jam 9 aja, mau ga?
Rico: Oke. Bis morgen!
Dara: Tschüss.
Dara: Rico.
Rico: Kenapa Dar?
Dara: Jangan kasitau Tristan ya aku ke Jerman.
Dara: Apalagi pergi bareng kamu.
Rico: Gaakan aku kasitau, Dar.
Dara: Makasih ya.
Rico: Gerne.

Dara pun masuk ke kamarnya. Ia lelah sekali. Ia sudah lega karena sudah mengetahui keluarganya. Ia tidak lagi sedih karena orang tuanya. Semua karena Rico. Bagi Dara, ia datang di saat yang tepat.

Dara pun mandi dan makan pop mie (ia membawanya dari Bandung).

Setelah selesai makan, pintu kamar Dara diketuk dari luar. Ia pun melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.
Ternyata Frank.

Dara pun membukakan pintunya.

Frank: Dara ke mana saja kamu?!
Frank: Aku berkeliling kota mencarimu setelah mendapat kabar dari Adam bahwa kamu pergi entah ke mana setelah kamu bertemu Tina.
Frank: Lalu, Adam menceritakan bahwa saat ia melacak lokasimu, lokasimu berpindah-pindah.
Frank: Satu jam lalu, Adam mengabari bahwa saat ia melacak lokasimu, ternyata kamu sudah di hotel.
Frank: Dan akhirnya aku menemukanmu.
Dara: Maaf sudah merepotkanmu Frank.
Dara: Aku memang salah karena sudah pergi seperti itu.
Frank: Ya, kumaafkan.
Frank: Tapi kumohon jangan ulangi lagi.
Dara: Baiklah Frank, sekali lagi aku minta maaf.
Frank: Tidak apa-apa, syukurlah kamu sudah aman sekarang.
Dara: Iya, kamu mau masuk Frank?
Frank: Tidak, sudah malam Dara.
Frank: Aku harus pulang.
Dara: Baiklah kalau begitu.
Frank: Besok kamu mau ke mana, Dara?
Dara: Aku mau ke Phantasialand dan ke Seilbahn di Köln.
Dara: Aku akan pergi bersama Rico.
Frank: Rico? Siapa dia?
Dara: Kakak kelasku di sekolah.
Frank: Kamu sebaiknya minta izin terlebih dahulu kepada Adam.
Dara: Baiklah, aku akan menelepon dia.
Frank: Bagus, kalau begitu saya pulang dulu.
Dara: Dadah, terimakasih Frank, maaf atas kejadian ini.
Frank: Tidak apa-apa Dara.

Setelah Frank pergi, Dara pun mengambil ponsel khususnya. Ia pun menelepon Mr. Adam.
Dara: Halo, Mr. Adam.
Mr. Adam: Dara! Kamu membuat kita panik.
Mr. Adam: Beruntung saya ingat bahwa kamu membawa ponsel khusus.
Mr. Adam: Akhirnya, saya melacak lokasi dan mendengarkan percakapanmu.
Mr. Adam: Kamu keliling Bonn bersama Rico ya?
Mr. Adam: Tadi saya dengar kamu menyebut namanya.
Dara: Maaf atas kejadian ini Mr. Adam.
Dara: Setelah mengetahui apa yang terjadi kepada orangtuaku, aku merasa sedih dan butuh waktu sendiri.
Dara: Benar, aku tadi jalan bersama Rico.
Mr. Adam: Syukurlah kamu sudah tahu kebenarannya.
Mr. Adam: Nanti saya akan berikan sesuatu setelah kamu sampai di airport.
Mr. Adam: Saya akan menjemputmu nanti.
Dara: Baik.
Dara: Mr. Adam, apakah aku boleh pergi bersama Rico?
Mr. Adam: Saya barusan mendengar percakapannya.
Mr. Adam: Boleh Dar, mumpung kamu lagi di Jerman.
Mr. Adam: Kapan lagi kamu bisa ke Jerman.
Mr. Adam: Silakan, nikmati hari-harimu di Jerman.
Mr. Adam: Asal jangan lupa pulang.
Dara: Terimakasih Mr. Adam.
Dara: Baiklah kalau begitu, aku tutup teleponnya ya.
Dara: Aku mau tidur dulu.
Mr. Adam: Baik Dara. Hati-hati di jalan ya besok.
Dara: Baik Mr. Adam.

Hai semuanya. Maaf kalo ceritanya aneh:( Jangan lupa votenya ya.
Makasih semuanya.

Dara (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang