5

43 9 1
                                    

Terkejut, Mr. Adam menjawab "Ya, dia adalah anakku. Bagaimana ceritanya kamu kenal dia? Padahal ia beda tingkat denganmu."
"Dia mengajakku berkenalan saat hari pertama MPLS. Apakah dia tahu bahwa kau adalah intel?" tanya Dara.
"Ya, dia tahu akan hal itu. Makanya aku membuat rumah seaman mungkin, untuk menghindari hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi. Misalnya ada yang dendam kepadaku karena aku mengungkap tindak pidananya" jelas Mr. Adam.
"Pantas saja. Lalu, jika Keisya sedang di luar rumah, sekolah misalnya. Siapa yang menjaganya?" tanya Dara.
"Kamu tahu Jean kan?" tanya Mr. Adam.
"Iya, aku tahu." jawab Dara.
"Dia yang menjaga Keisya. Dia juga seorang intel muda perempuan. Dia satu divisi denganmu. Aku juga melatihnya. Tapi, ia beda tugas denganmu. Ia sedang menyelidiki ayah dari Tristan, kakak kelasmu. Ayahnya adalah rekan kerja dari Pak Jaka." kata Mr. Adam.
"Wah-" jawab Dara tidak bisa berkata lagi.
"Apa Keisya dan Jean tahu bahwa aku intel juga?" tanya Dara.
"Tidak, Keisya tidak tahu kalau kamu dan Jean adalah intel. Tapi, Jean tahu kalau kamu intel. Saya memberitahunya saat hari pertamamu MPLS." jelas Mr. Adam.
"Guru BK kamu, Pak Suryo. Dia juga intel. Intinya, kalian berdua harus bisa bekerjasama menyelidiki Pak Jaka. Tapi, kalian harus berhati-hati. Pengawal Pak Jaka sangat kuat. Jangan mencari gara-gara, kecuali memang Pak Jaka terbukti salah dan kita sudah memiliki bukti untuk menangkapnya. Baru kita menerobos pertahanan Pak Jaka. Untuk sekarang, jangan dulu coba-coba. Saya takut jika ini malah membongkar penyamaran kalian." kata Mr. Adam.
"Baik. Saya akan berhati-hati." kata Dara.
"Tolong jaga Keisya ya. Dia adalah anak saya satu-satunya." pinta Mr. Adam.
"Copy that sir." jawab Dara.
Pertemuan pun berakhir. Mr. Adam memberi ponsel khusus untuk komunikasi antar intel kepada Dara.

Dara pun pulang ke rumah dan merebahkan tubuhnya. Hari ini sangatlah melelahkan.
"Coba chat Jean ah." kata Dara.

LINMessage
🔒 Encrypted
Dara: Halo Jean.
Jean: Halo Dara. Kamu sudah menerima ponsel khususnya ya?
Dara: Iya, bagaimana satu tahun sekolah di SMA Bintang Terbaik 1? Sudah mendapat informasi apa saja?
Jean: Tidak banyak, Tristan tidak menyukaiku. Jadi agak susah karena tidak bisa mengobrol langsung. Kalau Pak Jaka, dia tertutup. Pengawalnya juga menyeramkan. Aku tidak berani jika harus mengobrol dengannya. Lagian yang bisa mengobrol hanyalah yang diundang ke ruangannya.
Dara: Hmm, aku sepertinya bisa melakukan itu.
Jean: Cobalah meraih prestasi yang membanggakan, seperti perlombaan, atau menjadi juara umum, pasti dia akan diundang ke ruangannya untuk mengobrol dengan Pak Jaka.
Dara: Terimakasih informasinya. Oh iya, besok-besok kalau Keisya saling mengenalkan kita, pura-pura belum kenal ya. Karena, dia tidak tahu kalau kita sudah berkomunikasi begini.
Jean: Baiklah, soal mudah. Sampai besok.

.
Hai semua. Semoga kalian suka dengan cerita ini. Jangan lupa votenya ya! Terimakasih banyak.

Dara (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang