27

18 3 0
                                    

Namun, saat pelajaran kedua, Pak Jaka memberikan pengumuman sebagai berikut:
"Seluruh perempuan yang menggunakan motor Rio berwarna merah dimohon untuk menemui saya di lapangan parkir sekolah, terima kasih."

Dalam bergumam dalam hati, "Sialan! Apakah penyamaranku kemarin terbongkar?!"

Seluruh anak di kelas melihat ke arah Dara, karena mereka tahu Dara juga menggunakan motor itu. Kemudian, Dara pun izin kepada guru yang sedang mengajar untuk memenuhi panggilan Pak Jaka.

Sesampainya di lapangan, terdapat Pak Jaka beserta pengawalnya, dan ada tiga murid perempuan lain yang menggunakan motor Rio berwarna merah. Setelah Dara datang, ada dua murid perempuan lain yang datang.
Jadi, total pengguna motor tersebut di sekolah ada enam orang.

Pak Jaka meminta satu per satu dari mereka untuk menunjukkan motor mereka serta memeriksa isi bagasinya.

Pak Jaka pun berkata, "D 1234 ABC" kepada pengawalnya. Kemudian, pengawal pun mengecek masing-masing motor.

Dara pun berkata dalam hati, "Itu kan plat nomor palsu yang aku pakai kemarin. Untung saja sudah kuganti." Dara berusaha untuk tampak tenang dan tidak mencurigakan.

Para pengawal juga mengecek warna mata mereka masing-masing.

Pengawal: Aman bos, tidak ditemukan hal yang mencurigakan. Lalu, mata mereka semua berwarna hitam.
Pak Jaka: Kamu yakin? Lalu, apakah di bagasi mereka ada yang membawa jaket hitam?
Pengawal: Aman bos. Tidak ada.
Pak Jaka: Baiklah, terima kasih anak-anak, kalian boleh melanjutkan pelajaran, maaf mengganggu waktu pembelajaran kalian.

Sebelum pergi, Dara pun bertanya kepada Pak Jaka karena penasaran.
Dara: Mohon maaf pak, apakah kami boleh tahu apa alasan bapak memanggil kami?
Pak Jaka: Eh... anu Dar, emm... kamu tidak perlu tahu Dar.
Dara: Oh baik pak.
Pak Jaka: Ya sudah sekarang kamu kembali ke kelas.

Dalam perjalanan ke kelas, Dara pun berkata dalam hati, "Untung saja kemarin aku menggunakan contact lenses dan wig, fyuh. Semoga Pak Jaka tidak curiga."

Ia pun kembali melanjutkan pelajaran. Saat istirahat, ia berpapasan dengan Pak Suryo.
Pak Suryo: Dara, pulang sekolah apakah kamu sedang kosong? Saya ingin berbicara empat mata denganmu.
Dara: Aman pak. Baiklah, saya akan menemui bapak sepulang sekolah.
Pak Suryo: Oke, terima kasih Dar.
Dara: Siap pak!

Sepulang sekolah, ia pun memenuhi permintaan Pak Suryo. Ia pun mengetuk pintu ruangannya lalu ia duduk di depan Pak Suryo.

Pak Suryo: Dara, kita jarang sekali mengobrol. Begini, saya ingin tahu perkembanganmu. Sudah sejauh mana kamu mengetahui info tentang Pak Jaka?
Dara: Oh itu. Sejauh ini sih pak, saya tahunya sekolah ini berdiri di lahan pemerintah. Lalu, saya juga tahu kalau Pak Jaka menahan anak-anak jalanan yang ia temui di sebuah gudang. Oh iya, ngomong-ngomong kemarin katanya gudangnya sudah kosong ya saat pengepungan?
Pak Suryo: Iya Dar, kosong. Tidak ada apa-apa, tidak ada jejak mereka pergi kemana. Selain itu, di daerah itu juga tidak terdapat CCTV sehingga kita tidak bisa melihat apa yang kemarin terjadi. Lalu, warga sekitar juga tidak tahu-menahu tentang ini. Karena memang letak gudangnya agak jauh dari pemukiman warga.
Pak Suryo: Oh iya, apakah kamu tahu anak-anak itu akan Pak Jaka apakan?
Dara: Tidak pak.
Pak Suryo: Sependengaran saya, Pak Jaka pernah berkata kepada pengawalnya bahwa ia akan menjual anak-anak tersebut ke seseorang di luar negeri.
Dara: Kasihan sekali mereka, kita harus menyelamatkannya.
Pak Suryo: Betul, kita harus. Lalu, apalagi yang kamu ketahui tent-

*Ponsel Dara tiba-tiba berbunyi, ia mendapat telepon dari Keisya.

Dara: Pak, maaf. Saya mendapat telepon dari Keisya *sambil memperlihatkan layar ponselnya* Saya minta izin keluar dulu ya untuk mengangkatnya.
Pak Suryo: Oh iya, silakan.

Dara pun keluar dan mengangkat teleponnya.
Dara: Kenap-
Keisya: Kamu harus cepet keluar dari ruangan Pak Suryo. Kamu bales aku ngomong seolah-olah kita mau nonton di bioskop bareng biar Pak Suryo ga curiga.
Dara: Hah nonton? Di mana?
Keisya: Dar, cepet pulang ke safehouse, di sini udah ada aku, Jean, sama Papa lagi otw ke sini.
Dara: Di BIM? Filmnya mulai lima menit lagi? Dadakan banget anjir!
Keisya: Kamu pasti bingung kenapa, nanti Papa jelasin semuanya di safehouse.
Dara: Yaudah atuh aku otw BIM sekarang, dah.
Keisya: Hati-hati, boleh ngebut tapi hati-hati.
Dara: Oke.

Dara pun masuk ke ruangan Pak Suryo lagi.
Dara: Pak, maaf sekali. Keisya mengajak saaya menonton film di bioskop, filmnya mulai 5 menit lagi. Dadakan sekali dia. Mungkin kita bisa lanjutkan lain hari pak.
Pak Suryo: Oh begitu, ya sudah, terima kasih ya sudah mau berbagi informasi dengan saya.
Dara: Iya pak sama-sama, maaf sekali pak.
Pak Suryo: Tidak apa-apa Dar, selamat menonton.
Dara: Terima kasih pak.

Dara pun pulang ke safehouse.

.
terima kasih sudah membaca:)

Dara (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang