28

22 3 0
                                    

Di safehouse, Keisya, Jean, dan Mr. Adam sudah menunggu di teras.

Dara pun membuka pintu, mereka semua masuk dan berkumpul di dalam.
Dara: Ada apa Mr. Adam?
Mr. Adam: Barusan aku mendengar bahwa kamu dipanggil Pak Suryo.
Mr. Adam: Lalu, muncul feeling yang kuat bahwa aku harus memeriksa berkas-berkas milik Pak Suryo.
Mr. Adam: Benar saja, kamu ingat tidak kalau tahun lalu kamu berhasil menemukan gudang Pak Jaka di jalan Depok?
Dara: Iya, aku ingat.
Mr. Adam: Lalu, aku menyuruh Pak Suryo kan untuk mengecek gudang tersebut. Namun, dia sama sekali tidak memberitahu apa-apa soal gudang tersebut.
Mr. Adam: Sejak hari itu, Pak Suryo mendapat transfer uang dari Pak Jaka sebesar 100 juta setiap bulannya.
Mr. Adam: Sepertinya Pak Suryo lebih tergoda dengan uang tersebut hingga akhirnya memilih untuk tutup mulut. Lalu, kemungkinan terburuknya adalah sekarang Pak Suryo bekerjasama dengan Pak Jaka dan menjadi informan tentang pergerakan kita kepada Pak Jaka.
Mr. Adam: Oleh karena itu, aku suruh Keisya untuk menghubungimu dan menyuruhmu keluar dari ruang Pak Suryo.
Dara: ANJINGGGGGGG! *sambil menggebrak meja yang terbuat dari kaca sampai pecah
Keisya: Woi santai *sambil tertawa kecil
Dara: Diam!
*Keisya pun takut dan memilih untuk diam.
Dara: Terus bagaimana ini?!
Mr. Adam: Tim yang baru aku bentuk akan melakukan penyelidikan kepada semua berkas dan semua orang yang pernah Pak Jaka berikan uang karena baru kali ini kita bisa mendapat akses tabungannya.
Mr. Adam: Mungkin dalam waktu 1-3 hari ke depan aku akan memberi kabar tentang kelanjutan misi ini, jadi persiapkan dirimu sebaik mungkin karena kemungkinan besar kita akan menghadapi Pak Suryo, di mana ia adalah seorang intel juga seperti kita yang berarti ia mengetahui segala kelebihan dan kekurangan serta strategi kita karena kita dilatih di satu lembaga yang sama. Kita harus membuat sebuah strategi lain yang seharusnya tidak terbaca oleh Pak Suryo dan kita juga tidak boleh lengah.
Mr. Adam: Jean, persiapkan juga dirimu!
Dara dan Jean: Siap!
Mr. Adam: Baiklah, aku akan kembali ke kantor. Jaga diri kalian baik-baik.
Dara, Keisya, dan Jean: Siap!
Mr. Adam: Keisya dan Jean, untuk sementara waktu kalian menginap di safehouse Dara saja. Agar kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kalian sedang bersama sehingga akan lebih mudah untuk koordinasi.
Keisya dan Jean: Siap!
Mr. Adam: Siap-siap aja terus.
Dara, Keisya, dan Jean: Hehehe.
Mr. Adam: Ya sudah, aku pergi ke kantor dulu.
Dara, Keisya, dan Jean: Oke dadah.

Dara pun duduk di sofa sambil berkata, "Ini semua salah aku, kenapa aku ga curiga dari awal? Kenapa aku juga percaya sama dia jadi main spill aja ke dia?" Ia pun memukuli tembok dengan keras.

Keisya pun mengobrol dengan Jean dengan suara yang pelan.
Keisya: Woi gimana ini serem?
Keisya: Aku baru liat dia gini.
Jean: Asli, kayanya kita perlu kasih dia waktu deh.
Keisya: Atau kita bilang aja berhenti menyalahkan diri sendiri?
Jean: Aduh gimana ya?
Dara: Heh, emang gue gabisa denger apa?
*Keisya dan Jean pun serempak melihat ke arah Dara
Keisya dan Jean: Hehe.
Dara: Hadeh.

Dara pun menghampiri mereka.
Keisya: Dar itu tangan kamu luka keknya kena pecahan kaca tadi.
Dara: Bodoamat.
.
Dara: Guys, I guess I need a hug.
Keisya: Awwwww.

Mereka bertiga pun berpelukan ih gemoy. Dara tidak lagi marah dan berhasil meredam emosinya.

Keesokan harinya, sepulang sekolah mereka nongkrong di salah satu cafe.
Tiba-tiba, Dara mendapat telepon dari Mr. Adam.

Mr. Adam: Dar, kamu lagi bareng sama Jean dan Keisya kan?
Dara: Iya, ada apa?
Mr. Adam: Aku ingin menyampaikan informasi, namun aku ingin mereka ikut mendengar juga. Apakah kalian sedang berada di tempat yang aman?
Dara: Di sini aman, kita sedang berada di cafe, tapi kita di private roomnya.
Dara: Aku pastikan tidak ada penyadap suara.
Mr. Adam: Baiklah, usahakan Jean dan Keisya ikut mendengar ini.
Mr. Adam: .....

.
hayooo ada apaaa?
terima kasih sudah membaca:)

Dara (END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang