“Malesin banget tingkah mereka.”
Alisha hanya tersenyum menanggapi perkataan sahabatnya itu. Saat ini mereka sedang berada di kantin, berjarak 4 meja didepan ada inti Relivator minus Billy karena dia lagi menemani Letta di UKS. Kembali ke Angel, gadis itu pasti kesal karena di meja inti Relivator ada Zarina, Sabila, dan Anin.
Angel menggerutu tidak jelas, lalu mengaduk-aduk kasar es teh didepannya. Matanya terus memperhatikan ke arah meja inti Relivator, “Sha lo gak kesel apa?”
Alisha yang sedang makan batagor menoleh kemudian menggeleng, “Biarin aja Ngel.”
“Kita kesana aja yuk,” ajak Angel.
“Gak, udah diem disini aja.” Alisha terkekeh melihat Angel kembali menggerutu. Salah sendiri tadi diajakin kesana malah nolak. Alasannya karena malas ketemu sama Vero.
Alisha lalu melihat kearah mereka, disana Zarina nampak berusaha untuk mengajak ngobrol Deenan, namun sama sekali tidak ditanggapi laki-laki itu. Alisha tertawa singkat melihatnya. Berbeda dengan Anin yang nampak sedang tertawa bersama Vero. Alisha menoleh ke samping pantas saja Angel kesal. Kembali menatap kearah mereka tidak sengaja tatapannya bertemu dengan Rafa. Disamping laki-laki itu ada Sabila yang menyenderkan kepalanya di bahunya. Buru-buru gadis itu mengedarkan pandangannya.Enggan berlama-lama menata Rafa karena itu akan mengingatkannya pada kejadian kemarin. Membuat jantungnya kembali berdebar.
“Ngel,”
“Apa?” jawab Angel kesal.
Alisha tertawa, “Kamu cemburu?”
Pertanyaan itu membuat Angel tersedak minumannya, lalu melotot kearah sahabatnya itu, “GAK.”
“Kelihatan Ngel,”
“Gue gak suka aja.” Angel menatap kearah depan, ternyata Vero juga sedang menatapnya kemudian mengedipkan satu matanya. Membuat Angel pura-pura muntah untuk menanggapinya.
Angel dan Alisha memutuskan untuk segera pergi dari kantin. Alisha izin ke toilet sebentar. Sedangkan Angel berjalan menuju kelasnya. Karena berjalan sambil memainkan ponselnya, Alisha tidak sengaja menambrak benda keras. Lebih tepatnya dada seseorang.
"Aww," ringisnya kemudian mendongak. Deg.
Astaga kenapa harus bertemu dengan Rafa sekarang sih?. Alisha mengusap dahinya pelan kemudian bergumam, "Maaf, aku duluan."
Melihat sepatu Rafa tidak bergeser sedikit pun, Alisha lalu menggeser kakinya untuk pergi dari sana. Namun Rafa malah ikut menggeser tubuhnya menghalangi jalan Alisha. Mencoba bersabar, gadis itu kembali geser dan masih tetap diikuti oleh Rafa. Karena kesal ia mendongak untuk menatap laki-laki yang lebih tinggi darinya itu. Tidak merasa takut sedikit pun karena ditatap tajam oleh Rafa, malahan Alisha ikut menatapnya tajam.
"Permisi kak, mau lewat." Alisha berusaha sopan, walau sebenarnya kesal.
Rafa tersenyum miring, "Pulang sama gue."
Mata gadis itu melebar kemudian menggeleng dengan cepat, "Gak mau."
"Gue tunggu di kafe depan."
Gak peduli, pokoknya kali ini Alisha tidak boleh kalah dengan Rafa. Sudah berkali-kali ia dipaksa pulang bersama.
***
"Saka anterin pulang ya," rengek Alisha kesekian kalinya.
"Enggak bisa by, aku ada kencan sama Salsa." Alisha melongo siapa lagi itu Salsa? Bukannya pacar Saka namanya Windy?.
"Ish, terserah."
Angel tertawa melihat tingkah sahabatnya itu yang sedari tadi merengek diantar pulang. Alisha juga menceritakan kalau dia dipaksa pulang bersama Rafa. Tidak hanya sekali. Angel dan Saka menanggapinya heboh sampai membuat mereka dimarahi oleh Bu Titik—guru Geografi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sigriet
Teen Fiction18+ Alisha gadis yang memiliki pengaruh besar terhadap Relivator, bersama Angel sahabatnya ia perlahan merubah sifat buruk inti Relivator. Membuatnya disayangi dan dijaga oleh mereka. Bagi ke tujuh inti, Alisha adalah adik kecilnya mereka. Diantara...