Zarina Beraksi

837 34 0
                                    

"DEE... TUNGGU!!"

Langkah Deenan terhenti karena lengannya ditahan oleh seseorang yang sangat dihindari, wajahnya mengeras dengan kasar ia menghempas tangan Zarina. Perempuan itu benar-benar tidak ada lelah menganggu kehidupannya. Sudah dari cara halus sampai kasar seperti kemarin Deenan lakukan namun tetap saja gadis itu kekeh.

Zarina mengatur napasnya, berlari dari toilet lantai satu sampai lapangan bukanlah jarak yang dekat. "Nih," gadis itu menyodorkan satu botol mineral.

Deenan menghiraukannya.

"Dee please, sekali aja terima yaa," tatapan memohon gadis itu dan Deenan juga sedang malas menanggapi akhirnya ia mengambil botol tersebut kemudian berlalu meninggalkan Zarina.

"DIMINUM YA DEE."

Di bawah pohon rindang taman belakang sekolah menjadi tempat yang Deenan pilih untuk menyelesaikan tugas. Minggu ini ia sangat sibuk dengan beberapa tugas sekolah dan pekerjaannya. Beberapa saat kemudian Deenan merasakan ponselnya bergetar, pesan tersebut membuat ia tersenyum tipis.

Alisha
Zemangat Deenan💪

Gadis itu, Deenan akan menemuinya sepulang sekolah nanti. Karena cuaca diluar panas, ia lalu mengambil minuman yang Zarina berikan kemudian menegaknya hingga setengah. Setelahnya Deenan merasakan tubuhnya lemas dan kantuk mulai meyerang.

"Dee," panggil Zarina.

Sayup-sayup ia mendengar panggilan itu dengan pusing yang mendera di kepalanya Deenan perlahan membuka mata. Ini bukan taman sekolah melainkan sebuah ruangan kosong. Saat ingin menggerakan tangan serta kakinya Deenan kesulitan, ternyata keduanya diikat dengan tali tambang cukup kuat.

Tepat didepan ada Zarina dan beberapa laki-laki dibelakangnya, kedua tangan gadis itu terikat. Zarina didorong kuat lalu tersungkur dibawah Deenan.

Zarina duduk dilantai menatap melas laki-laki yang sangat ia kagumi itu, "Tolong Dee." Zarina menjelaskan awal mula dia yang bertemu dengan seseorang yang mengajaknya kenalan di club beberapa minggu lalu, kemudian tentang Relivator, rasa sukanya dengan Deenan. Hingga orang tersebut menawarkan dan juga menyakinkan Zarina bahwa rencana ini bisa membantunya memiliki Deenan. Demi Deenan, gadis itu mau untuk having sex dengan mereka. Awalnya Zarina mengikuti rencana yang disusun oleh orang tersebut ia juga melibatkan kedua sahabatnya—Sabila dan Anin. Sampai Zarina tahu kalau mereka mengincar Relivator.

"Gila."

Kata itulah yang pertama kali keluar dari mulut Deenan, tidak menyangka Zarina nekat berbuat demikian. Melihat Zarina menangis Deenan kembali menatapnya, "Temen lo dimana?"

"Diluar seolah mendukung kegiatan mereka karena..." Zarina menggantung ucapannya lalu menundukkan kepala, "Alisha dibawa kesini."

"Anjing lo Na," umpatan Deenan membuat Zarina tidak berani bersitatap dengan laki-laki tersebut.

Zarina mendongak, "Dee gue..gue maaf."

Kepalan tangan Deenan menguat mendengar penjelasan gadis itu ditambah nama Alisha disebut membuat amarahnya tersulut. Matanya beralih pada Zarina, "Ini dimana?" Gadis itu menjawab dengan isakan pelan. Regasakan.

Setelah keduanya berhasil melepas ikatan Zarina dan Deenan berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar. Namun saat melewati vas bunga tidak sengaja Zarina menyentuhnya sehingga membuat benda tersebut jatuh pecah.

"Sia—WOIII."

Menyadari mereka ketahuan dan beberapa orang berlari mengejar Deenan dan Zarina bergerak cepat melarikan diri. Bangunan ini banyak sekali ruangan dan di setiap ruangan yang mereka lalui keluar orang-orang yang juga ikut mengejar. Tanpa melihat apa yang dilaluinya Zarina jatuh tersungkur dilantai karena tersandung, "Dee," panggilnya. Nampak laki-laki itu sudah lumayan jauh.

SigrietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang