Rafa merasakan badannya pegal semua saat bangun, karena semalam ia tidur di sofa bersama dengan Naff, Deenan, dan Billy sedangkan Ken dan Saka mereka tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar Alisha dan Letta. Ia meregangkan tubuhnya sejenak lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan kewajibannya. Walaupun nakal sebisa mungkin ia tetap melaksanakan sholat.
Setelah selesai melaksanakan sholat subuh Rafa berjalan keluar dan duduk di bangku teras sambil mulai menghidupkan rokoknya. Akhir-akhir ini ia memang sedang banyak pikiran dan untuk melupakan sejenak biasanya merokok, minum atau main dengan perempuan.
Laki-laki itu menghisap rokoknya dalam lalu menghembuskannya secara kasar. Ia mengambil ponsel disakunya dan mulai membukanya, yang memang sengaja dimatikan dari tadi malam. Ada 3 panggilan tak terjawab dan 1 pesan dari bundanya, 3 pesan dari Sabila dan selebihnya pesan tidak penting dari wanita-wanita yang pernah dekat dengannya. Ia mulai membuka pesan dari bundanya.
Bunda
Gimana kabarnya Raf? Seminggu ini kamu gak ke rumah kenapa, udah lupa sama bunda??
Rafa terkekeh membaca pesan bundanya seminggu ini ia memang sengaja untuk tidak pulang ke rumah dan memilih untuk tetap di apartemennya.
Rafa Abiyan
Baik bunda. Enggak lah masa aku lupa sama orang yang paling aku sayangiSetelah membalas pesan bundanya ia lalu membuka pesan Sabila.
Sabila❤
Rafaaa kamu ada dimana?
Aku sekarang di club tapi kamunya gak ada:(
Jahat banget padahal aku pengen ketemu
Ternyata gadis itu semalam di club, biasanya kalau diajak dia selalu menolak. Sudahlah ia tidak peduli dan memilih untuk tidak membalas pesan Sabila, lalu kembali memasukkan ponselnya kesaku celana.
***
Saat terbangun Alisha merasakan ada lengan seseorang diatas perutnya ia menoleh ternyata itu lengan Letta yang tidur disampingnya. Alisha perlahan mengangkat lengan Letta agar tidak membangunkannya. Ia melihat jam yang berada di nakas, ternyata masih pukul 05.10 bergegas ia mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh.
Setelahnya Alisha berjalan menuju dapur untuk membuat cokelat panas favoritnya, dia tersenyum saat melihat ke arah sofa disana Naff, Deenan, dan Billy masih tertidur pulas. Saat akan kembali ke kamar ia melihat pintu depan terbuka, "Astaga ada maling" batinya.
Alisha memberanikan diri untuk berjalan keluar bukan maling yang ia lihat tapi seorang laki-laki dengan kaos putih dan celana jeans yang sedang merokok di bangku teras. Melihat Rafa yang sedang melamun Alisha mulai berjalan mendekat dan duduk disampingnya.
"Pagi kak," sapanya.
Rafa mengerutkan alisnya, tumben gadis itu memanggilnya kak "Gue bukan kakak lo."
"Emang bukan tapi kamu suami aku," sahut Alisha santai sambil meminum cokelat panasnya.
Rafa menghiraukan ucapan gadis itu ia memperhatikan Alisha dari samping, gadis dengan rambut yang dicepol ke atas itu memang berbeda dari yang pernah ditemuinya. Sifat Alisha yang ceria dan ramah membuat siapa saja merasa nyaman didekatnya.
Saat tak ada jawaban dari Rafa, Alisha menoleh melihat bagaimana cowok itu menghisap rokoknya dan menghembuskannya ke atas. Seingatnya kemarin Rafa sudah menghabiskan banyak putung rokok dan sekarang pagi-pagi dia sudah merokok lagi. Apa enggak sayang sama paru-parunya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sigriet
Fiksi Remaja18+ Alisha gadis yang memiliki pengaruh besar terhadap Relivator, bersama Angel sahabatnya ia perlahan merubah sifat buruk inti Relivator. Membuatnya disayangi dan dijaga oleh mereka. Bagi ke tujuh inti, Alisha adalah adik kecilnya mereka. Diantara...