Reuni Relivator 2

1.4K 78 6
                                    

“Masih sendiri lo?” Ken menatap Riko sebal, selalu saja ia yang di ejek oleh mereka.

Iya Ronsensus Riko Tribata dan Arzan Navindra anggota Relivator angkatan 16 itu yang setiap bertemu dengannya pasti membahas tentang cewek. Mentang-mentang mereka sekarang membawa pasangan jadi bisa pamer kepadanya.

“Kemarin gue kenalin sama Naura, malah sok-sok an dia tolak,” sahut Arzan.

“Jelaslah gue nolak, itu orang seumuran tante gue bang. Ngadi-ngadi aja lo.”

“Halah biasanya juga lo embat,” tawa Saka.

“Enggak ya mana ada.”

“Ayura itukan tante-tante Ken,” Vero menyahut. Ayura adalah wanita yang beberapa waktu lalu ia kenalkan pada Ken.

Ken menopang dagunya pikirannya menerawang pada saat ia kencan dengan Ayura. Gilak coy, susah buat jelasinnya. Manteblah pokoknya. Semakin berumur makin berpengalaman.

“Mikir apa lo?” Saka menyentil dahi Ken cukup keras.

“Sakit anjing,” umpat Ken kemudian ia menatap Airin pacar Riko yang tengah tertawa, “Kak, kok lo mau sama bang Riko?” Ken tidak percaya saat Riko mengenalkan Airin sebagai pacaranya dilihat dari wajahnya jelas kalau Airin adalah gadis baik-baik mana mungkin mau menerima Riko yang bejat.

“Ya maulah gue ganteng gini, iyakan bee.” Riko menatap Airin.

Airin tersenyum lembut gadis itu sangat persis dengan Letta pacar Billy orangnya penyayang dan lemah lembut, “Aku gak mandang fisik kamu,” katanya.

“Lah terus kok mau kak?” Ken menyeryit, lalu tersenyum lebar “Mending sama aku aja yuk.”

Riko menendang kaki Ken keras, “Sembarangan, maju sini lo.”

Ken mengaduh kesakitan, “Bercanda gue bang, sakit anjir.”

Orang-orang dimeja itu tertawa melihat Ken kesakitan. Astaga padahal bukan cuman Ken yang jomblo tapi kenapa hanya dia yang dinistakan. Ken menatap sekeliling kemudian melihat Alisha yang berjalan mendekat kearah mejanya, yes bantuan datang. Mumpung sepupunya lagi gak ada.

Saat Alisha sudah berada didekatnya, Ken menariknya, “By kaki aku sakit,” adu Ken sambil memeluk pinggang Alisha.

“Ya ampun kok bisa?”

Ken berpura-pura kesakitan wajahnya ia benamkan diperut gadis itu, “Ditendang bang Riko.”

“Uhukkk....” Riko tersedak minumannya kemudian melotot kearah Ken, “Bukan gue Sha. Ken tuh yang kebayakan gaya.”

Ken menggeleng lalu mendongak untuk menatap Alisha, “Enggak gue gak bohong.”

Alisha menatap keduanya bingung, yang benar yang mana. Kemudian tersadar dengan sikap Ken. Jarang sekali laki-laki itu bersikap demikian kepadanya, “Kamu kenapa sih Ken?”

“Gak tahu mau peluk aja” Ken mengeratkan pelukannya. Alisha tersenyum gadis itu terus mengusap rambut Ken pelan, “Udah ih, aku mau ke Deenan.”

“Deenan terus, disini aja by!!”

Saka memutar bola matanya malas, “Manja” ketusnya.

Ken menoleh, “Bodo.” Kembali meletakkan wajahnya diperut Alisha.

“Lepas,” nada suara tegas dan terkesan dingin itu membuat Ken terpaksa mengangkat kepalanya, namun tangannya masih berada di pinggang Alisha.

“Alisha sama gue.”

“Emang Alisha mau?” Deenan bertanya, nadanya terdengar meremehkan Ken.

Ken menatap Alisha melas berharap gadis itu akan membelanya dan membalas ucapan sepupunya itu. Tapi sepertinya tidak mungkin karena Ken tahu bagaimana Alisha dengan Deenan dan sebaliknya. Melihat gadis itu hanya diam saja membuat Ken kesal. Ia lalu melepaskan tangannya dari pinggang Alisha kemudian beranjak pergi.

SigrietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang