Sesuai judulnya ya disini full tentang Angel dan Vero, kenapa? Karena aku ngerasa harus menyelesaikan hubungan mereka dulu, baru bisa next ke part selanjutnya.
Yah walaupun engga tega sama Vero yang bakalan jadi sadboy setelah ini, wkwk. Mereka itu sebenernya salah satu fav couple aku di Sigriet. Tapi yaa gitu hubungan mereka tuh toxic. Nanti bakal aku jelasin di Relacja—part Vero Angel. Nunggu giliran, hehe.
Semoga kalian tetep enjoy yaa🤍.
***
Sepertinya pengaruh obat dan alkohol yang dia tenggak beberapa jam lalu sudah bekerja dengan baik. Terbukti dengan pergerakan Vero yang menggila. Bergerak cepat dan keras, tidak peduli dengan teriakan lawan mainnya. Vero meremas kuat pinggul yang tersentak-sentak di bawah kendalinya. Semakin menumbuk milik wanita tersebut, sampai pada hentakan ketiga, Vero memberi jeda untuk wanita itu menikmati pelepasannya.
"Ahh, Verhh."
Vero bergerak cepat untuk mengubah posisi, menarik tubuh bergetar lawan mainnya. Memposisikan agar menungging. Vero yang sudah di ujung tanduk langsung memasukkan miliknya, dalam sekali dorongan. Membuat lawan mainnya menjerit, dalam posisi ini milik Vero sungguh terasa sangat menyesakkan disana.
Wanita itu menoleh, bibirnya yang terbuka langsung disambar Vero. Keduanya kembali berciuman panas, saling membelit lidah, bertukar saliva. Gerakan dibawah sana juga semakin dalam. Menembus ujung rahim milik sang wanita. Vero melepaskan tautan bibirnya, saat dirasa mereka membutuhkan oksigen. Si wanita langsung menghirup rakus udara sekitar, tidak dengan Vero yang kini beralih menyerang leher mulus dihadapannya. Tak peduli dengan peluh yang membasahi tubuh keduanya. Mencecap, melumat, bahkan menggigit setiap jengkal bagian tubuh si wanita.
Puas menikmati tubuh lawan mainnya, Vero lalu menegakkan badan. Dia ubah posisi lagi, membaringkan si wanita juga memegang kedua paha wanita itu agar semakin terbuka. Vero mengeram dengan menggertakkan giginya ketika pelepasannya sampai. Menghentak dengan keras menuntaskan semuanya didalam sana. Dirasakan pelepasannya sudah tuntas, Vero menarik diri. Melepaskan pengaman yang ia pakai lalu membuangnya ke tempat sampah.
"Thanks, Nin."
Vero menatap sejenak wajah damai Anin, kedua mata wanita itu terpejam dengan nafas mulai teratur. Menyingkirkan rambut Anin yang menempel di dahinya sekilas, tangan Vero beralih menarik selimut yang tergeletak di lantai untuk menutupi tubuh polos Anin. Lelaki itu menggunakan kembali t-shirt dan celana jeans nya dengan cepat. Kemudian beranjak, meninggalkan Anin yang tertidur kelelahan usai bermain dengannya.
Tubuh Vero refleks mundur setelah membuka pintu, mendapati di depannya berdiri dua orang manusia. Keduanya jatuh bersamaan ke lantai lantaran tidak siap saat pintu terbuka.
"Ngapain?" Vero menatap berang kedua anak manusia dihadapannya.
"Anjir bang kalau mau buka pintu bilang napa, sakit ini," Saka mengusap lengannya. Di sebelahnya Ken mengangguk setuju, lelaki berambut pirang itu terlihat melakukan hal yang sama dengan Saka.
"Tuh kan Ngel, lo gak percaya sih, kalau bang Vero lagi nge*t**," Ken berganti menatap seorang gadis yang bersandar di sebelah pintu kamar yang ditempati oleh Vero.
Mendengar nama tersebut membuat tubuh Vero mendadak kaku, dengan ragu kepala Vero menoleh, "Ngel," panggilnya kikuk.
"Udah? Mau juga kak," Angel menegakkan tubuhnya, berjalan ke samping Vero, jemarinya lalu mengamit lengan lelaki itu manja.
"HAH?" Teriak ketiga lelaki itu bersamaan. Terkejut akan permintaan Angel. Mau apa gadis itu?
Vero mengamati wajah gadis yang pernah singgah di hatinya itu, matanya menyorot lembut pada Angel yang masih setia menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sigriet
Novela Juvenil18+ Alisha gadis yang memiliki pengaruh besar terhadap Relivator, bersama Angel sahabatnya ia perlahan merubah sifat buruk inti Relivator. Membuatnya disayangi dan dijaga oleh mereka. Bagi ke tujuh inti, Alisha adalah adik kecilnya mereka. Diantara...