"Ngel mana orangnya?" Saat ini Alisha dan Angel berdiri didepan pintu masuk club, mereka sedang menunggu seseorang.
Angel sesekali menengok ke arah parkiran, "Sabar Sha, biasanya jam segini udah dateng."
Alisha merasa pegal dan bosan, sudah hampir setengah jam mereka menunggu, "Tunggu didalem aja yuk." Menghela nafas singkat Angel kemudian menyusul Alisha masuk.
"Udah?" Deenan bertanya saat kedua gadis itu sudah duduk disampingnya.
Angel menggeleng samar, "Orangnya belum dateng."
Vero yang semula memainkan ponselnya kini beralih menatap Angel, "Kenal dimana?"
"Disini." Angel menyeryit, tidak biasanya Vero bertanya tentang laki-laki yang dekat dengannya.
"Sekolah?"
Dengan ragu Angel menjawab, "Wangsa."
Mendengar jawaban Angel membuat Rafa menoleh padanya, "Kelas?"
Angel semakin bingung dengan tingkah mereka, "Kenapa sih kak?"
"Jawab aja!"
"Gak tahu."
Rafa menghela nafas kasar, tatapannya berubah menajam pada gadis itu, "Lo tahu Wangsa musuh ki—"
"Dulu," tukas Vero menatap Angel dalam, "Jauhi anak Wangsajaya Ngel!!"
***
Sepeninggal Alisha dan Angel tidak lama Sabila datang bersama kedua sahabatnya Anin dan Zarina. Mereka langsung bergabung bersama yang lainnya.
"Dee jangan jauh-jauh," Zarina memeluk lengan Deenan erat menghiraukan tatapan tidak suka darinya karena Zarina sudah terbiasa dengan itu.
"Minggir," Deenan mencoba melepaskan tangan Zarina. Diseberangnya Ken dan Saka menahan tawa melihat ekspresi kesal Deenan. Segera Deenan melayangkan tatapan tajam pada mereka, terutama Ken seolah ia mengatakan, "Panggilin Alisha."
Ken paham apa yang dimaksud sepupunya itu pun segera mengetikkan pesan pada Alisha.
Berbeda dengan Zarina, kedua sahabatnya, Sabila dan Anin terlihat asik mengobrol bersama Vero dan Rafa.
Rafa menatap gadis disampingnya yang terus menegak cairan bening itu. Sabila yang merasa diperhatikan menoleh pada Rafa, "Kamu mau?" Bila mengulurkan gelasnya kedepan mulut Rafa. Menghisap rokoknya singkat Rafa lalu menggeleng, saat ini dia sedang tidak ingin alkohol.
***
Alisha dan Angel memutuskan untuk duduk di bar tidak jauh dari pintu masuk sehingga mereka bisa tahu orang yang datang. Alisha menggeser gelas Angel kedepannya namun segera ditahan oleh seseorang, "Jangan, bentar gue ambilin yang lain," ujar Rayyan yang juga anggota Relivator angkatan 15.
Ting!
Noel Ken R.
Sini Sha, ada Zarina.
Alisha menyeryit, kalau ada Zarina pasti ada kedua temannya, ia masih belum melupakan saat pulang bersama dimana Sabila minta diantar duluan ditambah Rafa menurutinya lagi dan berakhir dengan dia diajak ke apartemen cowok itu. Alisha kesal kenapa dia tidak berkutik dan selalu mengalah kalau berhadapan dengan Rafa.
Tak lama Rayyan datang membawa segelas jus jeruk lalu diletakkan didepan gadis itu. Alisha tersenyum, "Makasih bang." Rayyan mengangguk singkat setelah itu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Sha, sha," panggil Angel cepat.
"Apa?"
"Itu orangnya," Angel menunjuk segerombolan orang yang berada di sofa pojok ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sigriet
Teen Fiction18+ Alisha gadis yang memiliki pengaruh besar terhadap Relivator, bersama Angel sahabatnya ia perlahan merubah sifat buruk inti Relivator. Membuatnya disayangi dan dijaga oleh mereka. Bagi ke tujuh inti, Alisha adalah adik kecilnya mereka. Diantara...