Baru update lagi!! Ada yang nunggu? Kayaknya gak ada. Lama lama cerita ini bulukan deh.. wkwkw..
.Jinata mengangguk pelan ketika mendengar jawaban jujur dari sang istri. "Dia beneran temen Ummi? Tapi kok aku gak pernah ketemu sama dia dan juga kamu gak pernah cerita tentang dia."
"Temen SMA, Abi tau kan kalau temen SMA itu banyak. Emang Abi pengen aku cerita semua tentang temen SMA aku? Lagian aku sama Reza udah lama gak komunikasi. Eh.. waktu ke supermarket aku ketemu sama dia dan dia ngajak aku untuk ikut acara reuni, jadi dia minta nomorku," cerita Hanna.
Pria itu menghela nafas lega. "Ok.." Jinata yang mengerti langsung berdiri. Dia hendak mandi.
"Abi cemburu dengan Reza?" Tanya Hanna tiba-tiba.
"Nggak.. dia hanya teman SMA Ummi. Untuk apa cemburu," dusta Jinata. Padahal hatinya sudah wa mendapati istrinya menelepon seorang pria.
"Baguslah," ujar Hanna membaringkan tubuhnya. "Aku tidur duluan."
Jinata menyeritkan dahinya saat menyadari kalau Maryam ternyata tidak ada. "Maryam di mana?" Tanyanya sambil mengambil kaos dan celananya di lemari.
"Di kamar Mamah. Malam ini mamah pengen tidur sama Maryam."
"Nanti kalau Maryam nangis tengah malam gimana?"
"Nggak tau.. mungkin nanti aku bakal ngambil Maryam."
______
Tengah malam Hanna tiba-tiba terbangun. Mungkin dia sudah terbiasa bangun tengah malam karena Maryam yang selalu menangis, tepat pada jam dua belas. Perutnya terasa berat, ada tangan suaminya yang melingkari perutnya itu. Ketika kepalanya melihat ke samping, dirinya mendapatkan wajah Jinata yang begitu dekat.
Hanna sengaja semakin mendekatkan wajahnya dan perlahan mencium kening suaminya itu. Senyuman kecil terlukis pada bibirnya. Jinata menggeliat dalam tidurnya dan mempererat pelukannya pada Hanna. Hanna membulatkan matanya terkejut saat Jinata membuka matanya. Suaminya itu tersenyum lebar padanya.
Hal itu membuat Hanna menjadi salah tingkah sendiri. Dia langsung bergerak menjauhi Jinata dan mendudukkan tubuhnya.
"Kenapa?" Tanya Jinata dengan suara parau-nya.
Hanna menggeleng. "Aku denger Maryam menangis. Aku mau keluar dulu untuk memastikan, Abi tidur lagi aja,"jawabnya sambil beranjak dan melangkah keluar kamar. Hanna berbohong tentang Maryam, namun saat dia berada di luar kamar, terdengar suara tangisan bayi.
Wanita itu melangkah menuju kamar mertuanya dan kebetulan Juhud keluar dari kamar.
"Apa Maryam menangis, yah?" Tanya Hanna sambil melirik ke dalam kamar.
"Iya, Ayah di suruh Mamah untuk bikin susu," jawab ayah mertuanya itu.
"Biar Hanna aja yang bikinnya." Hanna bergegas menuju dapur.
_______Sekarang Maryam berada di dalam gendongan Hanna dan memberikannya susu formula. "Hanna mau ke kamar, Mah. Mamah lanjut tidur aja."
Sarah yang sangat mengantuk itu mengangguk pelan. "Kalau Maryam gak tidur-tidur dan kamu ngantuk. Bangunin mamah aja.. nanti kita gantian."
"Iya, Mah."
Sarah pun masuk ke dalam kamarnya.
Hanna yang asalnya berdiri, memutuskan untuk duduk di sofa. Mata Maryam masih terbuka sepertinya anaknya itu tidak ada niatan untuk tidur.
Seseorang duduk di samping Hanna, yang tak lain adalah suaminya sendiri.
"Nggak tidur lagi?" Tanya Hanna heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART GAME 3 : not me, but you (Completed) (Finale)
SpiritualCeritanya enggak recomended buat kamu yang perfect. Bukan kisah cinta bahagia, yang terpikirkan oleh semua orang. Perjalanan pernikahan yang dihiasi dengan lika-liku. Ada masanya ingin berhenti dan meninggalkan semuanya. Jinata Alam, seorang suami...