Jinata melihat buket bunga yang dibawa oleh Kasih. "Itu bunga buat siapa?" Tanyanya.
"Buat Bu Hanna pak. Barusan ada kurir yang nganterin ini," jawab Kasih.
"Buang saja!" Perintah Jinata, pria itu yakin kalau bunga itu dari Reza. Reza belum berhenti mengejar Hanna. Sampai Hanna harus mengganti nomor ponselnya, karena pria itu selalu menghubungi istrinya itu, ketika Hanna memblokir nomor Reza, Reza akan kembali menelepon Hanna dengan nomor yang lain.
"Ya?"
"Buang saja, Mba!" Ulang Jinata.
"Tapi.."
"Tolong buang saja."
Kasih pun mengangguk perlahan. Dia berbalik arah, tidak jadi menuju kamarnya.
Jinata masuk ke dalam kamar dan melihat Hanna yang sedang mengemas pakaian Jinata ke dalam koper. Raut wajah Hanna sangat murung.
"Kamu ingin ikut ke Singapura?" Tawar Jinata pada Hanna.
Hanna langsung sumringah. "Emang boleh?"
"Ya, tentu saja boleh. Kita bisa sewa rumah di sana," kata Jinata.
"Kenapa tiba-tiba kamu ngajak? Kemarin katanya aku gak boleh ikut," curiga Hanna.
"Aku gak ingin berpisah sama kamu, Fadli dan Maryam," jujur Jinata, namun ia tak mengatakan kalau dia takut Reza akan menemui Hanna lagi. Apalagi sekarang Jinata akan pergi, kemungkinan pria itu akan semakin menggencar istrinya. Dia tak bisa membayangkannya. Bukannya dia tak percaya pada Hanna yang akan setia padanya, tapi mengingat kejadian yang lalu. Ia tak ingin semuanya terulang lagi.
Senyum Hanna merekah. "Bener yah boleh ikut, jangan sampai berubah pikiran loh.."
Jinata mengangguk.
"Tapi kan, Fadli sama Maryam belum punya paspor."
"Nanti aku akan minta Ayah untuk membuatkan paspor mereka."
"Lama dong. Kamu kan mau berangkat besok.."
"Kalau begitu, aku akan mengundur keberangkatanku."
Hanna mendekati suaminya itu dan memeluknya dari belakang. "Makasih, bi."
"Makasih untuk apa?"
"Ya, makasih karena ngajak aku sama anak-anak. Aku seneng kalau kita bareng-bareng," ujar Hanna sambil mencium pipi suaminya itu.
_______Untuk seri ketiga ini, di stop dulu sampai sini, sebelum alurnya makin melenceng kemana-mana..😟😔
maafyah kalau ceritanya membosankan dan ending yang kurang memuaskan.
Makasih untuk semuanya para pembaca setia cerita ini, makasih udah menemani, ngasih pendapat, dan ngasih semangat! Love❤️ love❤️ buat kalian. Maaf kalau ada kata-kata saya yang gak mengenakan di hati..Yuk! silahkan berkunjung ke cerita baru yang judulnya Wedding Invitation!!🥰🥰😎
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART GAME 3 : not me, but you (Completed) (Finale)
SpiritüelCeritanya enggak recomended buat kamu yang perfect. Bukan kisah cinta bahagia, yang terpikirkan oleh semua orang. Perjalanan pernikahan yang dihiasi dengan lika-liku. Ada masanya ingin berhenti dan meninggalkan semuanya. Jinata Alam, seorang suami...