"Sekarang aku akan pergi kak. Tapi nanti aku akan terus menemui Hanna," kata Reza pada Selly.
Rasanya Jinata ingin menghampiri Reza dan memukulnya. Jinata berusaha menahan kekesalannya.
"Kamu benar-benar sudah gila. Kamu ingin merusak rumah tangga Hanna?" Suara Selly terdengar putus asa dengan Reza yang bersikukuh pada Hanna.
"Kakak mengizinkanku untuk menghancurkan rumah tangga Hanna?"
Sebuah tamparan terdengar, Jinata mengintip dan benar saja, saat ini Reza memegang pipinya dan menatap Selly dengan sendu.
"Aku tak mau rumah tangga hancur gara-gara kamu," kata Selly dengan penuh penekanan. "Pergi dan menghilangkan seperti yang kamu lakukan dulu!"
"Aku takkan melakukan kesalahan yang sama. Aku takkan menghilang lagi. Kakak harus tau itu. Sekarang aku akan pergi, sampai ketemu lagi ka," ucap Reza, lalu melangkah pergi.
"Aku tak mau ketemu kamu lagi," lirih Selly. Selly menghela nafasnya.
Jinata takkan membiarkan Reza menghubungi Hanna lagi.
______"Coba susui Maryam, Hanna. Jangan dikasih susu formula terus," kata Sri pada putri keduanya-Hanna yang saat ini memegang botol susu yang akan diberikan pada Maryam yang sedang menangis.
"Maryam gak mau, Mah," jelas Hanna.
"Kamu harus mencoba terus, nanti juga lama-lama dia mau. Kalau dia kelaparan dia pasti minum ASI kamu."
Hanna pun mengangguk, dia menuruti apa yang dikatakan ibunya dan menidurkan Maryam dalam pangkuannya. Hanna membuka kancing bajunya.
Maryam menggeleng-gelengkan kepalanya dengan mulutnya yang terbuka lebar, menandakan kalau dia sangat lapar. Anak itu menolak. Sri membantu mendekatkan kepala Maryam pada sumber ASI Hanna (bingung kalau nulis secara langsung🤭).
Pada akhirnya, Maryam mulai menyedot ASI-nya. Tentu saja, hal itu membuat hati Hanna menjadi senang.
"Tuh kan, dia mau," kata ibunya.
"Tapi nanti tuh dia akan nolak lagi, mah."
"Kamu harus coba lagi. Gak papa dia nolak dan nangis terus, nanti juga dia mau. Buktinya ini Maryam mau."
"Iya, mah.."
Pintu kamar terbuka, Selly masuk ke dalam kamar. Selly mendekati Hanna dan ibunya. Hanna melihat wajah Selly yang sepertinya sedang dalam suasana yang tidak baik.
"Kak, Aisyah nya mana?" Tanya Hanna.
"Ada diluar lagi main sama Papanya," jawab Selly. Selly duduk di ranjang samping Sri. "Kabar kamu baik kan?" Tanyanya.
Hanna sedikit menyeritkan dahinya. "Alhamdulillah baik, kalau kakak?"
"Ya, Alhamdulillah baik juga."
Hanna terus menatap Selly yang bertingkah agak aneh menurutnya.
"Mamah mau cari besan dulu. Kamu ditenun sama kakak kamu yah.." kata Sri sambil beranjak.
"Iya mah," ucap Hanna.
Sri pun pergi keluar meninggalkan kedua putrinya dan cucunya.
Hanna dan Selly sama-sama terdiam.
"Kakak baik-baik aja kan? Apa ada yang gak beres?" Tanya Hanna memberanikan diri untuk bertanya. Karena dia merasa ada yang tidak beres dengan kakaknya.
Selly menatap adiknya dan menghela nafasnya. "Kamu akhir-akhir ini bertemu dengan Reza?"
Hanna terkejut dengan pertanyaan kakaknya. Apa kakaknya tahu kalau dia bertemu dengan Reza?
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART GAME 3 : not me, but you (Completed) (Finale)
SpiritualCeritanya enggak recomended buat kamu yang perfect. Bukan kisah cinta bahagia, yang terpikirkan oleh semua orang. Perjalanan pernikahan yang dihiasi dengan lika-liku. Ada masanya ingin berhenti dan meninggalkan semuanya. Jinata Alam, seorang suami...