Tsundere (SungJaem)

6.9K 386 33
                                    

Warnings :

BXB

Top Jisung

Bott Jaemin































































































"Jisungie~" suara Jaemin memenuhi ruang latihan, mengejar si bungsu NCT lalu memeluk pemuda jangkung itu dengan sangat erat..

Senyum lebar dengan mata terpejam menandakan betapa rindunya Jaemin pada adik tersayangnya itu..

Tak ada balasan dari Jisung, pemuda itu sibuk dengan gane di ponselnya dan membiarkan 'ibu' nya itu menempelinya..

"Uri Jisungie~ Apa kau sudah makan? Kau pasti lapar.. Mau aku suapi heum?" Jaemin mencubit gemas kedua pipi Jisung..

"Aku sudah makan.. Kalau kau lapar makan sendiri saja sana.." Jaemin menyerah..

Dirinya sudah sejak lama memberi perhatian pada si bungsu tapi sikap si bungsu tetap sama..

Jaemin bahkan sempat berpikir bahwa Jisung tidak menyukainya sama sekali..

"B-baiklah.. Mungkin kau sedang ingin sendiri, kalau begitu aku akan ajak Chenke untuk-"

"-mau makan apa? Ayo pergi.." Jisung menarik Jaemin tanpa memberi pemuda manis itu kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya..

"Hey.. Tunggu sebentar, Chenle juga belum makan.." Jaemin menahan tangannya yang ditarik oleh Jisung, membuat sin bungsu berhenti berjalan..

Jisung menoleh pada Jaemin, melihat kakaknya sedang mengetikkan sesuatu pada ponselnya.. "Kenapa harus mengajak Chenle?" tanya Jisung dengan nada bicara ketus..

"Tadi dia yang mengajakku untuk makan siang bersama, aku ingat kau sedang latihan dan khawatir kau belum makan makanya aku menghampirimu kemari.." Jaemin menjawab setelah mengirim pesan singkat pada adiknya yang lain -Chenle.

Jisung senang karena Jaemin sangat perhatian dan peduli padanya, tapi fakta bahwa Chenle adalah orang yang mengajak Jaemin makan siang bersama membuat Jisung kesal..

Entahlah..

Hanya tidak suka jika perhatian Jaemin terbagi saja..

"Nah.. Chenle sudah menunggu kita dibawah.. Ayo makan bersama.." Jisung hanya bisa pasrah saat tangannya ditarik dengan penuh semangat oleh Na Jaemin..



















*
*
*





















Jisung sedang merajuk sekarang..

Pasalnya, kakak kesayangannya itu kini malah menempeli Chenle..

Iya.. Sejak pulang dari restoran tadi Jaemin jadi sedikit aneh..

Pemuda manis itu berhenti jadi cerewet pada Jisung dan malah lebih berisik saat Chenle bicara padanya, bahkan Jisung tidak disuapi seperti biasanya tadi..

"Aku mau ke kamar.." Jisung dengan jengkelnya menendang kaki sofa, melangkah panjang-panjang menuju kamarnya, masuk ke dalam dan membanting pintu dengan sangat keras..

Jaemin sampai tersentak dari duduknya, untung Chenle dengan sigap memeluk pinggang si manis agar tidak jatuh..

"Anak itu kenapa sih? Sepertinya sedang ada masalah.." Jaemin bergumam yang cukup didengar oleh Chenle..

Chenle menoleh pada pintu yang tadi dibanting oleh Jisung, lalu menoleh pada Jaemin..

Sepertinya Chenle tau apa masalahnya..




















*
*
*



















"Jisungie?" Jaemin mengelus lembut kepala Jisung.. Kedua mata Jisung terpejam, anak itu terlihat seperti sedang tidur..

Jaemin tersenyum, merebahkan tubuhnya tepat disebelah Jisung.. "Chenle bilang kau cemburu padanya, apa itu benar?" Jaemin yang tidak tau bahwa Jisung sedang tidak benar-benar tidur bermonolog sendiri.. "Kau.. Kalau cemburu katakan saja.." Jaemin menggerakkan tangannya untuk menyingkap surai cokelat Jisung yang menutupi wajah tampannya..

Dengan gemas Jaemin mengecup kedua pipi si bungsu lalu kembali tersenyum.. "Kau lucu sekali sih.." jemarinya yang bermain diwajah si bungsu semakin berani, kini mengusap bibir Jisung yang sedikit terbuka.. "Kalau kau sangat-sangat mencintai aku harusnya kau mengatakannya dari lama.. Kau ini bodoh atau apa heum?" Jaemin bahkan nekad berbuat lebih dengan mengecup singkat bibir Jisung..

Membuat si bungsu sedikit terkejut, tapi masih bisa ditahannya..

"Aku juga mencintaimu apa kau tau? Untuk apa aku menyerahkan seluruh atensiku kalau aku tidak memiliki perasaan apapun padamu.. Kau ini memang tidak peka.. Jahat.." kepalanya menggeleng beberapa kali, si manis Jaemin kemudian bangkit dari posisi rebahannya, mendudukkan dirinya diatas ranjang Jisung.. "Meski kau tidak dengar, setidaknya aku sudah mengungkapkan perasaanku.." Jaemin baru saja akan berdiri saat sebuah tarikan pada tangannya membuat dirinya kembali merebahkan tubuh diranjang Jisung..

"Bisa kau mengatakannya sekali lagi?" manik Jaemin melebar, Jisung yang ia kira sedang tidur tadi sekarang malah menindihnya..

"A-apa yang? Tidak.. Aku tidak mengatakan apapun tadi.."

Jisung terkekeh geli melihat wajah menggemaskan Jaemin.. "Ayolah hyung.. Bukan hanya aku yang menyembunyikan perasaan padamu, ternyata kau juga ya?"

"Ha? Apa?"

"Aku mencintaimu hyung.."




















*
*
*




















Sial!

Chenle menyesal menyuruh Jaemin menyusul Jisung tadi..

Sekarang malah dia yang terganggu dengan suara desahan dan jerita Jaemin yang terdengar dari kamar Jisung..

Chenle sedikit patah hati sih..

Tapi tak apalah, selama Jaemin bahagia apapun akan Chenle korbankan..

Termasuk perasaannya..













































Requested by : nanaverr

Hope you enjoy it fam

Maafkan typo ya sayang sayang achuu..

Wuff chu.. 💜

Bunny #cute_and_so_sexyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang