Jaemin tengah berdiri dihadapan rak buku di perpustakaan sekolah tempat ia mengajar, mungpung masih jam kosong, ia sempatkan mencari sebuah buku yang bisa ia jadikan bahan pembelajaran di jam ketiga nanti..
Jam ketiga masih satu jam lagi, jadi itu cukup untuknya merangkum satu BAB dalam sekali kerja..
"Ahh.." tangan kanannya menunjuk ke atas, menemukan sebuah buku yang cocok untuk ia jadikam materi hari ini..
Languageandmind.. Thirdedition..
Jaemin memang suka menjadikan teori-teori dari Comsky untuk bahan pembelajaran..
Jaemin rasa teori beliau sangat masuk akal..
Jaemin berjinjit, lengan kemeja cokelatnya ia gulung sebelumnya..
Letak buku itu lumayan tinggi, Jaemin jadi menyesal tidak menerima tawaran Ryujin yang memberinya pijakan kaki tadi..
"Siall.. Ehh.." nyaris saat ujung telunjuknya menyentuh permukaan buku, sebuah tangan panjang terlebih dahulu berhasil mengambil buku itu..
"Kau terlihat kesusahan.." tanpa menoleh pun Jaemin sudah tau siapa yang saat ini sedang berdiri di belakangnya..
"Aku gurumu, sopanlah sedikit.." Jaemin benar-benar tidak berani berbalik, punggungnya kini terasa tersentuh oleh dada seseorang dibelakangnya..
"Ayolah pak guru.." lelaki itu kini memeluk pinggang Jaemin erat, kepalanya ia sandarkan pada pundak kanan Jaemin..
Membuat nafas Jaemin tercekat seketika dan detak jantung si lelaki Na berdetak tak menentu..
"Ini si sekolah Na Sunwoo.." rahang Jaemin mengeras, kedua tangannya mengepal saat seseorang yang ia panggil Sunwoo tadi menyesap lembuh lehernya..
"Namaku Kim Sunwoo.." Sunwoo semakin gila dengan sesapannya, lidahnya terjulur, menjilati permukaan leher jenjang Jaemin.. "Tidak peduli sekarang kau saudara tiri bahkan saudara kandungku, tubuhmu hanya milikku Na Jaemin.." gigi Sunwoo gemeretak, menahan geraman penuh hafsu dari mulutnya..
