Warnings :
BXB
Top Haechan
Bottom Jaemin
Requested by VaraDita7
"Sekarang apa lagi?" Jaemin mengusap wajah basahnya..
Mendongak menatap sahabat semasa kecilnya dengan senyum manis terpahat diwajah manisnya..
Menggeleng, meyakinkan pada sahabatnya bahwa dirinya baik-baik saja..
"Jangan bohong.. Aku tau si brengsek Jeno itu melukaimu lagi? Kali ini dengan siapa? Ryujin? Lia? Lily? Yeri? Karina? Ningning? Siapa?" Haechan menutup komiknya..
Menatap lekat dua manik Jaemin yang nyaris menyemburkan air matanya..
"Winter.." mendesis pelan dan setelahnya kembali sesenggukkan..
Haechan menarik tubuh bergetar itu kepelukannya..
Membiarkan Jaemin membasahi bagian depan kaos iron man kebanggaannya..
The night air is still cold, get up..
So, baby, hold on I’m worried of
leaving you alone..
I leave the road and follow behind
you..
You shower in the pouring moonlight..
I haven’t seen that entrancing
expression before..
I look at you who’s stopped like a
picture and at the end of that gaze..
*
*
*"Jeno.." lagi.. Hati Haechan hancur lagi saat melihat Jaemin berlari riang menuju pelukan pemuda tinggi disebrang sana..
Padahal kemarin malam Jaemin terlihat sangat terluka..
Bagaimana bisa ia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa?
"Heii.. Bagaimana kabar si manisku ini heum?" Jaemin memang tersenyum dan bahkan tertawa saat ini..
Tapi semuanya palsu..
Yang bisa Haechan lihat hanya sebuah kepedihan yang dipendam..
"Aku baik.. Kau? Eoh.. Apa kau bisa mengantarku ke toko buku malam ini?" kedua sejoli itu berjalan beriringan..
Meninggalkan Haechan yang membuntuti mereka dibelakang..
Meski Jaemin sedang berdua dengan kekasihnya tapi si manis tidak melupakan keberadaan Haechan..
Tangannya yang bebas menggenggam tangan Haechan yang berjalan dibelakangnya..
Entahlah..
Sentuhan Haechan selalu membuatnya merasa nyaman..
"Maaf.. Aku tidak bisa.. Aku sudah terlanjur berjanji untuk menemani Jisung ke rumah sepupunya di Gangnam.." Haechan bisa merasakan kekecewaan Jaemin melalui genggaman tangannya yang mengerat..
Haechan sudah bisa memastikan bahwa Jaemin pasti akan menangis..
Tapi tidak sekarang..
Haechan tau Jaemin lemah..
Lemah dalam hal perasaan..
Itu karena Jaemin sangat lembut dan tangguh..
Ingin rasanya Haechan memeluk erat tubuh ramping itu sekarang..
Tapi tidak bisa..
Dia tidak berhak memeluknya didepan umum..
A place where I can’t touch you and
can’t even hold you..
What’s shining under the surface is
not that person..
Your sad story that can’t come true..
*
*
*"Lupakan dia Nana... Lupakan bajingan itu.. Dia tidak pantas untukmu.." kejadian malam kemarin terulang..
Jaemin yang diam-diam datang ke kamar Haechan sambil menangis..
Dan kali ini bukan Winter penyebabnya..
"Dia bilang akan pergi bersama Jisung ke Gangnam.. Tapi tadi aku melihatnya bersama Karina di pusat perbelanjaan.. Haechan.. Sakit.." Jaemin mencengkeram erat bagian belakang kaos Haechan..
Bahkan sampai menggigit keras pundak kiri sang sahabat..
"Ssshhhh.. Nana.. Aku disini.. Menangislah sebanyak yang kau inginkan.. Tapi berjanjilah, ini adalah tangisan terakhirmu untuknya.." tangisan Jaemin semakin kencang..
Untung keluarga Haechan sedang berada di luar kota, kalau tidak mereka akan kalang kabut saat mendengar lolongan kepedihan dari tangisang si manis Jaemin..
"Aku tidak bisa Haechanie.." Haechan melepaskan pelukan Jaemin..
Menatap manik beningnya kemudian melahap bibir tipisnya..
Membawa Jaemin pada ciuman hangat yang tidak menuntut..
Sangat lembut..
Dan Jaemin menikmatinya..
"Kau bisa.. Ada aku disini.. Aku akan selalu menemanimu.. Tinggalkan dia, dan jadilah milikku.." manik bening si manis membulat lebar..
Tidak disangka bahwa sahabat kecilnya mendadak mengatakan hal semacam itu padanya..
"Aku jatuh Cinta padamu sejak lama Na Jaemin.. Bahkan sebelum kau mengenal si brengsek Lee Jeno itu.." air mata Jaemin mengalir lagi..
Tapi bukan air mata pedih seperti sebelumnya..
Haechan baru saja mau panik karena Jaemin mendadak menangis lagi..
Tapi tidak jadi setelah melihat kepala si manis mengangguk..
"Kau... Menerimaku?" Jaemin malu..
Wajahnya sudah memerah..
Memukul dada Haechan lalu menyeruakkan wajahnya pada dada pemuda yang lebih pendek..
"Janji kau tidak akan menyakitiku seperti Jeno.." Haechan tersenyum..
Membawa tubuh si manis berbaring di ranjangnya yang empuk..
"Aku berjanji Na.." mengecup Puncak kepala Jaemin lama.. "Aku janji.."
Aku minta maaf banget karena ternyata part sebelumnya udah pernah aku publish, jadi double part dengan tokoh beda deh
Untuk menebus rasa bersalah aku, jadi aku buat ulang deh ini, semuga belum pernah aku publish sebelumnya ya.. Hueeee T.T
Hope you guys enjoy it..
With love
M

KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny #cute_and_so_sexy
FanficPengen ikut-ikutan aja bikin oneshot Jaeminuke.. Gemes sendiri kalo baca book orang tuhh, pngen nuntut lebih rasanya..