Cantiknya aku (ChenJaem)

647 50 12
                                    

Warnings :

BXB

Top Chenle

Bottom Jaemin

























"Cantik." suara berat Jisung membuat Chenle memalingkan wajahnya. Fokus pada ponselnya ia alihkan pada pemuda tinggi yang tengah duduk dihadapannya.

"Heumm?" Chenle menyahut dengan nada tanpa minat, jangan bilang Jisung akan menyatakan perasaannya seperti laki-laki lainnya. "Kalau lo kesini buat nembak gue, maaf tapi gue gak minat." kembali ia scroll layar ponselnya, matanya sibuk membaca isi pesan dari seseorang yang terlihat sangat panjang.

Jisung berdehem pelan, bergerak sedikit gugup sebelum akhirnya pemuda Park itu mengumpulkan nyalinya. "Gue sua sama kakak sepupu lo."


















*
*
*


















Jaemin memandang layar ponselnya dengan cemas, seseorang yang tadi ia kirimi pesan sudah membaca pesannya, tapi Jaemin belum juga dapat balasan. "Ahhh.. Dia masih marah ya?" Ponsel ia lempar ke atas ranjang, setelahnya ia rebahkan tubuhnya tepat disebelah ponselnya. Jaemin dan Chenle sedang perang dingin karena kemarin Jaemin tidak sengaja merusak laptop milik Chenle saat ia sedang membersihkan kamar adik sepupunya itu.

Bukan sepenuhnya salah Jaemin karena Chenle menyimpan laptopnya di atas ranjang dan tertutup bed cover, jelas saja saat Jaemin menarik kuat bed cover Chenle laptop itu terbang dan menghantam lantai dengan sangat keras. Chenle yang salah paham malah mengira kalau Jaemin sengaja merusak laptopnya karena Jaemin iri.

Kedua sepupu itu memang saling bersaing, keduanya sama-sama memiliki paras yang cantik dan lucu, tidak pernah akur, Chenle selalu merebut apa yang Jaemin punya. Karena menurut perinsip Chenle, apa yang Jaemin miliki dia juga harus memilikinya dan apa yang Chenle miliki, Jaemin tidak boleh memilikinya.

Berbalik dengan Jaemin yang tidak pernah berpikir seperti itu, Jaemin mencintai sepupunya tidak perduli dengan apa yang sepupunya itu lakukan padanya, meski itu selalu menyakitinya. Jaemin tau Chenle seperti itu karena anak itu kurang perhatian, kedua orang tua Chenle sibuk bekerja tanpa memikirkan anak mereka yang kesepian. Jaemin sangat memahami perasaan Chenle membuat pemuda Na itu kasihan pada sepupu jauhnya, entah kenapa rasa kasihannya itu perlahan berubah jadi rasa sayang, rasa takut Chenle akan meninggalkannya.

Ponsel Jaemin berbunyi, notif pesan masuk yang nyaring membuat Jaemin sedikit tersentak, jantungnya berdegup antara senang dan takut, senang karena Chenle membalas pesannya dan takut jika Chenle malah mencaci makinya.

"Ke rumah gue sekarang!" pesan singkat dari Chenle membuat Jaemin mengerutkan keningnya, perasaannya jadi tidak nyaman mendapat pesan seperti itu, Chenle biasanya tidak pernah suka jika Jaemin main ke rumahnya.

"Yahh udahlah, emang gue yang salah." helaan nafas berat ia hembuskan, Jaemin bergegas mengganti pakaiannya untuk segera ke rumah Chenle, Chenle tidak suka orang yang tidak tepat waktu.



















*
*
*



















Sejak Jaemin sampai dan duduk di sofa rumah Chenle, Chenle tidak mengajaknya bicara sepatah kata pun, bahkan adik sepupunya itu terlihat sedang asik dengan ponselnya.

Bunny #cute_and_so_sexyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang