Jealous (NamJaem)

759 37 5
                                    

Warnings :

BXB

Crack pairing

Hot and spicy














































Requested by : Seoltang02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Requested by : Seoltang02
































"Hyung, kau terlihat aneh hari ini? Sesuatu yang buruk sudah terjadi padamu?" Jungkook memandang dengan kening berkerut, lelaki dewasa di hadapannya itu terlihat gelisah, kaki kirinya sejak tadi terus bergetar tak karuan.

"Ya?" Namjoon yabg ditegur menoleh, mengalihkan pandangan dari layar ponsel, memberikan atensi pada anggota termuda di group mereka. "Ahh tidak, aku hanya memikirkan konsep untuk comeback kita." bohongnya pada sang adik yang sialnya tidak membuat Jungkook percaya.

Jungkook masih mengerutkan kening namun kemudia masa bodo dengan apa yang ada di kepala sang leader. "Oh ya." wajah seriusnya kemudian berubah jadi sumringah. "Kau lihat siaran langsun Jaemin? Awww dia sangat manis!" Jungkook memekik, pandangannya yang tadi fokus pada Namjoon kini kembali berpaling ke layar ponselnya. "Ahh sayang sekali anak semanis ini sepertinya sedang berkencan secara diam-diam dengan bocah disebelahnya ini." telapak tangannya yg bebas mengepal kuat, jujur saja Jungkook tertarik dengan anak manis anggota NCT itu, tapi agensi mereka melarang mereka berkencan sesama jenis. "Bagaimana menurutmu hyung? Apa kau setuju dengan penggemar mereka? Apa mereka cocok?" kalimatnya ia lanjutkan, masih dengan intens memandangi interaksi keduanya. "sial dia meraba paha si manis."

BRAK!

Ponsel Jungkook nyaris terbang karena gebrakan meja dari Namjoon yang mengejutkannya.

"Apa? Apa aku terlalu berisik?" pemuda itu dengan polosnya menatap punggung Namjoon yang menghilang dibalik pintu, diiringi dengan gebrakan kuat karena Namjoon menutupnya terlalu kencang.





















*
*
*




















Namjoon berjalan mondar-mandir tampak gelisah, di lorong lembab gelap yang dingin karena baru saja habis turun hujan, seperti tengah menunggu seseorang. Jaket abu nya memeluk tubuh tegap, memberikan sedikit kehangatan ditengah dinginnya tengah malam, topi dan masker masih Setia menutupi wajah, menyarukan identitas sang idola agar tidak ada penggemar yang mengenalinya.

Hatinya gelisah, cuaca malam ini memang dingin, tapi di dalam dia terbakar.

"Hyung." pemuda berbadan kecil berlari mendekatinya, lorong gelap dan terpencil di tengah kota ini adalah tempat rahasia untuk mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. "Aku baru selesai siaran lang-"

"Kekasihmu itu menyentuhmu terlalu enak ya?" ucapan pemuda itu terpotong, masker ia turunkan dri bibirnya, topi dari hoodie ia turunkan untuk lebih jelas menunjukkan wajah bingungnya apda lelaki dewasa dihadapannya.

"Apa maksudmu hyung?"

Namjoon mendecih, masker juga ia turunkan dari bibir lalu menatap balik pemuda bingung di depannya, senyum kecewa meremeh ia sunggingkan pada bibir keringnya. "Kenapa kau tidak menolak saat tangan nakal kekasihmu itu menggerayangi pahamu?" Jaemin tercekat sesaat, mencoba memcerna maksud dari perkataan kekasih yang telah ia kencani selama setahun kebelakang ini.

Kekehan kecil keluar dari bibir mungil Jaemin, sangat kontras dengan helaan nafas berat penuh kemarahan yang dikeluarkan oleh Namjoon. "Kau melihat siaran langsung kami?" Jaemin mengambil langkah mendekati Namjoon yang terlihat semakin mendidih. "Kau...." langkahnya terhenti saat tubuhnya sudah berada tepat di hadapan Namjoon. "Cemburu?" tangan kanan si manis terangkat, menyentuh pipi dingin sang kekasih dengan telapaknya yang juga sudah membeku.

"Kau pikir?" Namjoon menggeram, matanya terpejam menikmati elusan lembut tangan Jaemin pada pipinya, rasa hangat perlahan menjalari pipinya. Hangat dan nyaman.

"Bodoh." Jaemin berjinjit, memeluk tubuh kekar itu, mengecupi wajah kekasih hatinya dengan sangat lembut. "Satu gedung SM sudah tau kalau aku berkencan denganmu." dikalungkannya kedua lengan apda leher Namjoon, dapat Jaemin rasakan tubuh kekar lelakinya menegang, sepertinya lelaki dewasa itu terkejut dengan ucapannya.

"Kau.."

"Aku memberitahu mereka semua, semuanya.. Bahkan para petinggi disana, mereka tidak keberatan asal ini tidak sampai diketahui publik." pelukan pada leher Namjoon mengerat, dagu Jaemin perpangku pada pundak lebar Namjoon, sesekali ia gesekkan wajahnya pada leher Namjoon, Wangi.. Jaemin selalu suka aroma tubuh Namjoon.

"Na.." Namjoon melingkarkan kedua lengannya pada pinggang ramping kekasih mungilnya, merapatkan tubuh, menghangatkan keduanya dari kuatnya hembusan angin malam. "Maaf karena aku tidak seberani dirimu." mata keduanya terpejam, masing-masing menikmati momen bersama yang sejujurnya sangat susah mereka dapatkan karena kesibukan masing-masing.

Jaemin sering mengajak Namjoon untuk mampir ke asramanya, tapi Namjoon selalu menolak dengan alasan hubungan mereka yang tidak akan direstui oleh pihak Jaemin juga teman-teman anggota groupnya.

"Aku tau kau akan menonton siaran langsung ku, makanya aku memancingmu." kecupan kecil Jaemin berikan pada leher Namjoon, sensasi dingin menyenangkan Namjoon rasakan saat bibir mungil itu menyentuk kulit lehernya.

"Do you miss me?" suara Namjoon terdengar berat dan dalam, hembusan nafas hangatnya menghantam lembut tengkuk Jaemin, hangat dan menggairahkan.

"Always Mr. Kim."

"Ayo ke asramaku, aku akan memeprkenalkannu pada teman groupku juga pada ruang kerjaku."





















*
*
*

























"Namjoon Hyung, tumben sekali kau tidur di stu-" Jungkook membatu diambang pintu, matanya fokus pada dua lelaki yang tengah tidur diatas sofa dengan bagian bawah tubuh mereka yang tertutup selimut, terlihat jelas bahwa keduanya tidak memakai pakaian karena Jungkook mendapati beberapa lembar pakaian tergeletak di lantai. "H-hyung.." Namjoon dan Jaemin terbangun, keduanya melenguh sebelum akhirnya kembali berpelukan saat mengetahui mereka terbangun di tempat yang sama. "Hei.. Jelaskan padaku.." Jungkook menuntut jawaban, tubuhnya ia senderkan pada bingkai pintu dengan kedua tangan menyilang di depan dada.

Namjoon menoleh. "Sudah jelas bukan, si manis pujaanmu ini adalah kekasihku." sombongnya sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Jaemin, Jaemin yang mendengarkan sedari tadi hanya mampu tersenyum malu sambil menyembunyikan wajah memerahnya pada leher Namjoon.

"Kau.." Jungkook menggelengkan kepala, kepalanya berdenyut nyeri mengetahui fakta bahwa pemuda idamannya adalah kekasih leader nya. "Ahh sudahlah, aku pusing." berbalik hendak pergi dari studio Namjoon. "Jangan lupa bereskan semua kekacauan ini dan pergi ke ruang makan, Jin hyung sudah memasak untuk sarapan." lanjutnya sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkan kedua sejoli yang masih dimabuk Cinta itu.

"Abaiakn saja dia, ayo kita lanjut tidur." keduanya terkekeh dengan pelukan yang semakin mereka eratkan.

Hangat























Tapi Jungkook terbakar dari dalam...




































Request anyone?

PC aja ya klo ada request

Karena aku sudah kembali dan aku akan usahakan untuk aktif lagi..

Bunny #cute_and_so_sexyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang