Dengan tangan yang masih memegang tetikus dan kepala yang tersandar pada kursi kebesarannya, Jaehyun tertidur di tengahnya mengedit lagu yang ia produksi. Ia tertidur hampir 2 jam sebelum kemudian bangun dengan tubuh yang sedikit mengejang.
Ia menoleh cepat ke arah jam yang ada di sudut bawah monitor komputernya. Pukul enam sore.
"Shit!"
Ia buru-buru bangkit dari duduknya. Menyahut jaket hitamnya dan memakainya dengan asal. Tak lupa kunci mobil dan ponsel yang tergeletak di meja kerjanya. Dengan setengah berlari ia keluar dari studio pribadinya.
Yuta dan Johnny, anggota tim pemusiknya yang tengah membuka makanan yang mereka beli lewat jasa pesan antar itu terheran dengan Jaehyun yang keluar terburu-buru dari studio.
"Lembur lagi? Tidak menjemput istrimu?" ledek Yuta yang mulai duduk di meja yang memang disediakan di luar studio.
Sial, dia ketiduran, bukan lembur! Ia ingin memaki balik Yuta dan Johnny yang menertawakan kondisi rambut dan wajahnya yang sudah pasti berantakan. Tapi ia lebih memilih untuk menundanya hingga esok.
Pasti Yeona menunggunya.
Ia segera melajukan mobilnya. Menerjang padatnya jalan di jam pulang kerja itu menuju ke kafe Yeona.
Sial. Sial. Sial.
Pasti Yeona marah padanya karena telat menjemput. Salahnya sendiri yang ketiduran karena sama sekali tidak istirahat sejak kemarin malam.
Ini rekornya! Ia tiba di kafe Yeona setelah menempuh 12 menit perjalanan yang normalnya ia tempuh hampir setengah jam. Bisa bayangkan betapa mengerikannya pria itu dalam mengendarai mobilnya.
Namun, kafe itu sudah gelap. Sama sekali tidak terlihat bahwa ada kehidupan di dalamnya. Tak berputus asa, Jaehyun berusaha mengintip ke dalam lewat kaca jendela walaupun ia sudah tahu itu hanya sia-sia saja. Tidak ada satu orang pun di dalam sana. Jaehyun mengacak rambutnya, merasa kesal pada dirinya sendiri.
Pria itu merogoh sakunya, membuka ruang percakapan dengan kontak Yeona. Tidak ada pesan apapun dari gadis itu. Apakah ia harus memulai percakapan? Seorang Jung Jaehyun?
Hey! Kau dimana? [Delete]
Aku di depan. Keluar lah. [Delete]
Cepat keluar, aku lapar. [Delete]
Jaehyun mendesah kasar. Ini sangat sulit. Bagaimana caranya memulai pembicaraan? Mengapa ia mendadak menjadi orang bodoh seperti ini?
Yeona
Cepat pulang. Ibu di rumah.Satu pesan Yeona membuatnya cukup terkejut. Terlebih posisinya yang tengah membuka ruang obrolan mereka pasti membuat status pesan di ponsel Yeona sudah terbaca. Jaehyun meringis menerima takdir bahwa ia sangat bodoh detik ini.
Jaehyun
Okey.
Lain kali beritahu aku jika kau pulang sendiri. [Delete]Pria itu mengusap wajahnya kasar kemudian menyimpan ponselnya kembali ke saku. Canggung sekali hubungan mereka sebenarnya. Dan seharusnya Oscar sudah menobatkannya dan Yeona sebagai pasangan dengan akting menipu yang sempurna.
Karena sampai sekarang yang orang tahu tentang mereka adalah pasangan suami istri yang sangat harmonis.
***
Jaehyun tiba di rumah tiga puluh menit kemudian. Di depan pintu ia berhenti sejenak. Mengantur napasnya kemudian mengembangkan senyumannya. "Aku pulang!" serunya setelah berhasil memasukkan kode pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS A LIE - Jung Jaehyun ✔
Fanfiction[Finished - Bahasa Baku] Ini tentang kita yang tidak pernah peduli dengan keberadaan kata 'sia-sia', tak acuh, dan berakhir saling menyakiti. "Jadi kita berhenti di sini, Han Yeona?" - Jung Jaehyun "Ya. Aku harap tidak ada lagi 'kita' di masa depan...