11. SAMPAI KAPAN?

1.1K 187 20
                                    

Jaehyun benar, Perrie Kim sampai siang hari pun belum bangun dari tidurnya. Ia tidak mengerti mengapa Jaehyun menolak untuk tetap di rumah untuk menjaga Perrie Kim dan malah pergi ke studio. Karena itu lah, ia putuskan untuk tidak bekerja hari ini untuk menemani gadis itu hingga terbangun.

Tidak banyak yang dilakukan oleh Yeona saat ini. Ia hanya memasak di pagi hari, mengecek Perrie, berkebun, lalu mengecek Perrie lagi. Ia sudah seperti perawat rumah sakit sekarang.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang saat ia mendapati Perrie sudah mengubah posisi tidurnya menjadi miring. Erangan khas orang mabuk terdengar dari mulut gadis itu. Membuat Yeona yang baru saja kembali dari kamarnya itu segera ke dapur untuk membawakan segelas teh madu.

Ia duduk di samping ranjang, mengguncang pelan pundak gadis yang mengeluhkan sakit kepala itu. "Bangun lah, Nona. Minum ini agar sakit kepalamu cepat pulih," ujarnya lembut.

Ringisan kecil keluar saat Perrie Kim mencoba untuk bangun dengan bantuan Yeona. Ia menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang. Matanya yang masih menyipit itu menatap ke arah Yeona dan sekelilingnya. "Kau siapa? Aku ada di mana?"

Yeona masih terdiam. Membantu gadis itu untuk menggenggam cangkir teh madu hangat. Ia amati gadis yang tengah mencoba untuk menenggak teh tersebut dengan wajah datarnya.

"Kau sedang ada di kamar Jaehyun sekarang," jawabnya setelah Perrie berhasil meminum separuh dari tehnya.

"Benarkah? Lalu kau siapa? Pembantunya? Tidak heran, sih. Jaehyun cukup sibuk, jadi tidak ada waktu untuk mengurus rumahnya." Perrie Kim tersenyum kecil seraya menatap seisi kamar minimalis Jaehyun. "Omong-omong, di mana Jaehyun?" tanyanya lagi seraya menyeruput teh di tangannya.

Yeona menahan dirinya sendiri pasca Perrie Kim menduganya sebagai pembantu. Namun, ia segera menepis semua kekesalannya itu karena— untuk apa juga ia marah?

Ia mengambil alih cangkir yang sudah kosong dari tangan Perrie Kim sebelum menjawab, "Dia sudah berangkat sejak pagi tadi ke studio. Dia minta agar saat kau bangun aku memberimu teh madu dan sup."

Mendengar hal itu, Perrie Kim tertawa kecil seraya mengusap selimut tebal yang membalut tubuhnya. "Sudah ku duga dia sangat manis."

Jika dilihat-lihat, dari cara Perrie bersikap saat membicarakan Jaehyun, Yeona bisa menyimpulkan perasaan gadis itu pada suaminya. Ia menghela napasnya panjang sebelum kembali bertanya untuk memastikan. "Maaf jika lancang. Apakah kau kekasih Jaehyun?"

Perrie Kim mendongak, menatap Yeona lantas tersenyum lebar. Sangat cantik. Bahkan Yeona sempat lupa bahwa gadis itu baru saja bangun dari tidurnya. Ah, tidak heran jika Jaehyun tertarik.

"Hmm, ya, mungkin sebentar lagi. Dia memberikanku gelang ini saat aku comeback. Bukan kah sangat cantik?"

Gelang perak dengan aksen bunga itu menjadi perhatian Yeona. Cantik sekali gelang itu. Ia jadi semakin yakin jika Jaehyun benar-benar sudah memantapkan hatinya pada gadis di hadapannya itu. Memikirkannya saja membuatnya tersenyum kecut.










***











Yeona meletakkan mangkuk nasinya yang sudah kosong di atas meja seraya memperhatikan Jaehyun. Pria dingin itu terlihat sama sekali tidak peduli dengan keberadaannya dan fokus pada ponselnya.

Seperti biasa dan tidak pernah berubah. Makan malam mereka sangat sunyi. Tidak seperti pikiran Yeona yang selalu berisik. Mengusiknya untuk sekadar mempertanyakan kebenaran yang Perrie Kim katakan padanya tadi.

LOVE IS A LIE - Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang