Part 6

8K 676 10
                                    

Jangan lupa klik bintang⭐ and comment🐺

Banyak typo bertebaran jadi sorry🙂 Silahkan komen kalau ada typo supaya bisa aku perbaiki😌
Minta waktunya sedetik aja untuk Klik Bintang ⭐🌠

Last, Jangan lupa bahagia😊😝😄


HAPPY READING❤



Saat Febian dan Qia sampai di kelas, mereka melepaskan genggaman tangan. Mereka berjalan menuju kursi masing-masing.

"Wah pasangan baru gandengan terus ya, Serasa dunia milik berdua yang lain numpang," sindir Viona yang sudah merasa kepanasan karena gak punya pasangan alias jomblo.

"Iri bilang bos," ujar Qia sombong.

"Sombong bener, awas putus baru tau rasa lo," ucap Viona judes.

"Qia sama Viona bahas apa? Bahas Viona yang iri gak punya pasangan ya? Gak apa apa kok Vio, Dira temenin. Kan Dira juga gak punya pacar ," curhat Dira menatap Viona.

"Malah curhat," kata Viona semakin kesal.

Qia hanya mengacuhkan keduanya memilih duduk dibangkunya. Qia menumpukkan kedua tangannya untuk dijadikan bantal, kemudian kepalanya dia rebahkan di kedua tangan itu. 

Qia mengambil ponsel di saku roknya. Dia membuka aplikasi youtube, mencari video- video lucu yang bisa dijadikan hiburan.

"Lo kenapa Qi? Kok kayak kurang semangat?" tanya Dira heran.

"Enggak apa apa kok, cuma lagi males aja sih," balas Qia.

"Lagi ada masalah sama Mikko?" tanya Viona ikut penasaran.

"Enggak kok," jawab Qia.

Qia menutup mata, sambil mendengarkan lagu yang dia putar dari youtube tanpa menonton MVnya. Dia mendengar lagu inggris, bernada slow yang membuatnya mengantuk. Tidak lupa earphone yang mengantung cantik ditelinganya.

Saat guru masuk pun, Qia tidak bangun. Gurunya juga tidak peduli, guru itu tidak peduli kalau ada muridnya yang tertidur saat jam pelajarannya yang penting murid- murid didiknya dapat mengerjakan soal ketika ulangan.

Jam pelajaran habis, jam istirahat pun berbunyi membuat siswa siswi bersorak. Febian berjalan mendekat ke arah Qia. Dan mendapati Qia yang tertidur lelap.

Febian pun menepuk-nepuk pipi Qia pelan. "Hey, bangun. Mau makan enggak? Aku pesenin nih," ujarnya.

Qia merasa terganggu. Dia pun membuka mata dan menemukan Febian yang sedang duduk di sampingnya. "Kenapa Bi?" tanyanya mengucek-ucek mata.

"Hei, jangan dikucek," kata Febian menahan tangan Qia yang sedang mengucek-ucek mata. 

"Mau makan enggak? Aku pesenin nih? Atau mau makan di kantin?" tanya Febian melepaskan tangan Qia kemudian   mengelus-elus rambut Qia lembut.

"Mau makan bakso minumnya susu coklat. Makan di kelas aja, males jalan," balas Qia menatap sayup Febian.

"Bentar ya, aku mau nelpon Arzan dulu," ucap Febian.

Febian mengambil ponsel di saku celana. Dia menekan nomor Azran. Beberapa detik kemudian tersambung.

"Hallo, kenapa Mik?" tanya Azran di kantin.

"Pesenin makan dong anterin sekalian ke kelas, bakso satu, nasi goreng satu, air putih satu, sama susu coklat satu, gak pake lama," perintah Febian.

I'am The Antagonist? Really? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang