Part 25

2K 170 26
                                    

Holla all, aku kembali. Hehe
Btw makasih yang kemarin udah komen plus vote. Ini hadiah buat kalian.

Boleh share ya, supaya lapak ini jadi rame. Hehe, minta tolong buat semuanya🤗

Sorry☺ banyak typo bertebaran Silahkan komen kalau ada typo supaya bisa aku perbaik😆

Minta waktunya sedetik aja untuk Klik Bintang ⭐🌠

Enjoy guys💕

Have a nice day💕

Selamat membaca❤❤

||♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡||

WARNING!!

Dianjurkan untuk tidak membaca jika tidak suka adegan yang berbau darah.
Tau lah yang kayak gimana, jadi silahkan diskip kalau enggak gak usah baca part ini!

Kalau mau baca juga gak apa apa sih. Menurut aku ini lumayan, tapi gak tau juga kalau menurut kalian gimana.

||♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡||

"lo itu cuma hama, jadi gue bantu musnahin dari muka bumi, biar gak polusi manusia,"
Febian Mikko Narendra

"Cih, berani ngusik milik gue, gue bantu matiin lo,"
Febian Mikko Narendra

"Lo itu harusnya bersyukur karna udah jadi orang kesekian kalinya yang gue ilangin,"
Febian Mikko Narendra


Febian menjatuhkan tubuh di ranjang king size, matanya memandang langit-langit kamar. Tangannya bergerak mengambil ponsel di saku tatkala
suatu pemikiran melintas dibenaknya. Tangannya bergerak menyentuh layar kemudian nomor tertera di layar ponsel. Febian segera menekan tulisan panggil lalu mendekatkan ponsel didekat telinga.

Beberapa detik setelah memanggil sambungan terhubung, suara orang diseberang sana berkata, "Ngapa lo nelpon, Mik," katanya.

"Gue ada tugas nih buat lo," ujar Febian langsung tanpa basa basi.

"Wih apa nih? Pas banget gue lagi bokek,"

"Lo cari tau siapa yang udah ngasih tau Riana tentang alergi Qia," ucap Febian.

"Lah si Qia ada alergi? Gue baru tau anjir," kata orang itu kaget.

"Udah gak usah banyak nanya lo, laksanain aja nanti kalau dah ketemu lo seret dia ke hadapan gue jangan lupa seret juga Riana," perintah Febian.

"Sip lah, but bayaran jangan lupa ditransfer," ucap orang itu mengingatkan.

"Tenang aja, seperti biasa. Tugas selesai bayar gue transfer," ujar Febian lalu mematikan sambungan panggilan.

"Karna lo mau main- main ama cewek gue, lo harus siap jatuh ditangan gue," gumamnya menyeringai.

Febian mengambil rokok dilaci meja belajarnya. Kemudian menghidupkan rokok dengan korek yang tersimpan di samping beberapa bungkusan rokok. Febian menghisab rokok lalu menghembuskannya.

Jujur saja Febian tidak sebaik dan sealim yang kalian bayangkan, dia juga anak nakal tapi dia tidak menujukkannya biarkan image anak baik yang menjadi covernya. Febian itu juga suka balapan dan merokok tapi tidak suka main ke club malam. Senakal-nakalnya Febian, Febian tidak pernah menginjakan kaki di club malam.

I'am The Antagonist? Really? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang