Part 12

4.4K 364 20
                                    

Holla, aku kembali lagi. Bagaimana kabar kalian?

Udah beberapa hari gak update ya😂😂 nungguin gak nih?😜

Aku lagi mau bikin cerita baru, udah ada 3 cerita sih dan baru beberapa chapter😂😂 tapi kayaknya bakal aku up kalau cerita ini udah end deh. Eh gak tau juga kalau tiba- tiba berubah pikiran🤔

Makasih ya yang udah vote😍 dan komen suka banget liat ada yang komen🤗

Jangan lupa klik bintang⭐ and comment🐺

Sorry☺ banyak typo bertebaran Silahkan komen kalau ada typo supaya bisa aku perbaik😆

Minta waktunya sedetik aja untuk Klik Bintang ⭐🌠

Bahagia selalu buat semuanya😍❤

Sayang kalian semua😙❤

HAPPY READING ALL❤❤

Qia berdiri di balkon sambil menyandarkan tubuhnya ke pagar pembatas, menatap langit malam yang bertambur bintang. Dia tersenyum, senang rasanya bisa merasakan susana sekarang ini.

Tiba- tiba terdengar suara ponsel yang berdering, menandakan panggilan masuk. Dia berlari masuk untuk mengambil ponselnya. Tertera nama Bian di layar ponsel. Ah, kenapa juga kekasihnya itu menelpon malam- malam.

"Hallo, kenapa Bi?" tanya Qia duduk di pinggir ranjang dengan kaki yang menjulang ke bawah.

"Kangen," rengek Febian.

Qia menahan senyumnya, ia jadi ingin melihat wajah Febian ketika merengek seperti itu. Ah, pasti lucu.

"Iya," jawab Qia sok dingin.

"Kok cuma iya sih, Lov. Kamu gak kangen aku juga?" tanya Febian tidak percaya.

"Enggak," balas Qia menahan tawa.

"Ih, kok enggak. Aku ngambek nih," ucap Febian merajuk.

Sontak saja tawa Qia pecah. Qia merasa bangga karena telah menjahili kekasihnya itu. Febian yang mendengar tawa itu, melotot. Febian kini tahu kalau dia ternyata sedang dijahili oleh kekasihnya itu.

"Kok kamu usil banget sih, Lov," ujar Febian pasrah.

Febian tidak bisa marah pada Qia, jadi dia hanya bisa pasrah ketika dijahili. Tapi masih tidak menyangka sebenarnya karena Qia yang dia tahu itu sosok gadis yang baik eh ternyata ada sisi uslinya juga. Tapi tidak apa- apa karena Febian sayang Qia apapun sifatnya.

"Hehe, maaf ya Bi, kan cuma bercanda," kata Qia terkekeh pelan.

"Iya. Aku maafin," balas Febian.

"Kamu lagi apa, Lov? tanya Febian.

"Aku lagi duduk dan napas," jawab Qia.

"Iya tau kalau kamu lagi napas kalau gak napas mati dong, Lovie Qia sayang," balas Febian menahan kesal.

"Kok kamu hari ini suka banget sih bikin kesel," lanjut Febian.

"Mood aku lagi bagus Bi, jadi aku membagi kebahagianku dengan jahilin kamu," ucap Qia.

"Serah kamu aja deh, Lov," ujar Febian.

"Udah dulu ya, Lov. Udah malem nih. Good night Lovie, have a nice dream," ucap Febian.

I'am The Antagonist? Really? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang