Makasih yang udah mau baca💕
Makasih juga yang udah vote dan komen💕Sorry☺ banyak typo bertebaran Silahkan komen kalau ada typo supaya bisa aku perbaik😆
Minta waktunya sedetik aja untuk Klik Bintang ⭐🌠
Bahagia selalu buat semuanya😍❤
Have Fun All❣
Selamat membaca All😍❤
"Eh, Bi. Nanti jadi enggak ke kafe" tanya Qia sambil memandang Febian.
Febian yang sedang memainkan jari Qia pun menoleh. "Iya, jadi kok. Lov," jawabnya meremas jari- jari salah satu tangan Qia gemas.
Qia menganggukkan kepala, lalu kembali memfokuskan pandangannya ke layar leptop Febian, menonton drama china. "Hm, oke."
Febian dan Qia sedang berada di kelas dan kelas mereka sedang jamkos, hal itu dimanfaatkan Qia sebaik-baiknya dengan menonton drama china menggunakan leptop Febian. Kenapa bisa Febian membawa leptop? Karena Qia yang meminta Febian untuk membawa leptop setiap hari, Febian juga tidak masalah jadi dia membawanya mengikuti permintaan kekasihnya itu.
"Eh, Bi. Aku ke toilet dulu ya, gak tahan nih," ujar Qia menarik tangan dari pegangan Febian dan berlari ke luar kelas tanpa menunggu jawaban Febian.
Febian mengelengkan kepala, dia tidak marah ketika Qia langsung menarik tangan dari genggamannya, dia justru merasa lucu melihat wajah Qia yang sudah tidak tahan lagi. "Lucu banget sih pacar gue," gumamnya.
Riana yang sedari tadi melihat ke duanya langsung berdiri ketika melihat Qia yang meninggalkan Febian, dia menghampiri Febian lalu duduk di bangku yang ditempati Qia tadi.
Febian yang tadi fokus pada ponselnya langsung menoleh ketika merasa ada seseorang yang duduk di bangku sampingnya. "Lo ngapain disini?" tanyanya sinis.
"Gue cuma mau kenalan aja sih Mik, lo gak usah sinis bisa enggak," kata Riana yang merasa tidak nyaman melihat tatapan tajam Febian.
"Enggak bisa," jawab Febian cepat.
Riana mengulurkan tangan, mengajak berkenalan Febian. "Eh, kenalin nama gue Riana."
Febian tidak membalas uluran tangan Riana, dia berkata, "Gue udah tau, gue gak budek kalik," katanya dingin.
Hey! Febian tidak budek, dia tahu kalau cewek di sampingnya ini bernama Riana, kan sudah perkenalan di depan kelas lagi. Cih, dasar cewek caper!
Febian menunggu cewek di sampingnya ini, dihajar habis oleh Qia- kekasihnya. Haha, habis lo cewek caper. Febian tertawa jahat. Salah sendiri, mendekati dia yang sudah berpawang, eh tapi meskipun dia tidak memiliki kekasih dia tetap saja akan mengusir cewek di sampingnya itu. Malas rasanya menanggapi cewek caper.
Riana tertawa canggung sambil berkata, "Oh, iya ya. Kan udah perkenalan di depan," ucapnya kaku.
"Eh, Mik. Boleh minta nomor hp enggak?" tanya Riana mengalihkan pembicaraan, tidak ingin terjebak dalam suasana canggung.
Febian menatap sebentar lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke layar ponselnya dan berkata, "Minta ke Qia," ujarnya tanpa memandang Riana. Febian langsung saja membuang tanggung jawab pada Qia, dia memasrahkan hal itu pada kekasihnya.
Riana terdiam, merenung. Ragu untuk meminta pada Qia karena Qia yang terlihat tidak suka padanya. Hm, tapi bisa dicoba. "Oh, oke. Gue nanti minta Qia ya," ucapnya, "Mik, gue balik ke meja gue dulu ya," pamitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am The Antagonist? Really?
Teen Fiction[Cerita buatan sendiri] [Bukan novel terjemahan] ▪Kalau vote silahkan vote semua jangan cuma berapa chapter saja😉😝🐺 Erika, seorang gadis penyuka novel. Suka membaca novel sampai lupa waktu. Tiba- tiba mati tengelam namun ketika dia sadar ia bera...