Part 8

5.9K 598 21
                                    

Holla, aku update lagi nih😂 makasih ya yang udah vote dan komen😄. Seneng pas tau kalau ada yang vote dan komen😉, itu buat aku semangat update.

Tadinya sih gak mau update tapi pas tau kalau ada yang vote dan komen malah bikin aku pengen cepet-cepet up deh.

Ini hadiah buat yang udah vote dan komen😍

Lebih sering vote dan komen ya supaya aku cepet update😂😂

Jangan lupa klik bintang⭐ and comment🐺

Banyak typo bertebaran jadi sorry🙂 Silahkan komen kalau ada typo supaya bisa aku perbaiki😌

Minta waktunya sedetik aja untuk Klik Bintang ⭐🌠

HAPPY READING SEMUANYA❤❤

Qia kini sedang berada di kafe sendiri tanpa ditemani Febian. Karena Febian sedang ada urusan yaitu menjemput ayahnya dari bandara bersama ibunya. Ayah Febian 1 minggu berada di Los Angelas untuk urusan bisnis.

Qia menatap jendela kafe yang memperlihatkan motor dan mobil yang berlalu lalang. Dia tanpa sengaja melihat hal yang mengejutkan.

Deg

Qia  melihat seorang pria paruh baya dan seorang gadis seumuran Qia sedang berjalan bersama dengan tangan gadis itu melingkar di lengan pria paruh baya itu, pria dan gadis itu berjalan menuju yang Qia yakini milik pria paruh baya itu.

"Hah? Itu bukannya-" Qia tidak melanjutkan ucapannya, dia membekap mulutnya sendiri supaya tidak berteriak.

Dia kemudian berdiri, berlari menuju ke luar kafe. Qia berlari mendekat ke arah pria paruh baya dan gadis itu yang belum menyadari kehadiran Qia.

Qia berdiri di depan kedua orang itu. Sontak kehadiran Qia membuat keduanya terkejut bukan main.

"Qia, kamu ngapain disini?" tanya pria paruh baya itu.

"Emang kenapa Pa? Gak suka liat Qia disini?" sarkas Qia kepada pria paruh baya itu. Pria paruh baya itu adalah Papa Qia, Geriko Abraham. 

"Tidak kenapa kenapa. Ini kenalin Nara adik kamu," ujar Riko memperkenalkan Nara.

Qia terdiam terkejut, dia tidak mengerti kenapa tokoh utama wanita adalah anak haram. Padahal di novel tidak ada penjelasan kalau Nara adalah anak haram. Wah sungguh plot twist yang sangat membagongkan.

Pantas saja kalau Qia yang asli marah dan sering membuli Nara. Siapa juga yang terima kalau Papa kalian selingkuh dari Mama kalian kemudian memiliki anak yang seumuran dengan dirimu. Sudah merebut Papa Qia terus juga ingin merebut Arthur. Qia yang asli pasti marah besar. Kasihan sekali kamu Qia!

"Manjain aja terus anak jalang itu, Nara gue gak nyangka kalau lo yang gue kira baik ternyata ck ck." Qia tidak sanggup melanjutkan ucapannya, dia hanya bisa berdecak kesal.

Qia pernah melihat Nara yang ingin mengoda Febian, awalnya ia kira kalau Nara ingin berbicara sesuatu dengan Febian namun ternyata Nara justru mengoda Febian ketika ia tidak berada didekat Febian.

"Kalau ibunya aja pelakor apalagi anaknya, jalang kah? like mother like daughter," ejek Qia sebal.

Qia tidak peduli kalau dibilang tidak sopan karena menghina Ibu Nara. Hey! Yang dia bicarakan itu sebuah fakta. Jadi ya jangan salah kan Qia. Salah sendiri kenapa suka sekali ganggu hubungan orang.

"LOVIE QYARA RAISSA! SIAPA YANG NGAJARIN KAMU NGOMONG SEPERTI ITU? APAKAH KARINA TIDAK MENGAJARIMU BERBICARA SOPAN?" teriak Riko marah.

Riko tidak terima putrinya dihina, meskipun yang diucapkan oleh putrinya yang lain memang benar. Eh, tidak perlu dibicarakan secara lantang kan, mau ditaruh dimana mukanya sekarang. Karena banyak orang yang merekam dia dan kedua putrinya itu. Pasti banyak rekan kerja yang memutuskan hubungan kerjasama karena melihat dia yang berselingkuh dari Karina, putri dari pemilik perusahaan Vs Company.

Nara menundukan kepala, malu. Harusnya dia tidak mengajak ayahnya ke mall dekat kafe yang tadi dikunjungi Qia. Nara mana tahu kalau Qia akan makan di kafe itu. Sekarang perbuatannya telah terbongkar, bagaimana bisa dia menampakkan diri di sekolah lagi. Appalagi jika Arthur mengetahui hal ini, pasti Arthur tidak mendekatinya lagi. Awas saja kau Qia!!

"loh anda kok ngamuk, yang saya ucapkan memang fakta. Kau tidak perlu menutupi hal itu," ejek Qia.

Riko menarik tangan Nara, dia takut ucapannya justru menjadi bumerang untuknya dan perusahaannya. Qia hanya menatap keduanya dengan ejekan di matanya.

Qia sungguh tidak menyangka kalau Riko akan berselingkuh dengan Ibu Nara. Berarti selama 17 tahun ini papanya masih setia dengan Ibu Nara? Wow luar biasa.

🍁🍁🍁🍁

Berita tentang Riko yang berselingkuh dari Karina kini sedang menjadi hot news. Banyak sekali saluran tv yang menyiarkannya, tidak hanya tv namun juga di sosial media kini ramai diperbincangkan. Bagaimana tidak pemilik dari perusahaan G-AM Company, perusahaan terbesar ke 7 di dunia yaitu Riko berselingkuh dari Karina- putri pemilik perusahaan Vs Company, yaitu perusahaan terbesar ke 2 di dunia setelah perusahaan milik ayah Febian.

Febian yang melihat berita itu khawatir kalau Qia merasa sedih. Dia memilih mengunjungi Qia untuk melihat keadaan kekasihnya itu.

Febian melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata- rata. Hanya butuh waktu 20 menit untuk Febian menuju rumah Qia yang seharusnya menghabiskan waktu 40 menit dengan kecepatan rata- rata.

Febian mengetuk pintu rumah Qia, Qia yang kebetulan sedang berada di ruang keluarga pun mendengar ketukan itu. Dia kemudian berjalan mendekat, membuka pintu.

Pintu terbuka menampakkan Febian dengan muka cemasnya. Febian langsung saja memeluk Qia erat, Qia terdiam mendapatkan pelukan memdadak.

"Kamu gak apa apa kan Lov?" tanya Febian khawatir.

"Aku gak apa apa kok Bi, kamu tenang aja," ujar Qia menenangkan Febian, ia tahu kalau Febian pasti sudah melihat berita tentang papa dan mamanya.

"Kamu gak sedih kan?" tanya Febian membuat jarak dengan Qia tanpa melepas pelukan.

"Aku gak mau munafik Bi, aku sedih tapi rasa benci lebih mendominasi sih," ucap Qia  mendongakkan kepala, menatap mata Febian.

Febian dan Qia terlarut dalam tatapan mata satu sama lain hingga membuat wajah mereka berdekatan tanpa jarak. Bibir dingin Febian menempel bibir hangat Qia. Bibir kedua sepasang kekasih itu hanya menempel. Mereka menatap hangat satu sama lain, terpancar dari bola mata mereka tatapan terpesona.

"EHEM."

Deheman seseorang membuat keduanya menjaga jarak, melepaskan ciuman dan pelukan. Wajah Febian dan Qia memerah merona, malu.

Di depan mereka terdapat Karina yang sedang berdiri dengan kedua tangan yang disilangkan di dada. Karina menatap keduanya tajam. Tatapan matanya seakan- akan dapat memusnahkan putrinya dan kekasih putrinya itu.

Karina tidak menyangka akan melihat adegan live seperti tadi dan lebih parahnya putrinya sendiri yang melakukannya. Untung saja dia yang memergoki keduanya kalau saja pelayan yang melihatnya pasti putri dan kekasihnya itu akan menjadi bahan ghibah.

Karina harus menasehati pasang muda ini, supaya tidak melakukan hal-hal itu di tempat sembarangan. Karina tidak melarang kalau putrinya berciuman dan berpelukan dengan kekasihnya itu. Namun hanya dalam batas wajar. Dia tidak ingin hal yang seharusnya tidak terjadi justru terjadi.

TBC

SEE YOU NEXT CHAPTER🐺

31 JULI 2021

Jangan lupa klik bintang⭐ and comment 🐺. Minta waktunya sedetik aja untuk Klik Bintang ⭐🌠

I'am The Antagonist? Really? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang