WARRIOR TEAM ☠️
THE BORAKS GANG 🎃°
°
°ฟาดิลานูริล🧚🏻
°
°
°Gempa dan Anaya baru saja sampai di apartemen nya. "Nanay gue laper,". Ucap Gempa dan langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Mau makan apa?" Tanya Anaya sambil berjalan untuk menyimpan tasnya dan Gempa kedalam kamar.
"Mau susu,". Jawab Gempa dengan mata terpejam.
Anaya berjalan menuju dapur untuk membuatkan suami bayinya itu susu. "Tinggal rasa coklat, gakpapa kan?" Tanya Anaya berteriak.
"Mau yang stroberi,". Balas Gempa.
Anaya tidak menghiraukan ucapan Gempa, dia tetap membuatkan susu coklat untuk Gempa, yang tersisa saja tinggal rasa itu, mau gimana lagi.
Anaya berjalan menuju sofa dengan segelas susu di tangannya. "Nih,". Ucap Anaya menyodorkan gelas berisi susu coklat itu pada Gempa.
"Nanay... Ini susu coklat bukan stroberi." Kesal Gempa.
Anaya masih acuh dan tidak memperdulikan Gempa. Dia malah asik menonton acara televisi di hadapannya.
"Gue gak mau." Ucap Gempa sambil menyimpan susu itu di atas meja dengan wajah yang kesal.
Anaya masih tidak memperdulikan kekesalan Gempa. Mau gimana lagi? Susu yang tersisa hanya tinggal rasa coklat saja.
Gempa terus saja bergerutu tidak jelas sambil memukul mukul bantal love kesayangannya.
"Ihhh kesell..." Gerutu Gempa.
"Mau susu stroberi..." Gerutunya lagi sambil terus memukul mukul bantal love nya.
Awalnya memang Anaya masih bisa acuh tapi lama kelamaan telinganya terasa panas mendengar gerutuan dari suami bayinya ini.
"Susu stroberi nya abis. Yang ada cuma susu coklat." Bentak Anaya kesal.
"Sisi sitribirinyi ibis ying idi cimi sisi ciklit,". Gumam Gempa memutar bola matanya sinis.
"Gue lagi cape loh Gem, gue juga lagi banyak masalah. Jangan sampe gue lampiasin ke lo." peringat Anaya kesal.
"Gue gak peduli,". Gumam Gempa sangat pelan, namun Anaya masih bisa mendengarnya. "Oh gitu, Yaudah lo malam ini tidur di luar." Final Anaya kesal.
Gempa langsung tersentak kaget mendengar ucapan Anaya barusan. "Perasaan ngomong nya udah pelan, kok masih bisa denger,". Heran Gempa.
"Aaaaaa Nanay mahh... jangan gitu dong..." Rengeknya seperti anak kecil.
Anaya masih acuh. Dia sudah terlanjur kesal dengan tingkah Gempa yang seperti bocah ini. Gempa duduk menghadap Anaya dan langsung menggenggam tangan Anaya dengan erat. "Nanay jangan marah,". Ucapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Akad
RandomSudah terbit dan tersedia di shopee Dijodohkan dengan seorang bad boys tengil dan tidak tahu malu adalah sial terbesar yang dirasakan Anaya. Anaya Klaradista Apparawit seorang gadis yang dipaksa menikah dengan seorang bad boy bernama Gempa Rafathar...