AA-Kembali

69.9K 6.7K 4.8K
                                    

WARRIOR TEAM ☠️
THE BORAKS GANG 🎃

°
°
°

ฟาดิลานูริล🧚🏻

°
°
°

Gempa menatap heran kerah Anaya yang berlari dengan terburu buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gempa menatap heran kerah Anaya yang berlari dengan terburu buru. "Gue duluan," pamit Gempa pada teman temannya.

"Gempa..." teriak Siska yang merasa terabaikan.

"Gue duluan nanti pulang sekolah gue jemput di kelas," pamitnya pada Siska lalu berlari mengejar Anaya.

"Nay," ucap Gempa yang berhasil mencengkram pergelangan tangan Anaya.

"Lepas! Gue mau ke toilet," jawab Anaya menahan isakannya.

"Nay." Gempa membalikan badan Anaya. "Hey... Lo kenapa?" tanya Gempa yang melihat Anaya sudah mengeluarkan air matanya.

"Gakpapa," jawab Anaya singkat.

"Sayang lo kenapa?" tanya Gempa. Dia menarik Anaya kedalam pelukannya.

Hiks... Hiks... Hiks...

"Lo kenapa?" tanya Gempa sangat lembut.

"Gu-gue gak suka lo deket deket sama Siska," jawab Anaya terisak di dalam pelukan Gempa.

Gempa tersenyum. Ternyata rencananya berjalan dengan mulus. "Lo cemburu?" tanya Gempa.

"Hiks... hiks... hiks" hanya isakan yang keluar dari mulut Anaya.

"Gue akan jauhin Siska kalo lo juga jauhin Andra." ucap Gempa.

Anaya melepaskan dirinya dari pelukan Gempa. "K-ko gitu?" tanya Anaya masih terisak.

Gempa hanya mengangkat bahunya acuh. "Gempa.... Gue gak mau liat lo deket sama Siska hiks... Hiks... Hiks..." air mata Anaya kembali lolos dari kedua matanya.

"Sttt... Nanti ada guru yang denger," ucap Gempa lembut. Dia menarik Anaya kembali kedalam pelukannya.

"Gempa maaf-in gue. Gu-gue sadar gue salah hiks... Hiks.... Hiks... Maaf," isaknya lagi..

"Iya," jawab Gempa singkat.

"Gimana dengan tawaran gue?" tanya Gempa pada Anaya.

Anaya mendongak melihat wajah Gempa dengan kening yang berkerut heran. "Lo mau kan jauhin Andra," jelas Gempa.

"Gue bakal jauhin dia tapi gue butuh waktu buat itu," jawab Anaya semakin lirih di bagian kalimat terakhir.

"It's oke, gue dukung keputusan lo selagi itu gak ngerugiin rumah tangga kita," ucap Gempa tersenyum. Dia terus mengelus punggung dan puncak kepala Anaya dengan lembut.

Gempa mengecup sekilas puncak kepala Anaya sebelum dia melepaskan pelukannya. "Yaudah sana masuk kelas, bentar lagi pelajaran." ucap Gempa yang langsung di angguki oleh Anaya.

After AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang