Sudah terbit dan tersedia di shopee
Dijodohkan dengan seorang bad boys tengil dan tidak tahu malu adalah sial terbesar yang dirasakan Anaya.
Anaya Klaradista Apparawit seorang gadis yang dipaksa menikah dengan seorang bad boy bernama Gempa Rafathar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam sudah menunjukan pukul 03.15 Anaya bangun karena mendengar suara rengekan Miccy.
"Astaga!" teriak Anaya terkejut saat melihat posisi Miccy yang terjepit di antara kedua kaki Gempa. "Gempa bangun! Itu Miccy kejepit!" teriak Anaya histeris.
Dia berusaha untuk menyingkirkan kaki Gempa yang menjepit tubuh mungil Miccy. "Apasih Nay, pagi pagi udah triak teriak aja," usik Gempa.
"Gempa Miccy kejepit kaki kamu!" ucap Anaya kesal bercampur khawatir dengan kondisi Miccy.
"Astaga nii bocah ngapain lagi nyempil di kaki gue!" teriak Gempa. Dia mengangkat sebelah kakinya Anaya pun langsung menggendong Miccy kedalam pelukannya.
"Kamu gakpapa kan sayang, maafin bang Gempa yaa. Dia emang kalo tidur suka gak sadar diri," ucap Anaya khawatir dia terus mengelus rambut Miccy dengan lembut.
"Yaelah aku juga gak sengaja kali Nay, dianya aja ngapain nyempil di kaki aku,"elak Gempa yang tak mau di salahkan.
Anaya tidak menanggapi ucapan Gempa dia masih sibuk menenangkan Miccy yang merengek kesakitan.
"Bikinin susu sana," permintah Anaya pada Gempa.
"Gak ah, males," jawab Gempa dengan wajah tengilnya.
"Gimana mau punya baby kalo sifat kamu aja masih kaya gini," kesal Anaya. Dia beranjak keluar kamar dengan Miccy dalam gendongannya.
"Eh ehh yaa enggak gitu juga Nay, kalo kita punya anak aku pasti sayang sama anak kita beda sama si tuyul ini, aaa Nanay mah kok gitu sih," rengek Gempa seperti anak kecil. Dia berjalan membuntuti Anaya dari belakang.
"Yaa apa bedanya? Kamu sama Miccy aja kaya gitu," ucap Anaya.
"Yaudah deh mulai sekarang aku bakal jagain si tuyul dengan baik dan benar, aku janji." jawab Gempa terpaksa.
"Yakin?" tanya Anaya memastikan.
"Iya yakin," jawab Gempa malas.
"Yaudah kalo gitu bikinin Miccy susu, nanti bawa ke ruang tv," ucap Anaya. Setelah memberi perintah itu Anaya berjalan menuju ruang tv dengan Miccy dalam gendongannya.
"Dasar tuyul! Ganggu hidup orang aja!" umpat Gempa kesal sendiri.
"Gak usah ngeluh, cepetan buatin," teriak Anaya di sela sela berjalan menuju ruang tv.
Dengan kesal Gempa pun membuatkan susu untuk Miccy. "Lama lama gue kaya babu kalo gini caranya," gumam Gempa sambil mengaduk susu yang baru saja ia buat.
