AA-END

28.5K 2.7K 303
                                    


WARRIOR TEAM ☠️
THE BORAKS GANG 🎃

°
°
°

ฟาดิลานูริล🧚🏻

°
°
°

Seperti permintaannya kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti permintaannya kemarin. Sekarang Anaya sedang berada di rumah Amir dengan sekantong seblak di tangannya.

"Amir..." teriak Anaya melengking.

Amir yang tadi sudah di hubungi Gempa terlebih dahulu pun langsung membuka kan pintu rumahnya.

"Masuk, bu. Pak." ucap Amir mempersilahkan Anaya dan Gempa untuk masuk kedalam rumah.

Anaya dan Gempa pun langsung masuk kedalam. "Duduk dulu, gue mau ambil wadahmya," ucap Amir dan langsung pergi menuju dapur untuk mengambil piring dan sendok.

"Apaan sih, orang ini juga udah ada tempatnya," gumam Anaya malas.

Entah kenapa setelah dia mengandung baby nya yang di buat tampa Bismillah terlebih dahulu. Sifat Anaya berubah seratus delapan puluh derajat. Yang tadinya cuek dan penayabar menjadi perhatian dan mudah marah.

"Mungkin Amir gak mau pakai itu," balas Gempa lembut.

Anaya hanya mengangkat bahunya acuh dan mengeluarkan seblak itu dari dalam pelastik.

"Ehh kok cuma satu, bos?" heran Amir karena seblak yang Anaya keluarkan hanya ada satu.

"Kan buat lo aja, gue sama Gempa gak makan seblak," jawab Anaya santai lalu menuangkan seblaknya pada piring yang tadi Amir bawa.

Tanpa menaruh curiga Amir pun mengangguk dan mempersiapkan diri untuk di suapi oleh Anaya. Kapan lagi kan bisa di suapin sama istri ketua WARRIOR yang ganasnya gak ada lawan.

"Sambil pargoy, Mir." perintah Anaya.

"Lah gak makan dulu terus joged?" tanya Amir heran.

"Enggak. Lo joged sambil gue suapin seblak." jawab Anaya dan langsung beersiap siap.

"Turutin," ucap Gempa menahan kekehannya.

Amir pun menurut. Dia berdiri dan menyalahkan musiknya lalu mulai joged pargoy.

"Aku tadi goyang, yang, yang, yang, yang, yang" nyanyi Anaya sambil mengaduk aduk seblaknya.

Amir terus joged dengan seru sambil di suapi oleh Anaya. "Aaa... Buruan," ucap Anaya menyodorkan sesuap seblak pada mulut Amir.

Amirpun menerimanya dengan senang hati tanpa rasa curiga sedikitpun.

Satu suap, dua suap masih biasa saja tapi pas suapan ke tiga kenapa pedes banget. Dan tidak ada rasa seblak sedikitpun.

"Nay! Lo suapin gue apa anjir?!" teriak Amir kepedasan.

"Cabe," jawab Anaya dengan Santainya dan menyuapkan cabe dan sedikit potongan telur pada mulut Amir.

After AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang