🐣Awal Mula🐣

17.8K 537 41
                                    

WAJIB Follow sebelum membaca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

Mahasiswi berhijab yang sedang tertidur pulas dimejanya, tak mendengarkan penjelasan dosennya didepan kelas itu.

"Sekian materi hari ini, terimakasih."

Dosen itu keluar, disusul dengan para murid lain.

Ica. Gadis yang sekarang sedang menguap dengan lebar itu langsung berdiri meninggalkan kelas dan menatap koridor yang dipenuh orang dengan malas.

Ia memfokuskan penglihatannya yang memburam karena mengantuk.

bruk

"Aduh anying, Sorry lur." Ia menabrak seseorang tapi terlalu malas untuk menatap siapa yang terjatuh dengan barang barang yang dibawanya.

"Kamu!"

Ica yang akan meninggalkan tempat tersebut berbalik dengan malas.

Ia menaikkan halisnya seolah bertanya 'apa?'

"Tidak sopan!"

Ahh malas sekali rasanya selalu dimarahi. Ia berjalan gontai mendekati pria itu.

"Maap!" Lalu mengulur tangan dengan malas.

Laki laki itu menepis tangan ica, "Kamu memakai hijab tapi tidak sopan sama sekali!"

Ica menarik tangannya yang ditepis, lalu menguap lebar, "Lo sapa si? Lo gatau ya? diluar sana yang Open BO justru banyak yang pake kerudung." Ucapnya malas, menunjuk kesembarang arah.

"Akkhhh. gak penting banget," Lalu pergi meninggalkan pria yang kebingungan melihat tingkahnya.

Ica memarkirkan motornya diteras rumahnya. Ia bukanlah seorang anak pengusaha, ibunya hanya ibu rumah tangga dan Ayahnya manajer perusahaan orang.

Setelah masuk ke kamarnya, ia tidur dengan telentang dikasurnya. Malas sekali untuk mandi atau makan.

tok tok tok tok

Pintu kamarnya diketuk oleh mama nya.

"Ica."

"hm..."

Pintu kamarnya dibuka, terlihatlah sang mama yang hanya memakai daster.

"Kamu nanti malam mau kemana?" Tanya Nani lembut.

"Pulau kapuk," Jawabnya ogah ogahan, menutup matanya yang terkena silau lampu dengan tangan sebelah kanan.

Ibu berbadan gempal itu menepuk paha anak gadisnya yang pemalas.

"Ica. Nanti malam ada tamu, kamu dandan yang cantik yah?"

"Males."

"Laptop mama ambil, Wifi mama matiin, handphone mama ambil."

"Iya, iya!" Jujur saja, Ica tak bisa hidup tanpa mereka yang disebut ibu nya. Licik sekali wanita tua yang ia sayangi ini.

Ibunya tersenyum senang lalu keluar dari kamarnya.

Ica bangun dengan pandangan malasnya. Dandan? ia bahkan belum pernah dandan, Terlalu ribet.

Dengan gontai ia membuka lemarinya, menatap tumpukan baju yang akan ia pilih untuk dikenakan nanti malam. Ia ingin bertanya ada acara apa nanti malam? tapi terlalu malas untuk membuka mulut.

Setelah mandi ia memakai bajunya dan memakai kerudung pashmina berwarna hitam, karena sebagian besar kerudungnya berwarna hitam. Ia terlalu malas untuk memiliki warna kesukaan.

Males, ribet. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang