🐣Pesel Lele🐣

3.4K 168 0
                                    

WAJIB Follow sebelum baca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

"Apakah kamu tidak apa-apa?" Tanya Sehun khawatir.

Istrinya tidak tenggelam karena memakai pelampung yang membalut tubuh atasnya.

"Uhuk-uhuk!"

Sehun menepuk punggung istrinya pelan, "Ayo kita naik dahulu," Naik keatas kolam dan duduk disisinya.

Ica berkedip-kedip, "Gue keminum air kolam, uhuk-uhuk!" Sehun panik, ia berlari ke stand makanan.

Setelah membeli susu kaleng, ia kembali dan membukanya untuk diminum oleh istrinya. Menetralkan air kolam yang tertelan oleh Ica.

"Kamu masih ingin bermain?"

Ica menggeleng. Ia bangun dari duduknya, "Laper gue," Melempar kaleng susu itu tepat masuk ke dalam tempat sampah.

Sehun mengangguk, "Okey. Kita mandi dulu, habis itu cari makan," Membuka tas bawaan mereka. Mengambil handuk dan baju gantinya.

Begitupun dengan Ica yang langsung berlari kecil ke tempat pemandian khusus wanita.

~~~

Ica mengetuk-ngetuk meja makan dengan garpu yang ia pegang. Segala makanan telah dihidangkan diatas meja makan mereka.

Restoran milik Sehun ini memiliki fasilitas bukan main. Tadinya Ica hanya bercanda jika ia menginginkan semua menu yang berada disini, tapi ternyata itu diwujudkan oleh waiter-nya.

Sehun tampak melahap sushi yang ia pesan. Tadinya Ica berharap makan pop mie saja, tapi Sehun tampak garang saat memaksanya untuk makan direstoran miliknya.

Ica memegang perutnya yang sudah membesar. Ia bersendawa kecil, ditutupi oleh telapak tangannya. Menyesal karena meremehkan kekuasaan suaminya ini.

Sekarang gadis pemalas itu mengantuk. Ia menguap lebar, "Pulang yuk. Udah mau sore," Ajaknya.

Sehun hanya menuruti kemauan istrinya dan keluar dari restoran. Suasana didalam mobil hening, karena Ica sedang tidur-tidur ayam.

"Kalo sampe rumah nanti, jangan gendong gue. Apalagi gantiin baju gue, bangunin aja ya, piyik," Ucapnya dengan mata terpejam.

Sehun hanya berdeham, sesekali matanya melirik pada istrinya yang sudah tertidur.

Mereka sampai dirumah dengan selamat. Sehun membuka pintu penumpang disebelah kemudi itu, ia menepuk pipi istrinya.

"Kita sudah sampai," Ucapnya.

Ica menggeliat. Dengan langkah gontai ia memasuki rumah dan kamarnya, kembali tidur dengan posisi telentang.

Hari ini benar-benar melelahkan. Seharusnya ia mengikuti list-nya saja, tidur, tidur, tidur.

~~~

Ica terus menggerakkan sepuluh jarinya, mengetik pada keyboard laptop. Sesekali gadis itu menaikkan kacamata beningnya yang turun ke batang hidung.

Meski saat matkul Ica sering tidur, bukan berarti ia tidak menyimak pembicaraan dosennya. Ica bisa dikatakan pintar, tapi tidak menonjol.

"Ini baru jam delapan malam. Perut saya minta diisi, ayo makan diluar," Ajak Sehun. Menutup notebook milik Ica dan menyusunnya diatas rak.

Pria itu tengah geram karena dihiraukan, sejak Ica merevisi skripsi-nya. Sedaritadi Sehun cerita panjang lebar tapi hanya dibalas dehaman saja oleh istrinya, ia merasa diduakan oleh skripsi.

Males, ribet. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang