🐣Rindu🐣

3.9K 153 1
                                    

WAJIB Follow sebelum membaca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

Wanita itu sibuk menatap lamat-lamat layar ketiga komputernya, pesan dengan huruf berwarna hijau terus berdatangan.

Kertas berhamburan dilantai dan juga atas mejanya. Wanita itu menenggak habis susu hamilnya dan memasukkan sebuah pulpen ke dalam tas slinbag-nya.

Hari ini ia akan melupakan rasa malasnya terlebih dahulu, merebut Sehun sudah menjadi list pertama setelah bangun tidur.

Ica celingak-celinguk mencari keberadaan ibunya. Lalu menepuk jidatnya lupa, ibunya telah memberitahunya bahwa hari ini sampai dua bulan kedepan ibunya akan pergi ke luar negeri mengikuti Ayahnya yang harus dinas disana beberapa bulan.

Ini masih terlalu pagi untuk bepergian, cuacanya pun masih sangat dingin dan juga hening. Devano sudah nangkring diatas kap mobilnya, karena Ica tidak mengizinkan lelaki itu masuk ke dalam rumahnya.

"Lama banget sih!" protes Devano, melihat Ica yang sedang mengunci gerbangnya dari luar.

"Bacot lo! tidur cuma tiga jam nih gue," masuk ke dalam mobil Devano, disusul sang empunya.

Perjalanan hening, hanya ada suara deru mesin dan musik yang tersetel di radio. Sesekali Devano menguap lebar, ia melirik Ica yang memandang jalanan dengan tatapan kosong.

"Jangan terlalu dipikirin. Lo gak boleh stress, tapi lo udah stress," ucap Devano memecahkan keheningan.

Ica diam saja. Pikirannya terus melayang akan teori-teori yang harus ia kerjakan dengan cepat, sebelum Sehun menikahi Angel. Jangan harap Angel bisa bernapas lega setelah apa yang jamet kuproy itu lakukan padanya.

Mobil Fortuner berwarna putih milik Devano memasuki gerbang tol Surabaya. Ya, mereka akan pergi ke Surabaya. Bukan untuk liburan, melainkan mencari tahu apa saja yang telah Angel rencanakan setelah Sehun dan jamet kuproy itu pulang dari Surabaya.

Sehun memang telah mengatakan bahwa ia tidak bertemu Angel, lalu bagaimana bisa Sehun menghamili Angel? Ica tahu betul bahwa Sehun anti alkohol, mana mungkin suaminya itu mabuk sampai tidak sadarkan diri.

Ribet memikirkan segalanya, Ica memilih memejamkan matanya dan tertidur. Seharian full dan beberapa hari kedepan ini ia harus banyak bekerja keras.

~~~

"Ca, bangun Ca!"

Ica melenguh, wanita itu mengusap perutnya dan membuka matanya. Didepannya sudah ada gedung Rumah Sakit, Ica pun turun berbarengan dengan Devano.

"Mau sarapan dulu gak?" tanya Devano, menunjuk tukang bubur.

Ica menggeleng, "Nanti keburu pada dateng!"

"Oke. Lo jalanin tugas lo, gue tunggu disini. Kalo ada apa-apa telpon gue,"menggusak hijab yang dikenakan oleh Ica.

Ica mengangguk dan masuk ke dalam Rumah Sakit itu, lumayan sepi. Ia mampir ke dalam toilet, memakai masker hitam dan topi Ruby bucket hat berwarna hitam supaya tidak ada yang mengenali dirinya.

Setelah memakai sarung tangan hitam, Ica masuk ke dalam ruangan yang tertulis "Dr. Fransisco," ia mengedarkan pandangannya.

Tujuannya adalah membuka komputer yang berisi data-data pasien yang datang pada tanggal 13 Juli 2021.

Males, ribet. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang