🐣Penasaran🐣

3.5K 174 0
                                    

WAJIB Follow sebelum membaca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

"Besok kamu tidak ada matkul, 'kan?"

Ica menaiki kacamatanya yang merosot dibatang hidungnya, "Iya," Memusatkan pandangan dan pikirannya pada skripsi yang sedang ia ketik.

Tubuh besarnya beringsut. Mendekati istrinya yang sedang sibuk, "Ayo buat Sehun junior," Pinta Sehun santai.

Tuk!

"Lo tau gak, Lampu gantung yang ada diruang tengah tu, gunanya buat apa?" Gadis itu melepas kacamata beningnya.

Sehun berdecak, "Kenapa kamu mengalihkan pem--"

"Jawab dulu pertanyaan gue!" Ucap Ica garang.

"Ya untuk menerangi ruangan. Memangnya apalagi?"

Ica menggeleng, "Salah."

Wajah pria itu mengernyit, "Lalu?"

"Buat gantung leher lo, kalo lo macem-macem sama gue!" Memasang kembali kacamatanya.

Sehun bergedik ngeri. Istrinya memang psikopat.

Kepala pria itu menjadikan paha Ica bantalan. Ia menatap wajah istrinya dari bawah, "Ayo buat Sehun junior," Rengeknya manja.

Ica menggeram. Ia menatap Sehun tajam, "Putusin dulu si Juminten, baru perkosa gue. Awas!" Menyingkirkan kepala suaminya itu.

Sehun mengerucutkan bibirnya, "Ya sudah. Kalau begitu, bagaimana jika kita pergi bertamasya?"

Ica menatap Sehun. Ia berpikir sejenak, "Bol--"

Ting!

Ada sebuah pesan masuk lewat ponsel gadis itu. Mata berwarna coklat itu membaca pesan dengan seksama.

Setelah membalas pesan tersebut. Ica menaruh ponselnya diatas nakas, "Gak jadi deh. Besok gue ada bimbingan," Ucapnya. Lalu menutup laptop dan membereskan alat tulisnya.

"Jangan khawatir. Itu hanya masalah sepele. Saya bisa saja membuatmu wisuda besok, apakah kamu mau?"

Ica mendelik garang, "Gak usah ngadi-ngadi, piyik. Meskipun gue males ngerjain ginian, tapi gue mau lulus dengan murni!" Lalu berjalan memasuki kamar mandi.

Sehun terkekeh. Pandangannya beralih pada ponsel Ica yang menyala meredup, saat tangannya berhasil menggapai, ponsel itu mati.

Jempol besarnya mengetuk dua kali layar ponsel istrinya. Menyala dan terlihat wallpaper lockscreen adalah foto mereka berdua saat bermain di Timezone.

Ia merasakaan miliyaran kupu-kupu terbang diperutnya. Tersenyum sipu, ia membuka lockscreen itu dengan menggeser ke atas.

Hatinya mencelos lalu terkekeh hambar. Wallpaper utama istrinya adalah seorang pemuda yang sedang merangkul anak gadis SD, yang Sehun yakini itu adalah istrinya dan itu adalah foto yang ia lihat dikamar Ica.

Siapa gerangan, lelaki dengan lesung pipi ini?

Saat mendengar pergerakan knop pintu kamar mandi. Buru-buru Sehun menaruh kembali ponsel istrinya seperti posisi sebelumnya.

Ica mematikan lampu kamarnya dan menaiki kasur besar itu, merebahkan tubuhnya disamping suaminya.

"Apakah kamu mempunya kekasih?" Tanya Sehun tiba-tiba dikesunyian malam.

Ica tertegun. Ia membuka matanya, "Ngga."

Sehun membalikkan badannya. Menghadap Ica sepenuhnya, "Apakah kamu pernah jatuh cinta pandangan pertama?"

Males, ribet. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang