🐣Tutorial🐣

5.6K 292 19
                                    

°haii!! maaf membuatmu menunggu lama^^

°Aku bener-bener seneng banget sama kalian yang udah spam bilang cerita ini 'bagus' dan support aku untuk tetap lanjutin cerita ini. Terimakasih💛

°Yuk bantu aku share cerita ini, biar rame.

°Kalian baca cerita ini pukul berapa?

°Jangan lupa vote dan komen disetiap partnya^^

°Typo bertebaran, cem cintaku padanya:(

WAJIB Follow sebelum membaca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

Sehun masuk ke dalam kamarnya setelah berkutat diruang kerjanya beberapa jam. Ia melihat gadis pemalas itu sedang menonton drakor dilaptopnya dengan serius sampai tak menyadari kehdiran suaminya.

Sehun duduk disebelah Ica dan mengintip tontonan yang membuat Ica tak berkedip saat melihatnya.

Ia mendelik saat melihat adegan panas dilayar laptop Ica. Ia merasa adegan ini terus terulang-ulang dengan durasi lama. Saat ia melirik jemari gadis pemalas itu, ternyata durasinya terus ia Replay.

Bugh!

"Awwhh. Sakit!" Ica mengelus kepalanya yang dipukul menggunakan guling oleh Sehun.

"Mengapa kamu menonton film dengan adegan panas diulang-ulang?!" Sarkas Sehun menatap Ica sinis.

Ica membuka kancing kemeja atasnya, membuat Sehun memikirkan yang tidak-tidak. Lalu menunjukkan kissmark yang tadi siang Sehun buat.

"Mau bales bikin ini, tapi gue ga tau cara bikinnya. Makanya gue nonton beginian!" Jelas Ica malas, lalu dengan cepat Ica menerjang tubuh besar Sehun.

Ia menimpah tubuh suaminya, membuat Sehun mendelik seperti korban pemerkosaan. Lantas ia menggigit bibir bawah suaminya sampai berdarah dan menghisap kencang kulit leher Sehun.

Setelah puas membalaskan dendamnya, ia duduk diatas perut Sehun dengan seringai kemenangannya. Lalu menghempaskan tubuhnya disamping tubuh shock Sehun.

Ia lelah sekali hanya melakukan pembalasan dendamnya. Sekarang leher Sehun terlihat menghitam karena dihisap sangat kencang oleh Ica, begitu dengan bibirnya yang sudah berdarah. Apakah ini yang disebut korban pencabulan atau penganiayaan?

"Capek. Geser dong!" Dengan susah payah tangan kecilnya mendorong tubuh besar Sehun.

Grep!

Kedua lengannya dicekal oleh Sehun yang menatapnya sendu. Ica membalas tatapan Sehun dengan tatapan malas, ia lelah ingin tidur saja. Malas sekali meladeni tingkah mesum suaminya.

Drrrttt drrrttt

Tatapan mereka terintrupsi saat ponsel Sehun berdering. Ia melirik gadis pemalas itu sekilas, gadis itu sudah tertidur. Cepat sekali, lantas pria itu mengangkat telponnya. Berjalan menuju balkon agar tidak mengganggu tidur Ica.

"Halo?"

"..."

"Saya dirumah."

"..."

Males, ribet. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang